Napza atau narkoba dapat memengaruhi tubuh terutama susunan saraf pusat atau otak sehingga apabila disalahgunakan akan menyebabkan gangguan fisik, psikis, jiwa dan terganggunya fungsi sosial seseorang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perilaku dalam konteks spiritual pasien rehabilitasi Napza. Penelitian ini bersifat kualitatif dengan pendekatan deskriptif yang melakukan observasi, dan Wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelakasanaan Rehabilitasi Pasien Napza juga dapat di bentuk kepribadiannya dengan memberikan bimbingan dan konseling pada aspek konteks spiritualnya yang mencakup aspek pengalaman ibadah (prayer fulfillment) yang dilakukan oleh kelima subjek secara bersamaan yaitu pengamalan ibadah, keyakinan hidup (universalitas) serta tanggung jawab terhadap kehidupannya (keterkaitan) yang telah mereka jalani sepenuhnya dari pasien yang sebelumnya ketergantungan menjadi pribadi yang dapat mengelola dirinya dengan baik dan lebih menghargai arti kehidupan