KEBUTUHAN RUANG TERBUKA PADA PERMUKIMAN TEPIAN SUNGAI

Abstract

Kawasan Permukiman Seberang Ulu dan Seberang Ilir Palembang merupakan permukiman padat penduduk yang berada di tepi Sungai Musi di Kota Palembang. Sejak dahulu, kedua kawasan tersebut sudah dihuni oleh warga dengan aktivitas sehari-hari yang berinterasi aktif dengan keberadaan sungai. Padatnya bangunan meningkatkan juga kebutuhan akan ruang terbuka. Kegiatan warga kampung sangat terikat dengan komunitasnya membutuhkan ruang bersama. Tulisan ini menyoroti kebutuhan permukiman tepian sungai terhadap ruang terbuka pada permukiman tepian sungai. Tulisan juga membandingkan perkembangan di dua sisi kota terkait dengan dikotomi perkembangannya.  Data dikumpulkan dari ruang terbuka yang ditemui pada seluruh permukiman di tepian Sungai Musi di Kota Palembang. Data yang dikumpulkan mencakup aktivitas, bentuk, dan fasilitas yang tersedia. Hasil penelitian menunjukkan kesenjangan perkembangan yang masih tinggi antar kedua sisi kota. Perencanaan perlu usaha untuk menciptakan keseimbangan perkembangan kotanya. Perkembangan kepadatan bangunan membuat semakin sempitnya lahan terbuka sehingga perlunya perencanaan dari sekarang. Perencanaan dapat dimulai dengan pemetaan untuk menghitung luas lahan yang dapat disimpan bagi penyediaan ruang terbuka di masa depan. Perencanaan ruang terbuka perlu lebih sensitif memperhatikan konteks lokal, baik fisik maupun sosial budaya masyarakat tepian sungai, dalam merencanakan kawasan dengan kebutuhan yang unik. Karakter unik yang merupakan modal besar bagi perbaikan lingkungan kota yang tidak hanya fisik dan visual, tetapi juga melestarikan ekosistem lahan basah tepian sungai dan budaya bermukim masyarakat tepian sungai

    Similar works