Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Pengaruh pinjaman bergulir terhadap pengembangan usaha anggota KSM; (2) Pengaruh pelatihan terhadap pengembangan usaha anggota KSM. Penelitian ini dilakukan pada Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) Sehati Kelurahan Belakang Balok Kecamatan Aur Birugo Tigo Baleh Kota Bukittinggi. Data yang digunakan adalah data primer. Teknik sampel yang digunakan adalah sampel jenuh dengan cara menyebar kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Pinjaman bergulir tidak berpengaruh terhadap pengembangan usaha anggota KSM; (2) Pelatihan berpengaruh secara signifikan terhadap pengembangan usaha anggota KSM

Siska Yulia Defitri

Yopi Ofiza

English

OJS Bajang Institute

Vol.1 No.6 November 2021 945 ………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….. …………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..ISSN 2798-3471 (Cetak)  Journal of Innovation Research and Knowledge ISSN 2798-3641 (Online)  PENGARUH PINJAMAN BERGULIR DAN PELATIHAN TERHADAP PENGEMBANGAN USAHA ANGGOTA KELOMPOK SWADAYA MASYARAKAT PROGRAM KOTA TANPA KUMUH (KOTAKU)  Oleh  Yopi Ofiza1), Siska Yulia Defitri2)  1,2Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi 1,2Universitas Mahaputra Muhammad Yamin; Jl. Jend. Sudirman Kota Solok Email: 1yopiofizaa@gmail.com, 2siskayd023@gmail.com   Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Pengaruh pinjaman bergulir terhadap pengembangan usaha anggota KSM; (2) Pengaruh pelatihan terhadap pengembangan usaha anggota KSM. Penelitian ini dilakukan pada Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) Sehati Kelurahan Belakang Balok Kecamatan Aur Birugo Tigo Baleh Kota Bukittinggi. Data yang digunakan adalah data primer. Teknik sampel yang digunakan adalah sampel jenuh dengan cara menyebar kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Pinjaman bergulir tidak berpengaruh terhadap pengembangan usaha anggota KSM; (2) Pelatihan berpengaruh secara signifikan terhadap pengembangan usaha anggota KSM. Kata Kunci: Pinjaman Bergulir, Pelatihan, Pendampingan, Pengembangan Usaha Anggota  PENDAHULUAN Kemiskinan merupakan salah satu persoalan mendasar yang menjadi pusat perhatian pemerintah di negara manapun termasuk Indonesia. Kemiskinan merupakan gambaran kehidupan di banyak negara berkembang yang mencakup lebih dari satu milyar penduduk dunia. Kemiskinan merupakan permasalahan yang diakibatkan oleh kondisi nasional suatu negara dan situasi global. Globalisasi ekonomi dan bertambahnya ketergantungan antar negara, tidak hanya merupakan tantangan dan kesempatan bagi pertumbuhan ekonomi serta pembangunan suatu negara, tetapi juga mengandung resiko dan ketidakpastian masa depan perekonomian dunia. Kemiskinan terjadi karena orang miskin tidak memiliki akses sebagai sumber pendapatan, juga karena struktur sosial ekonomi tidak membuka peluang bagi orang miskin untuk keluar dari lingkungan kemiskinan yang tidak berujung pangkal (Andriana & Manaf, 2018). Dikarenakan Indonesia juga merupakan negara berkembang, kemiskinan juga menjadi salah satu permasalahan yang dihadapi oleh pemerintah negara Indonesia. Sebagaimana yang dituangkan dalam Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 pasal 34 ayat 1 bahwa fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh negara. Ini artinya semua penduduk Indonesia yang masuk dalam kategori fakir miskin serta anak terlantar merupakan tanggung jawab pemerintah. Salah satu tindakan yang dilakukan pemerintah Indonesia dalam mengatasi masalah kemiskinan tersebut adalah dengan dilaksanakannya Program Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU). Dengan adanya program tersebut, masalah kemiskinan di Indonesia diharapkan bisa teratasi. Program KOTAKU dilaksanakan secara nasional di 271 kabupaten/kota di 34 provinsi yang menjadi “platform kolaborasi” atau basis penanganan permukiman kumuh yang mengintegrasikan berbagai sumber daya dan sumber pendanaan, termasuk dari pemerintah pusat, provinsi, kabupaten/kota, donor, swasta, masyarakat, dan pemangku kepentingan lainnya (D. jenderal C. Karya, 2016). Penanggulangan kemiskinan yang dilakukan oleh program KOTAKU adalah 946 Vol.1 No.6 November 2021 ………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….. ………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….. Journal of Innovation Research and Knowledge ISSN 2798-3471 (Cetak)   ISSN 2798-3641 (Online)    dengan memberdayakan masyarakat melalui tiga jenis kegiatan pokok. Kegiatan pokok ini terdiri infrastruktur, sosial, dan ekonomi yang dikenal dengan sebutan tridaya. Dalam kegiatan ekonomi yang ada di program ini diwujudkan dengan kegiatan pinjaman bergulir.  Tujuan dari pemberian pinjaman bergulir tersebut adalah supaya masyarakat miskin atau masyarakat berpenghasilan rendah bisa memanfaatkan untuk kegiatan yang sifatnya menguntungkan, salah satunya adalah mengembangkan usaha. Pemerintah berharap dengan adanya kegiatan pinjaman bergulir melalui program KOTAKU bisa meningkatkan usaha masyarakat, sehingga usaha tersebut terus berkembang dengan meningkatnya modal usaha yang dibantu oleh pinjaman bergulir. Suatu usaha dikatakan berkembang adalah dilihat dari tingkat laba yang diperoleh dan jumlah produksi barang atau jasa (Untoro Nur Wibowo, 2016). Untuk menunjang kegiatan usaha masyarakat tersebut selain memberikan bantuan pinjaman bergulir, pemerintah harus menambahkan kegiatan-kegiatan lainnya supaya hasil yang diinginkan bisa maksimal dan sesuai yang diharapkan. Melalui program KOTAKU pelatihan-pelatihan yang dilakukan berupa pelatihan keterampilan, pelatihan livelihood atau penghidupan masyarakat, pelatihan pembukuan keuangan usaha masyarakat, serta pelatihan-pelatihan lainnya yang dapat menunjang pengembangan usaha masyarakat itu sendiri. Sasaran utama program ini adalah Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) atau masyarakat miskin. Dengan adanya kegiatan tersebut diharapkan masyarakat miskin bisa produktif dan bisa merubah taraf hidupnya menjadi lebih baik. BKM Sehati yang berada di Kelurahan Belakang Balok Kecamatan Aur Birugo Tigo Baleh Kota Bukittinggi merupakan salah satu lokasi kegiatan program KOTAKU. Menurut informasi yang penulis peroleh, kegiatan pinjaman dana bergulir dan kegiatan usaha di lokasi tersebut mempunyai predikat yang bagus. Dimana tingkat pengembalian dana pinjaman bergulir dan perguliran dana berada di angka 100% atau sangat bagus. Sedangkan perkembangan usaha anggota KSM penerima pinjaman bergulir rata-rata berkembang dengan sangat baik, yaitu dari segi penghasilan yang diperoleh, mengembangkan jenis produk serta yang lebih penting bagaimana mengelola keuangan usaha. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat sejauh mana program pemerintah dirasa efektif dan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat miskin, serta untuk  mengetahui pengaruh pinjaman bergulir dan pelatihan terhadap pengembangan usaha anggota KSM di BKM Sehati Kelurahan Belakang Balok Kota Bukittinggi.  METODE PENELITIAN Makalah hendaknya memuat tulisan yang Penelitian ini tergolong ke dalam penelitian Kausal. Kausal menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) ialah sifat yang menyebabkan suatu kejadian atau bersifat saling menyebabkan atau hubungan yang bersebab akibat. Menurut Hapzi Ali & Nandan Limakrisna (2013), penelitian kausalitas bertujuan untuk mencari penjelasan dalam bentuk hubungan sebab akibat (casual effect) antar beberapa variabel. Jenis data yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah data Kualitatif. Data diambil dari populasi atau sampel tertentu dengan teknik pengambilan sampel menggunakan instrumen penelitian dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.  Untuk sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang penulis peroleh langsung dari responden. Data dikumpulkan dengan melakukan survey ke anggota KSM, dengan menyebarkan kuesioner. Jenis kuesioner yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah kuesioner tertutup yaitu dimana setiap pertanyaan akan disertai dengan pilihan jawaban yang nantinya akan disebarkan kepada responden yang dijadikan sebagai sampel dalam penelitian ini. Vol.1 No.6 November 2021 947 ………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….. …………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..ISSN 2798-3471 (Cetak)  Journal of Innovation Research and Knowledge ISSN 2798-3641 (Online)  Populasi dalam penelitian ini adalah anggota Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) penerima bantuan dana pinjaman bergulir yang ada di Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) Sehati Kelurahan Belakang Balok Kota Bukittinggi. Berdasarkan data yang diperoleh penulis dari Asisten Manajemen Keuangan Koordinator Kota 3 Bukittinggi tercatat sebanyak 149 anggota KSM yang masih aktif dengan status masih melakukan pinjaman yang terdiri dari KSM Reguler dan KSM PPMK (Peningkatan Penghidupan Masyarakat berbasis Komunitas).  Kedua jenis KSM tersebut tiap anggotanya menerima bantuan dana pinjaman bergulir melalui program KOTAKU yang digunakan untuk pengembangan usaha. Syahrum & Salim (2012). Dalam penelitian ini, sampel diambil dengan rancangan sampel non probability samping dengan teknik sampel jenuh atau sering disebut total sampling. Non probability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang atau kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Sedangkan yang dimaksud dengan total sampling atau sampel jenuh yaitu teknik penentuan sampel dengan cara mengambil seluruh populasi sebagai responden atau sampel, Sugiyono (2013). Jadi sampel dalam penelitian ini adalah seluruh anggota KSM yang masih aktif atau masih melakukan pinjaman yaitu sebanyak 149 orang.  HASIL DAN PEMBAHASAN Dari 149 kuesioner, 136 diantaranya kembali dan digunakan sebagai pengolahan data dalam penelitian. Uji Instrumen (Uji Validitas & Uji Reliabilitas) Uji validitas dilakukan dengan membandingkan rhitung (kolom Corrected Item Total Correlation) lebih dari rtabel (kolom Product Moment) dengan signifikan 5 %, instrumen riset tersebut diklasifikasikan sebagai valid. Ketiga variabel menunjukkan taraf yang lebih dari 0,169 yang mengartikan bahwa pernyataan dari kuesioner untuk ketiga variabel dikategorikan valid. Sementara iu untuk mengetahui kehandaan data yang digunakan, penulis menggunakan uji reliabilitas dengan menginterpretasikan koefisien reliabilitas digunakan kategori jika nilai Cronbach’s Alpha>0,6 maka suatu variable dikatakan reliabel dan sebaliknya.  Berdasarkan hasil disimpulkan bahwa nilai Cronbach’s Alpha di tiap variabel lebih tinggi dari 0,6. Ini berarti bahwasanya seluruh poin pernyataan dalam kuesioner riset ini dapat dikatakan reliabel dan bisa dipakai  Tabel 1. Hasil Uji Reliabilitas Variabel Cronbach’s Alpha Pinjaman Bergulir (X1) 0,818 Pelatihan (X2) 0,943 Pengembangan Usaha Anggota KSM (Y) 0,950     Sumber : Data diolah (2020) Uji hipotesis pada riset ini dilakukan menggunakan analisis regresi linear berganda. Pengujian memberi hasil yang selengkapnya tampak pada tabel 2 Tabel 2. Coefficientsᵃ Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients B Std. Error Beta 1 (Constant) 1.641 .844  Pinjaman Bergulir .047 .024 .035 Pelatihan .954 .018 .976 a. Dependent Variable : Pengembangan Usaha Anggota KSM  Sumber : Pengolahan data statistik SPSS (2020) Nilai konstanta diketahui senilai 1,641 dapat diartikan apabila semua variabel bebas (pinjaman bergulir, pelatihan, dan pendampingan) di anggap konstan atau tidak mengalami perubahan, maka nilai konstanta 1,641 hasil dari regresi linear berganda berpengaruh positif.  948 Vol.1 No.6 November 2021 ………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….. ………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….. Journal of Innovation Research and Knowledge ISSN 2798-3471 (Cetak)   ISSN 2798-3641 (Online)    Hal ini membuktikan bahwa terjadi kenaikan tingkat pengembangan usaha anggota KSM sebesar 1,641. Koefisien Pinjaman Bergulir (X1) sebesar 0,047 mengindikasikan bahwa setiap peningkatan Pinjaman Bergulir (X1) 1 satuan akan mengakibatkan peningkatan Pengembangan Usaha Anggota KSM (Y) sebesar 0,047 satuan, dengan asumsi Pelatihan (X2) adalah tetap. Koefisien Pelatihan (X2) sebesar 0,954 mengindikasikan bahwa setiap peningkatan Pelatihan (X2) 1 satuan akan mengakibatkan peningkatan Pengembangan Usaha Anggota KSM (Y) sebesar 0,954 satuan dengan asumsi Pinjaman Bergulir (X1) adalah tetap. Tabel. 2 Hasil Uji t (Parsial) Model Unstandardized Coefficients t Sig. B Std.Error   1 (Constant) 1.641 .844 1.946 .054 Pinjaman Bergulir .047 .024 1.944 .054 Pelatihan .954 .018 54.417 .000 a. Dependent Variable : Pengembangan Usaha Anggota KSM     Sumber: Pengolahan data statistik SPSS (2020) Tabel 2 menerangkan tingkat signifikansi Pinjaman Bergulir (X1) sebesar (0,054 > 0,05). Hal ini membuktikan hipotesis pertama ditolak bahwa Pinjaman Bergulir tidak berpengaruh terhadap Pengembangan Usaha Anggota KSM. Sedangkan untuk tingkat signifikansi Pelatihan (X2) sebesar (0,00 < 0,05). Hal ini membuktikan hipotesis kedua dapat diterima bahwa Pelatihan berpengaruh terhadap Pengembangan Usaha Anggota KSM.  Nilai determinasi ditentukan dengan nilai Adjust R Square yang digunakan untuk regresi dengan variabel lebih dari dua varaibel sebagai koefisien determinan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 2 berikut : Tabel 3. Hasil Uji Koefisien Determinasi Model Summary Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .978ᵃ .957 .957 1.19104 a. Predictors: (Constant), Pelatihan, Pinjaman Bergulir Sumber : Pengolahan data statistik SPSS Berdasarkan tabel 2 diatas dapat dilihat bahwa nilai Adjusted R Square sebesar 0,957. Hal ini mengindikasikan bahwa kontribusi variabel Pinjaman Bergulir dan Pelatihan adalah sebesar 95,7% sedangkan 4,3 % ditentukan oleh faktor lain diluar model yang tidak terdeteksi dalam penelitian ini.  PENUTUP Kesimpulan Berdasarkan pembahasan disimpulkan bahwa Pemberian Pinjaman Bergulir tidak berpengaruh terhadap Pengembangan Usaha Anggota KSM BKM Sehati Kelurahan Belakang Balok Kota Bukittinggi. Hal ini menunjukkan bahwa Pinjaman Bergulir yang diberikan belum bisa memberikan kontribusi pada pengembangan usaha anggota KSM BKM Sehati Kelurahan Belakang Balok Kota Bukittinggi.  Kemudian Pelatihan berpengaruh signifikan terhadap Pengembangan Usaha Anggota KSM BKM Sehati Kelurahan Belakang Balok Kota Bukittinggi. Pelatihan-pelatihan masyarakat yang diberikan melalui Program KOTAKU di Kelurahan Belakang Balok sangat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat sehingga bisa lebih mengembangkan usaha-usahanya.  DAFTAR PUSTAKA [1] Andriana, L., & Manaf, A. (2018). Relevansi Aspek Kemiskinan dan Fisik Lingkungan Kumuh Pada Penentuan Lokasi Penerima Program KOTAKU (Studi Kasus Kecamatan Pamekasan Kabupaten Pamekasan). Jurnal Pengembangan Kota, 5(2), 131.  Vol.1 No.6 November 2021 949 ………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….. …………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..ISSN 2798-3471 (Cetak)  Journal of Innovation Research and Knowledge ISSN 2798-3641 (Online)  [2] Departemen, Perindustrian. (2010). Manajemen Industri Kecil dan Menengah : Sistem Industri I Diklat Teknis Sistem Industri Aparatur Departemen Perindustrian. Jakarta: Departemen Perindustrian. [3] Hendro. (2011). Dasar-Dasar Kewirausahaan : Panduan bagi Mahasiswa untuk Mengenal, Memahami dan Memasuki Dunia Bisnis. Jakarta: Erlangga. [4] I Komang Ardana, Ni Wayan Mujiati,  dan I. W. M. U. (2012). Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Graha Ilmu. [5] Jauvani, V. R. dan E. (2010). Manajemen SDM Untuk Perusahaan Dari Teori Ke Praktek. Jakarta: Rajawali Pers. [6] Karya, D. C. (2010). Pedoman Pelaksanaan Pinjaman Bergulir. [7] Karya, D. Jenderal C. (2016). Surat Edaran Nomor: 40/SE/DC/2016 Tentang Pedoman Umum Program Kota Tanpa Kumuh. Kementerian Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat. [8] Novalianis, R. S. G. (2011). Pengaruh Pinjaman Dana Bergulir dan Pendampingan Terhadap Kegiatan Usaha Ekonomi Produktif Pada Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri di Kecamatan Karanggede Kabupaten Boyolali. [9] Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, MM , Dr. H. Nandan Limakrisna, Ir, MM, C. (2013). Metodologi Penelitian ( Petunjuk Praktis Untuk Pemecahan Masalah Bisnis, Penyusunan Skripsi, Tesis, dan Disertasi.  [10] Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R7D. Bandung: Alfabeta. [11] Syahrum, S. (2012). Metodologi Penelitian Kuantitatif (p. 184). p. 184. [12] Untoro Nur Wibowo, T. I. W. (2016). Pengaruh Pemberian Kredit Terhadap Pengembangan Usaha Mikro dan Kecil di Kota Bandung. 3(3), 3557–3562.                                                   950 Vol.1 No.6 November 2021 ………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….. ………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….. Journal of Innovation Research and Knowledge ISSN 2798-3471 (Cetak)   ISSN 2798-3641 (Online)            HALAMAN INI SENGAJA DIKOSONGKAN 

PENGARUH PINJAMAN BERGULIR DAN PELATIHAN TERHADAP PENGEMBANGAN USAHA ANGGOTA KELOMPOK SWADAYA MASYARAKAT PROGRAM KOTA TANPA KUMUH (KOTAKU)

https://bajangjournal.com/index.php/JIRK/article/download/626/430

PENGARUH PINJAMAN BERGULIR DAN PELATIHAN TERHADAP PENGEMBANGAN USAHA ANGGOTA KELOMPOK SWADAYA MASYARAKAT PROGRAM KOTA TANPA KUMUH (KOTAKU)

Abstract

Similar works

Full text

Available Versions

OJS Bajang Institute