Pelajaran Kesenian perlu diberikan kepada anak tunagrahita ringan sesuai dengan kemampuannya sehingga dapat mengembangkan bakat seni yang ada pada dirinya. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang kemampuan anak, kesulitan anak, suasana saat belajar, dan pelaksanaan dalam belajar menabuh gendang untuk mengiringi gamelan degung. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif, data diperoleh melalui observasi dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa anak tunagrahita ringan kelas X mampu mengikuti pembelajaran menabuh gendang untuk mengiringi gamelan degung dengan bantuan guru mulai dari mengenal alat, bagian-bagian di dalam gendang, tepakan-tepakan di dalam gendang, dan melakukan tabuhan gendang. Kesulitan yang dihadapi anak dalam menabuh gendang terdapat pada aspek melakukan/mempraktekan seperti memainkan keplak, kentrung, gedug dan mengganjal gedug oleh tumit secara bersamaan. Suasana pembelajaran dapat dikatakan interaktif karena responden bergairah dan senang mengikuti pembelajaran menabuh gendang. Pada pelaksanaan pembelajaran, responden melaksanakan kegiatan awal, inti, dan akhir. Mengacu pada kesimpulan penelitian maka peneliti merekomendasikan pada guru untuk melakukan latihan bermain gendang secara berulang