KIPRAH NANOMATERIAL DALAM KEHIDUPAN MANUSIA DAN DAMPAKNYA

Abstract

Pada dekade terakhir ini, sebagaimana istilah-istilah berawalan “nano” lainnya, istilah nanomaterial telah demikian populer, tidak hanya terbatas dalam karya-karya ilmiah tetapi juga dalam kehidupan bermasyarakat (Pal, 2011). Hal ini membuktikan bahwa teknologi nano telah menjadi bagian penting dari masyarakat. Bersama-sama dengan nanosain dan nanoteknologi, Istilah nanomaterial pertama kali diperkenalkan oleh Norio Taniguchi pada tahun 1974 dalam suatu tulisan tentang teknologi penciptaan obyek berskala nanometer. Nanometer adalah suatu satuan dalam sistem internasional yang menggambarkan ukuran sebesar 10-9 meter. Nanomaterial digambarkan sebagai bahan dengan panjang 1 - 1000 nm dalam setidak-tidaknya satu dimensinya; Namun, umumnya nanomaterial didefinisikan sebagai material yang berdiameter dalam kisaran 1 hingga 100 nm. Definisi lain tentang nanomaterial menurut organisasi Inter nasional untuk Standardisasi (ISO) adalah material dengan dimensi eksternal dalam skala nano atau material dengan struktur internal atau struktur permukaan dalam skala nano. Definisi dari Komisi Eropa menyebutkan bahwa nanomaterial dapat berupa material alamiah, insidental, atau sintetis yang mengandung komponen yang tersusun atas partikel bebas atau sebagai agregat atau aglomerat, di mana 50% atau lebih dari komponennya merupakan partikel yang memiliki minimal satu dimensi eksternalnya berada dalam kisaran ukuran 1–100 nm (Sudha et al., 2018)

    Similar works