Penerapan Metode Story Telling Untuk Melatih Keterampilan Berbicara Mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa Mandarin Angkatan 2016 Universitas Negeri Malang

Abstract

ABSTRAKPurnama, Vara Dina Citra. 2018. Penerapan Metode Story Telling untuk Melatih Keterampilan Berbicara Mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa Mandarin Angkatan 2016 Universitas Negeri Malang. Skripsi, Jurusan Sastra Jerman. Fakultas Sastra, Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (I) Dr. Herri Akhmad. B., M. A., M. Hum.Kata Kunci: story telling, keterampilan berbicara, bahasa MandarinPenelitian ini didasarkan pada latar belakang metode pembelajaran bahasa Mandarin di Universitas Negeri Malang masih monoton, yaitu dengan cara menghafalkan kalimat sama persis dengan cerita atau bacaan. Story telling dipilih untuk dijadikan alternatif pembelajaran bahasa di kelas, dengan bercerita mahasiswa tidak harus menghafal. Akan tetapi, mahasiswa dapat bercerita dengan gaya bahasa mereka sendiri. Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan mendeskipsikan beberapa hal, yang mencakup penerapan metode story telling untuk melatih keterampilan berbicara dan respon mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa Mandarin angkatan 2016 terhadap penerapan metode story telling.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara dan tes lisan. Hasil data yang sudah dikumpulkan kemudian dianalisis dan dipaparkan dalam bentuk kata-kata. Selain itu, didapatkan data lain berbentuk gambar/foto dan rekaman hasil tes lisan mahasiswa. Data berbentuk angka dari tes lisan mahasiswa hanya sebagai data pendukung dalam penelitian.Berdasarkan hasil data tersebut, diperoleh enam simpulan sebagai berikut. Pertama, mahasiswa terlihat aktif dan antusias selama proses penelitian dilaksanakan. Kedua, mahasiswa berebut maju ke depan kelas untuk bercerita. Ketiga, masih ditemukan beberapa mahasiswa yang kurang tepat dalam menyusun kalimat. Keempat, mahasiswa bercerita dengan gaya bahasa mereka sendiri dengan kalimat yang lebih sederhana dan lebih mudah dipahami. Selain itu, mereka juga kreatif dalam menyusun cerita dengan menambahkan simpulan, nasihat atau pepatah diakhir cerita. Kelima, penerapan metode story telling dapat melatih keterampilan berbicara bahasa Mandarin mahasiswa. Tidak hanya itu, story telling juga dapat dijadikan sebagai alternatif pembelajaran bahasa. Keenam, setelah diterapkan metode story telling mahasiswa terlihat lebih percaya diri berbicara bahasa Mandarin di depan kelas

    Similar works