422 research outputs found

    Evaluasi Kuat Penerangan Buatan dalam Ruang Kuliah

    Full text link
    Penerangan pada malam hari bisa dihasilkan oleh pencahayaan buatan dengan menggunakan lampu. Pemanfaatan jenis dan penempatan lampu memberikan pengaruh terhadap kuat penerangan yang dihasilkan. Selain dari sumber penerangan, tata letak meja dan kursi dalam ruangan tersebut juga memberikan efek terhadap kuat penerangan yang diterima. Letak meja yang tepat berada di bawah lampu lebih maksimal menerima penerangan dibandingkan dengan meja yang letaknya lebih jauh. Penempatan layout yang salah bisa memberikan efek negatif untuk kelangsungan proses perkuliahan. Universitas Teknologi Sulawesi Utara (UTSU) merupakan salah satu penyelenggara pendidikan yang memiliki program perkuliahan malam di Manado. Pihak kampus berusaha memaksimalkan penggunaan ruangan dalam bangunan yang di alihfungsikan dari ruko menjadi kampus. Sehingga sistem pencahayaan yang digunakan hanya mengikuti sistem yang sudah tersedia dalam bangunan ruko tersebut. Dengan adanya penelitian ini, kita bisa melihat kembali efisiensi sistem pencahayaan ruko yang digunakan untuk ruang kuliah dan memberikan masukan kalau ternyata harus ada Perubahan dalam desain dan sistem yang sudah ada. Hal ini dimaksudkan agar tujuan dari pelaksanaan proses perkuliahan bisa terwujud dalam menghasilkan lulusan yang berkualitas. kebutuhan ruangan. Nilai kuat penerangan yang direkomendasikan untuk ruang perkuliahan yaitu 250 lux. Dengan adanya patokan ini diharapkan bahwa setiap perencanaan sistem penerangan untuk ruang kelas bisa dilakukan dengan baik sebelum digunakan sepenuhnya, mengingat Kenyamanan visual masing-masing orang berbeda. Jadi diharapkan dengan perencanaan yang memenuhi standar bisa memenuhi kriteria Kenyamanan manusia pada umumnya.     Kata Kunci : Penerangan, Pencahayaan Buatan, Ruang Kulia

    Studi Tingkat Kebisingan Lalu Lintas Jalan pada Area Sempadan Bangunan (Studi Kasus : Jalan Poros Maros - Makassar, Km. 5 Maccopa)

    Full text link
      Kebisingan lalu lintas merupakan faktor yang sangat penting  untuk dicarikan solusinya bagi Kenyamanan manusia. Studi ini difokuskan pada pembahasan rancangan area sempadan yang berfungsi untuk mereduksi kebisingan lalu lintas sepanjang jalan raya di Kabupaten Maros. Terdapat dua masalah dalam penelitian ini yaitu, pertama, mengungkapkan berapa besar kuat bunyi lalu lintas di jalan raya tersebut. Kedua, bagaimana merumuskan kriteria rancangan area sempadan berbasis reduksi kebisingan khusus di lokasi sepanjang Jalan Raya di Kabupaten Maros. Tujuan dari penelitian ini untuk mengidentifikasi kuat bunyi lalu lintas jalan raya ditinjau berdasarkan pada area sempadan dan mengembangkan formula untuk memenuhi kriteria rancangan area sempadan berbasis reduksi kebisingan sepanjang jalan raya.   Kabupaten Maros merupakan bagian dari area kawasan pengembangan Mamminasata untuk Provinsi Sulawesi Selatan.  Selain itu, karena juga sebagai bagian dari kawasan penting/strategis di Provinsi Sulawesi Selatan, namun permasalahan yang terdapat di Kabupaten Maros salah satunya ialah kebisingan akibat lalu lintas jalan dan akibat rutinitas masyarakat sekitar menjadi hal yang sepatutnya menjadi dasar bagi rancangan kriteria terhadap area sempadan. Penelitian meliputi identifikasi kuat bunyi lalu lintas jalan dan pola distribusinya berdasarkan letak dan jarak bangunan dari sumber bising sesuai dengan kondisi topografi, sifat material permukaan tanah dan keberadaan barrier yang ada di halaman bangunan. Dari hasil penelitian ditemukan bahwa kuat bunyi pada area sempadan berkisar 102,5 dB(A), sementara dalam bangunan yang terdekat dengan dinding terluar berkisar 72, 3 dB(A).Standar baku mutu kebisingan dalam bangunan hunian yakni 50 – 60 dB(A), oleh karena itu diperlukan suatu kriteria rancangan sempadan bangunan yang mampu mereduksi kebisingan yang ada.   Kata Kunci : Kebisingan lalu-lintas jalan, Reduksi kebisingan dan Area sempada

    Tinjauan Kerusakan Lapis Permukaan Jalan Berdasarkan Analisis Kadar Aspal Studi Kasus Ac-bc (Asphalt Concrete Binder Course) pada Ruas Jalan Sawah Besar Kabupaten Bone Bolango

    Full text link
      Lapis perkerasan jalan akan mengalami kerusakan lebih cepat dari umur rencana yang ditentukan. Kerusakan perkerasan jalan pada umumnya disebabkan oleh sistem drainase yang kurang baik, volume beban lalu lintas, air, iklim, kondisi tanah dasar yang tidak stabil, material konstruksi perkerasan jalan, sistem pengolahan bahan yang kurang baik, dan kurang baiknya proses pemadatan atau hal-hal lain yang mempengaruhi kerusakan jalan.   Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui penyebab kerusakan lapis permukaan jalan AC-BC (Asphalt Concrete Binder Course) pada Ruas Jalan Sawah Besar Kabuparen Bone Bolango berdasarkan analisis kadar aspal dengan cara pengumpulan data pembanding dengan mengambil hasil Job Mix Formula (JMF) dari kantor Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Gorontalo Subdinas Bina Marga, dan melakukan pengetesan kadar aspal lapangan (extraksi test)   Dari hasil pengujian Laboratorim, kadar aspal rata-rata lapangan didapat 4,95% sedangkan menurut Job Mix Formula (JMF) kadar aspal pilihan  yang dibutuhkan adalah 5,5% ini berarti bahwa telah terjadi perbedaan kadar aspal sehingga ditengarai mengakibatkan kerusakan pada lapisan permukaan jalan. Pengaruh kurangnya kadar aspal tersebut menyebabkan antara lain: Rongga terisi aspal semakin berkurang ini berarti bahwa agregat yang terselimuti aspal akan tipis yang menyebabkan campuran AC-BC tidak akan bertahan lama sesuai dengan umur rencana serta dapat menyebabkan kerusakan pelepasan butiran pada lapisan aspal, yang lama kelamaan akan mengakibatkan terjadinya lubang-lubang kecil. Nilai rongga dalam campuran semakin besar yang menyebabkan  campuran kurang kedap air dan  udara,  sehingga   campuran AC-BC tersebut kurang baik dan menyebabkan kerusakan retak (crack).   Kata Kunci : JMF, Extraksi dan Kadar Aspa

    Penilaian terhadap Keandalan Bangunan Gedung pada Bangunan Gedung di Universitas Negeri Gorontalo

    Full text link
      Berdasarkan UU No. 28 tahun 2002 tentang bangunan gedung dalam pasal 3 menyatakan bahwa untuk mewujudkan bangunan gedung yang fungsional dan sesuai dengan tata bangunan gedung yang serasi dan selaras dengan lingkungannya, harus menjamin keandalan bangunan gedung dari segi keselamatan, kesehatan, Kenyamanan dan kemudahan. Kondisi yang ada sekarang ini, masih banyak bangunan gedung yang runtuh sebagian atau seluruhnya sebagai dampak yang ditimbulkan akibat bencana alam seperti angin kencang, gempa bumi, tanah longsor, Perubahan fungsi dan lain sebagainya yang akibat oleh kegagalan struktur, oleh karena itu diperlukan adanya pemeriksaan keandalan bangunan gedung baik bertingkat maupun tidak bertingkat. Memperhatikan hal tersebut diatas serta yang disyaratkan dalam UU No. 28 Tahun 2002 dan PP No. 36 tahun 2005 perlu dilakukan tindak lanjut dari kondisi tersebut dalam bentuk pemeriksaan keandalan bangunan gedung untuk mengetahui tingkat keandalan sebagai dasar awal pertimbangan lebih lanjut dalam menerbitkan Sertifikat Laik Fungsi Bangunan Gedung oleh Pemerintah Daerah    Kata Kunci: Keandalan Bangunan Gedun

    Nilai Kuat Tekan Beton pada Slump Beton Tertentu

    Full text link
      Beton adalah bahan yang diperoleh dari mencampur semen, pasir, agregat kasar atau batu pecah, air, yang mengeras menjadi benda padat. Perencanaan campuran beton (mix design) adalah suatu langkah yang sangat penting dalam pengendalian mutu beton. campuran yang salah akan mempengaruhi kemudahan pelaksanaan maupun performa beton dalam pemakaian. Kemudahan pekerjaan beton biasanya dipengaruhi oleh tingkat kekentalan beton yang bisa diukur dengan slump test. Kekentalan beton dipengaruhi faktor air semen. Penambahan air yang berlebihan pada campuran akan mempengaruhi nilai slump. Biasanya, apabila slump beton melebihi dari yang disyaratkan oleh Pengawas Lapangan maka beton tersebut tidak bisa digunakan karena dikhawatirkan akan menurunkan nilai kuat tekan. Untuk mengetahui pengaruh nilai kuat tekan pada setiap Perubahan slump, maka harus dilakukan penelitian langsung dengan variasi slump. Mutu beton yang direncanakan adalah mutu  K-350 atau setara dengan 28,498 Mpa dengan nilai slump 12, 14 ,16 dan 18. Metode Mix Design yang digunakan  berdasarkan SNI 03-2834-2000 tentang Tata Cara Pembuatan Beton Normal. Hasil penelitian dieroleh kuat tekan rata-rata untuk slump 12 sebesar 34,97 Mpa, kuat tekan ini memenuhi kuat tekan yang direncanakan yaitu sebesar 28,498 Mpa, sedangkan kuat tekan rata-rata slump 14 sebesar 27,84 Mpa, kuat tekan rata-rata slump 16 sebesar 26,40 Mpa, dan kuat tekan rata-rata slump 18 sebesar 25,20 Mpa. Slump 14, 16 dan 18 tidak memenuhi syarat kuat tekan yang direncanakan. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa nilai kuat tekan beton dapat dipengaruhi oleh variasi slump dengan penambahan jumlah air. Semakin tinggi nilai slump maka kuat tekan beton semakin turun demikian pula sebaliknya.   Kata Kunci : Beton, Slump, Kuat Tekan Beto

    Akustika pada Ruang Karaoke Happy Puppy Manado

    Full text link
      Penelitian ini selain bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh suara kebisingan terhadap ruang karaoke yang berdampingan juga untuk mengukur tingkat Kenyamanan yang dirasakan pengguna akibat kebisingan yang ditimbulkan oleh aktivitas dari ruang bersebelahan  Lokasi penelitian yang dijadikan studi kasus dalam penelitian ini adalah  tempat Karaoke keluarga Happy Puppy yang terletak di jalan Boulevard Manado. Adapun metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode observasi, Pengambilan data dilakukan dengan mengukur tingkat intensitas bunyi, volume ruangan dan jenis material permukaan ruang. Pengukuran dilakukan pada dua ruang yang bersebelahan dengan kondisi tiap-tiap ruang diam, bersuara, bersuata + bernyanyi dan bunyi bersamaan.   Kata Kunci : Kebisingan, ruang karaoke, tingkat Kenyamana

    Perancangan Kawasan Terpadu di Kecamatan Tomilito dengan Konsep Eco-organisme

    Full text link
                  Pelaksanaan otonomi daerah secara menyeluruh dan total merupakan langkah strategis dalam mensukseskan agenda reformasi nasional yang telah dicetuskan oleh Pemerintah. Sehubungan dengan konteks tersebut, maka sangat dituntut kemandirian suatu daerah dalam melaksanakan pembangunan. Keberadaan investor untuk pembangunan di suatu daerah adalah suatu hal yang sangat mutlak saat sekarang ini, jika kita tindak ingin tertinggal dari daerah-daerah lainnya, maka dengan berbasis penataan ruang, kebijakan pembangunan akan mewujudkan tercapainya pembangunan berkelanjutan yang memadukan pilar ekonomi, sosial budaya dan lingkungan             Perancangan kawasan terpadu di Kecamatan Tomilito dengan Konsep Eco-Organisme mengambul empat (4) desa sebagai desa perancangan yakni Desa Jembatan Merah, Desa Dambalo, Desa Bulango Raya dan Desa Molantadu.             Perancangan Kawasan Terpadu di Kecamatan Tomilito dengan Konsep Eco-Organisme adalah  proses rancangan pada suatu kawasan yang ada di Kecamatan Tomilito dengan memanfaatkan potensi alam semaksimal mungkin sebagai satu kesatuan terintegrasi.   Kata Kunci : Kawasan Terpadu, Tomilito, Eco-Organisme dan Berkelanjutan
    • …
    corecore