Pangajian Tarikat: Naskah Yang Ditulis Dipenghujung Abad XX

Abstract

Kertas kerja ini mengangkat satu lagi naskah Nusantara, Minangkabau, yang ditulis diakhir abad XX oleh Haji Khatib Deram (dalam naskah ditulis H.K. Deram) di Tandikat, Pariaman, Sumatera Barat, yaitu “Pangajian Tarikat”. Perkenalan saya yang pertama dengan tulisan H. K. Deram adalah melalui naskah “Tarikat”. Fotokopi naskah itu dibeli Prof. Edi Sedyawati di Ulakan kira-kira tahun 2000; saya beruntung beliau memperlihatkan kepada saya kemudian kami transliterasikan sedikit. Tak lama kemudian, tahun 2002 saya ke Ulakan dan mendapatkan fotokopi naskah “Pangajian Tarikat” ini. Bersama beberapa kawan lain, saya berkunjung ke Tandikat, ke rumah H. K. Deram. Ternyata beliau sudah wafat tahun 1999. Keluarga yang tinggal hanya menunjukkan beberapa lembaran lepas yang berisi naskah-naskah tak diselesaikan. Sebelum ini saya sudah membicarakan tiga naskah Minangkabau yang ditulis H. Imam Maulana Amin al-Khatib yang ditulisnya juga diakhir abad XX, yaitu Riwayat Syeh Burhanuddin pada tahun 2001, Risalah Mau’izatul Hasanah pada tahun 2003, dan Sejarah Syeh Surau Baru 2005. Maknanya, dengan ini kita melihat bahwa masih ada proses penulisan naskah, tulisan tangan dan dengan huruf Arab-Melayu.Kertas kerja ini mengangkat satu lagi naskah Nusantara, Minangkabau, yang ditulis diakhir abad XX oleh Haji Khatib Deram (dalam naskah ditulis H.K. Deram) di Tandikat, Pariaman, Sumatera Barat, yaitu “Pangajian Tarikat”. Perkenalan saya yang pertama dengan tulisan H. K. Deram adalah melalui naskah “Tarikat”. Fotokopi naskah itu dibeli Prof. Edi Sedyawati di Ulakan kira-kira tahun 2000; saya beruntung beliau memperlihatkan kepada saya kemudian kami transliterasikan sedikit. Tak lama kemudian, tahun 2002 saya ke Ulakan dan mendapatkan fotokopi naskah “Pangajian Tarikat” ini. Bersama beberapa kawan lain, saya berkunjung ke Tandikat, ke rumah H. K. Deram. Ternyata beliau sudah wafat tahun 1999. Keluarga yang tinggal hanya menunjukkan beberapa lembaran lepas yang berisi naskah-naskah tak diselesaikan. Sebelum ini saya sudah membicarakan tiga naskah Minangkabau yang ditulis H. Imam Maulana Amin al-Khatib yang ditulisnya juga diakhir abad XX, yaitu Riwayat Syeh Burhanuddin pada tahun 2001, Risalah Mau’izatul Hasanah pada tahun 2003, dan Sejarah Syeh Surau Baru 2005. Maknanya, dengan ini kita melihat bahwa masih ada proses penulisan naskah, tulisan tangan dan dengan huruf Arab-Melayu

    Similar works