Agama dan masyarakat perdesaan: Studi tentang toleransi dan kerukunan antar umat beragama di Arjawinangun Cirebon Jawa Barat

Abstract

Kajian ini bertujuan meneliti tentang toleransi dan kerukunan di Arjawinangun. Sebagai masyarakat transisi, mereka memiliki karakteristik, budaya dan agama yang berbeda. Pergerakan masyarakat sipil lintas agama yang konsen pada isu-isu toleransi sangat menghindari adanya konflik agama, mengakui keberadaan kelompok yang berbeda dan menghargai agama orang lain menjadi faktor terbentuknya konstruksi kerukunan antar umat beragama. Penelitian kualitatif deskriptif ini merupakan kajian pendekatan etnografi pada fenomena sosial terkait konstruksi agama dan masyarakat perdesaan, diteliti menggunakan observasi partisipan, wawancara mendalam tidak terstruktur melalui studi lapangan dan diperkuat dengan sumber data lainnya. Secara umum toleransi dan kerukunan antar umat beragama masyarakat perdesaan di Kecamatan Arjawinangun adalah toleransi pluralis karismatik yaitu toleransi dan kerukunan antar umat beragama yang terbentuk secara alamiah, dibentuk oleh kultur atau budaya dan motivasi keteladanan, sikap dan perilaku yang dicontohkan oleh tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, pejabat pemerintah baik di lingkungan keluarga, masyarakat, pendidikan dan ruang publik. Konsep toleransi dan kerukunan antar umat beragama ini juga diperkuat dengan kebijaksanaan, pitutur atau petuah yang baik dari orang tua yang dituakan di masyarakat, perilakunya dicontoh dan ditiru oleh masyarakatnya. Simpulan penelitian tersebut didasarkan pada: (1). Kondisi masyarakat Arjawinangun memiliki tipologi beragama inklusivisme humanis. (2). Toleransi keagamaan masyarakatnya adalah eksklusif-pluralis dan (3). Kerukunan yang terbentuk di masyarakat perdesaan Arjawinangun merupakan sebuah usaha yang dibentuk secara sadar oleh masyarakat sendiri melalui pendekatan tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pemerintahan melalui edukasi pada lembaga formal maupun non-formal yang ada di masyarakat

    Similar works