Faktor Jarak, Keuntungan Usahatani Tebu dan Pengembangan Komoditas Lain Terhadap Berkurangnya Lahan Pertanian Tebu di Kecamatan Perak dan Kecamatan Gudo

Abstract

Novita MeilinasariMahasiswa S1 Pendidikan Geografi, [email protected]. Hj. Sri Murtini,M.Si.Dosen Pembimbing MahasiswaAbstrakKebutuhan akan gula dari tahun ketahun semakin meningkat, namun pertanian tebu di Kecamatan Perak dan KecamatanGudo dari tahun ketahun secara terus menerus berkurang lahan pertaniannya. Itu tidak sesuai dengan kebutuhanpermintaan gula yang semangkin meningkat. Oleh karena itu peneliti mengadakan penelitian untuk mengetahui faktorjarak, keuntungan usahatani tebu, dan pengembangan komoditas lain terhadap berkurangnya lahan pertanian tebu. Tujuandari penelitian ini adalah Untuk mengetahui pengaruh faktor jarak, keuntungan usahatani tebu dan pengembangankomoditas lain terhadap berkurangnya lahan pertanian tebu di Kecamatan Perak dan Kecamatan Gudo KabupatenJombang, serta untuk mengetahui apa ada perbedaan jarak lahan pertanian ke pabrik gula dan keuntungan usahatani tebudi Kecamatan Perak dan Kecamatan Gudo. Jenis penelitian ini adalah survei dengan mengambil sampel kecamatan yangberkurang lahan pertanian tebunya, yaitu Kecamatan Perak dan Kecamatan Gudo. Jumlah populasi 183 untuk KecamatanPerakdan 137 untuk Kecamatan Gudo, dengan sampel sebanyak, 43 Kecamatan Perak dan 33 Kecamatan Gudo. Sampeluntuk masing-masing kecamatan diambil secara proporsional. Pengumpulan data diperoleh dengan teknik observasi,dokumentasi, dan wawancara. Teknik analisis data yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dengan frekuensi danprosentase,sedangkan analisis data kuantitatif menggunakan uji t dua sampel bebas (Independent Samples T-Test). Hasilpenelitian ini menunjukkan bahwa (1) jarak lahan Pertanian di Kecamatan Perak ke pabrik gula antara 6-9 km sebesar20,93 % sedangkan jarak antara 10-14 sebesar 79,07 %, Sedangkan di Kecamatan Gudo jarak lahan pertanian tebu kepabrik guka antara 6-9 km sebesar 15,15 %, sedangkan jarak antara 10-14 km sebesar 84,85 %. (2) keuntungan usahatanitebu di Kecamatan Perak rata-rata rendah sebesar Rp. 10.629.080 per tahun, sedangkan di Kecamatan Gudo rata-ratakeuntungan usahatani tebu yang diperoleh petani sebesar Rp. 10.895.861 per tahun. (3) pengembangan komoditas lainlebih menguntungkan, petani di Perak memperoleh untuk sekali tanam padi berkisar Rp. 14.503.000,00 dan untuk tanamanjagung berkisar Rp. 12.950.000,00 per musim tanam sedangkan di Kecamatan Gudo keuntungan yang diperoleh petanidalam menanam padi untuk sekali tanam berkisar Rp. 13.503.000,00 dan untuk tanaman kedelai berkisar Rp. 8.638.000,00sedangkan untuk jagung berkisar Rp. 12.000.000,00 per musim tanam. (4) tidak ada perbedaan yang signifikan antara jaraklahan pertanian tebu di Kecamatan Perak dengan Kecamatan Gudo. (5) tidak ada perbedaan yang signifikan terhadapkeuntungan usahatani tebu antara Kecamatan Perak dan Kecamatan Gudo.Kata kunci: pertanian, tanaman tebu, keuntungan, dan komoditas lainAbstractThe need for sugar is increasing from year to year, but the sugar cane farms in Perak district and subdistrict Gudo fromyear to year is continuously reduced farmland. It does not fit the needs of the ever increasing demand for sugar. Therefore,researchers conducted a study to determine the distance factor, sugarcane farming profits, and other commodities to thedevelopment of reduced sugar cane farms.The purpose of this study was to determine the effect of the distance factor,sugarcane farming profits and other commodities to the development of reduced cane farms in Perak district andsubdistrict Gudo Jombang, as well as to know what the distance is no difference farmland to plant sugar cane and farmprofits in District silver and District Gudo.This type of research is to take a sample survey districts reduced sugarcanefarmland, the District and District Silver Gudo. Total population of District 183 for Silver and 137 for sub Gudo, with asample, 43 Silver and 33 Sub District Gudo. Samples for each district are taken in proportion. Collecting data obtained byobservation, documentation, and interviews. The data analysis technique used is quantitative descriptive frequencies andpercentages, whereas quantitative data analysis using independent two-sample t test (Independent Samples T-Test).Resultsof this study indicate that (1) distance in the District Agricultural land to plant sugar Perak between 6-9 miles at 20.93%,the distance between 10-14 for 79.07%, while in the District of Gudo distance to plant sugar cane farms guka between 6-9miles at 15.15%, the distance between 10-14 km at 84.85%. (2) the advantages of sugarcane farming in Perak districtaverage low of Rp. 10,629,080 per year, while in District Gudo average sugarcane farming benefits farmers earned Rp.10,895,861 per year. (3) development of other commodities more profitable, farmers in Perak obtained for all the riceplanting around Rp. 14,503,000.00 and for corn ranged from Rp. 12,950,000.00 per growing season, while in DistrictGudo benefits farmers grow rice for planting all around Rp. 13,503,000.00 for soybean plants ranges from Rp.8,638,000.00 and for corn ranged from Rp. 12,000,000.00 per growing season. (4) there was no significant differencebetween the distance of sugarcane farms in Perak District with District Gudo. (5) there was no significant differencebetween the benefits of sugarcane farming district and District Silver Gudo.Keywords: agriculture, sugarcane, profits, and other commoditie

    Similar works