VALUASI EKONOMI DAN UPAYA PENGELOLAAN HUTAN MANGROVE DI KECAMATAN MUARA GEMBONG KABUPATEN BEKASI

Abstract

Abstrak: Kecamatan Muara Gembong merupakan salah satu daerah di Indonesia yang telah mengalami degradasi mangrove di wilayah pesisirnya akibat perubahan lahan. Perubahan lahan terbesar digunakan untuk membuka lahan tambak ikan untuk kegiatan budidaya. Dampak ekologi yang timbul akibat rusaknya ekosistem hutan mangrove  di wilayah Muara Gembong saat ini adalah abrasi. Melihat permasalahan yang terjadi, analisis terhadap aspek ekologis dan ekonomi yang saling berkaitan perlu dilakukan agar sumberdaya pesisir yang ada dapat digunakan secara lebih optimal dan efisien serta berkelanjutan. Analisis valuasi ekonomi dilakukan dengan perhitungan Total Economic Value (TEV) yang terdiri dari perhitungan nilai pemanfaatan (Use Value) dan nilai non-pemanfaatan (Non-Use Value). Dengan total luasan mangrove seluas 103,75 hektar, manfaat yang dapat diberikan baik secara langsung maupun tidak langsung adalah sebesar Rp. 23.690.709.886,-. Enam skenario pemanfaatan lahan hutan mangrove disiapkan. Untuk melihat skenario mana yang layak untuk dijadikan acuan dalam rencana pengembangan daerah, maka dilakukan perhitungan analisis kelayakan usaha. Dari analisa tersebut terlihat bahwa skenario 4 (80% hutan mangrove dan 20% tambak ikan) merupakan skenario paling layak, dimana nilai NPV yang didapatkan selama 10 tahun memiliki nilai tertinggi sebesar Rp. 4.100.769.095.248,-  dan benefit-cost rasio (BCR) yang dihasilkan adalah 4,84 yang berarti apabila nilai BCR > 1 maka usaha dinyatakan layak untuk diterapkan

    Similar works