Pengelolaan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di SMA Negeri I
Tebo dilaksanakan melalui implementasi fungsi-fungsi manajemen yaitu
perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui pengelolaan bantuan operasional sekolah (BOS),
faktor pendukung dan penghambatnya, serta upaya-upaya unutuk mengatasi
faktor penghambat dalam pengembangan ekstrakurikuler di SMA Negeri 9 Tebo.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan penelitian deskriptif. Teknik
pengumpulan data dilakukan melalui wawan@ra, observasi, dan studi
dokumentasi serta teknik analisis data yang digunakan meliputi kegiatan reduksi
data, penyajian data, dan penarikan/verifikasi kesimpulan. Subjek penelitian
adalah Kepala Sekolah, Bendahara BOS, Wakil Kepala Sekolah, Guru Pembina
ekskul,dan Komite Sekolah.
Hasil penelitian menunjukkan : 1) Perencanaan Program BOS di SMA
Negeri I Tebo meliputi; inventarisasi rencana yang akan dilaksanakan,
menyusun rencana berdasarkan skala prioritas, menentukan program kerja dan
rincian program, menetapkan kebutuhan untuk pelaksanaan rincian program,
menghitung rasional anggaran setiap program kerja, mengalokasikan dana BOS
setiap program kegiatan berdasarkan juknis. 2) Pengorganisasian tim BOS
untuk mengelola dana BOS Berdasarkan SK kepengurusan, 3) Pemanfaatan
Program BOS di SMA Negeri 9 Tebo mencakup, pengembangan perpustakaan,
penerimaan peserta didik baru, kegiatan pembelajaran dan ekstrakurikuler,
kegiatan evaluasi pembelajaran, pengelolaan sekolah, pengembangan profesi
guru dan tenaga kependidikan, serta pengembangan manajemen sekolah.
langganan daya dan jasa, pemeliharaan dan perawatan sarana dan prasarana
sekolah, pembayaran honor, pembelian alat multimedia pembelajaran. 4)
Pengawasan Program BOS di SMA Negeri g Tebo meliputi; Siapa yang
mengawasi dana BOS, Waktu pelaksanaan pengawasan BOS dan berapa kali
pengawasan BOS, Pengawasan dari Dinas pendidikan Provinsi, pengawasan
dari inspektorat. Faktor pendukung pengelolaan program BOS antara lain;
dukungan Pemerintah dengan memberikan petunjuk teknis pengelolaan dana
BOS dan sosialisasi tentang tatacara pengelolaan dana BOS dari Dinas
Pendidikan, terjalinnya bentuk kerja sama yang baik dari pihak pengelolah dana
BOS, Komite Sekolah dan para Guru, dukungan dari para guru baik dengan
sumbangan pemikiran maupun dengan dukungan tenaga. Sedangkan faktor
penghambat meliputi, waktu pencairan dana sering mengalami keterlambatan,
Anggaran yang diperoleh tidak sebanding dengan kebutuhan sekolah, sekolah
dibatasi dalam melakukan kegiatan eksktrakurikuler yang didanai oleh BOS. dan
Dana BOS belum mampu membiayai seluruh program sekolah secara
merata/menyeluruh. Serta upaya-upaya yang dilakukan untuk mengatasi faktor
penghambat dalam pengelolaan BOS dalam pengembangan ekstrakurikuler