JumJah uang beredar dan Injlasi. adaJah dua di anlara seldan banyak variabel ekonomi maJrro yang sangat
penting peranannya da/am prakJek pere!conomian Indonesia. Selama 1m. anggopan awam yang lazim adaJah
bahwa besar kecilnya tinkat Injlasi ada/ah sebaga; akibat dari banyak lidaJcnya JumaJah IUZIIg yang beredar.
dan bulan sebaJiknya. Anggapan ini semakin diperkual dari mazhab kJasile dan moneteris. yang menganut
faham bahwa 'Inflation is moneterism fenomenom·. Yang menorik adaIah tidal semrtll pihak sependapal
dengan anggapan dialas. paling tidak seperli yang d;yakinin oleh mazhab Strulcturalis. yang beranggapan
bahwa berlambahnya Jumlah uang yang beredar ada/ah sebualr Icotrsekllensi logis dari adanya perubahan
tingkat inflasi. sebuah lrarga yang horus dibayar dari pertumbuhan e!conomi yang lerjadi. Alas dasar inilah
dan dengan memperhalikan dinamisnya perkembangan pere!conomian Indonesia. peneliti tertarik dan melihat
perlunya studi yang berlcelanjutan guna mengkaj; u1ang terhadap luzusalilas Jumlah rtIlng beredar dan
tingkat Inflasi. dengan tujuan dapat dipero/eh informasi yang lebiIr terlcini mengenai iuzusalilas /ceduanya.
sehingga kebijakan yang diambi/ oleh BI dan Pemerintah dapat lebilr terarah dan Iepal sasaran. Penelilian
ini dilakulcan pada Pere!conomian Indonesia selama periode 1997:9 - 2005:5. dengan melibalkan variabel
mokro JUB (Jumlah Uang Beredar) dan lingkal Injlasi. Data yang diguna/can ada/ah dot sekunder dan
ana/isis ko.usalilas dilakukan dengan leknile Granger Causality dengan alai bantu Uji Akar (Root Test) pada
aplilcasi !computer E-Veiws 4.0. Hasil ana/isis menu,yu/ckan balrwa selama periode penelitian. tidal lerjadi
luzusalitas limbal baUl antara JUB dan tingkal Injlasi. yang "rjadi adalah /causa/ilas satu arah. dimana
perubahan JUB akan mempengaruhi lingkat inflasi di Indonesia. dan bukan sebaliknya. Hasi/ in; sedikil
berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Dumairy (/986) serla penelitian Sulilcno dan Praplo Yuwono
(2000). Dengan hasil lersebul. memang sudah selayaknya apabi/a lcebijakan BI dan pemerintah /ebih
difolcuskan pada pengendalian moneter (JUB). baik melalui jalur lingkal bv'1ga maupun jalur yang lainnya