Tantangan dalam upaya peningkatan kesehatan kerja pada perawat pelayanan khusus dalam era industri 4.0

Abstract

Tujuan: Era industri 4.0 timbul akibat tuntutan produktifitas serta efisiensi. Perawat di pelayanan khusus berisiko mengalami burnout akibat penerapan industri 4.0. Pelayanan khusus merupakan gabungan dari uni-unit perawatan intensif diamana kondisi kekritisan pasien yang tinggi serta penggunaan teknologi maju serta rumit, sehingga memerlukan kemampuan dalam mengembangkan sebuah sistem yang tepat Upaya dalam mengembangkan formula dibidang keperawatan di sektor kesehatan kerja merupakan kondisi yang wajib di penuhi supaya sukses menghadapi era industri 4.0 dibidang kesehatan. Metode: Penelitian dilakukan pada bulan desember 2018 – januari 2019 di RSUP Dr. Sardjito. Pelayanan khusus terdiri dari 6 unit dengan responden 111. Maternal Perinatal 31(27,93%), Luka Bakar 5(4,50%) PICU 12(10,81%) ICU 27(24,32%), ICCU 24(21,62%), Stroke 12(10,81%). Desain penelitian diskriptif dengan alat ukur MBI dan data demografi. Hasil: 95(85,59%) perawat wanita, 73(65,77%)  pendidikan diploma 3, 59(53,13%) lama bekerja 11-15 tahun, 63(71,17%) status PNS, 48(43,24%) bekerja >40 jam/minggu, 95(85,59%) burnout rendah dan 4(3,60%) level burnout tinggi. Faktor terwujudnya kesehatan kerja bidang keperawatan yang sudah dilakukan di RSUP Dr Sardjito yakni reward, community dan value. Perlu optimalisasi manajemen pada sektor workload dan fairness. Perbaikan manajemen waktu kerja dan pelatihan atau pendidikan perawat menjadi poin dalam peningkatan kualitas individu menghadapi lingkungan kerja yang penuh tekanan. Simpulan: Surveilans kesehatan kerja bagi perawat pelayanan khusus mesti dilakukan secara periodik bertujuan menyusun formula terbaik dalam terciptanya kesehatan kerja yang baik, lingkungan kerja aman dan terwujudnya keselamatan pasien.

    Similar works