4 research outputs found

    The Branding of Kampung Adat Rimbo Tarok Gunung Sariak Village as a Cultural Tourism Attraction

    Get PDF
    Branding is the process of building a brand to form an image or brand image. One of the thematic villages is Kampung Adat Rimbo Tarok, Gunung Sariak. This village has the potential to develop as an area that can become a thematic village in Padang City. Kampung Adat Rimbo Tarok exhibits unique characteristics, which include traditional house buildings and traditional cultural arts activities. The area of  Kampung Adat Rimbo Tarok has not been significantly branded as no promotional media and information are found, and the area has not been properly managed. As a result, not many people know about the existence of this thematic village. These problems inspired the authors to conduct community service activities in this village. The community service aims to brand the village as a thematic village, a program of the local government of Padang City. The local government turns the village into a cultural tourism area. Departing from the facts described, the author intended to brand the area, starting from forming the regional brand or logo to other supporting branding media, such as an information board and other relevant media for branding design. The design stages use the 4D (four D), which is used in designing a design idea and follows stages from defining to dissemination. The expected result of these community service activities is to achieve a cultural tourism identity attached to the community, ranging from the visual identity, corporate media, and sign systems that partners or the local government can implement in local villages

    Kajian Ikonografis Senjata Tradisional Kurambiak Minangkabau Cakar Harimau Sumatera

    Get PDF
    Dalam pengkajian sebuah karya seni, kajian pertama yang dilakukan adalah kajian pra-ikonografis. Kajian ini adalah kajian yang mengambil teori Erwin Panofsky, dimana kajian ini merupakan kajian primer yang melihat bentuk asli dari objek seni yang sifatnya faktual dan ekspresif. Di daerah Minangkabau salah satu senjata yang memiliki nilai sejarah ialah kurambiak /karambiak atau biasa disebut kerambit. Kurambiak memiliki banyak filosofi atau makna bagi masyarakat Minangkabau. Dimulai dari bentuk hingga pemakaian kurambiak yang masih dalam penelitian kualitatif dalam informasi dari kaba (kabar) oleh pemangku adat. Dalam penelitian ini penulis akan memakai suatu metode pengkajian tiga tahapan yang di kemukakan oleh Erwin Panofsky dalam bukunya “Meaning in The Visual Art”. Tiga tahapan tersebut adalah Pra-Ikonografis, konografi dan Ikonologi. Pada tahapan Pra-Ikonografis terbagi menjadi dua bagian yaitu elemen desain dan prinsip desain. Penelitian ini berfungsi untuk menjaga atau melestarikan warisan budaya Minangkabau dan menjadi acuan untuk membahas warisan benda seni secara visual

    Asesmen Pondasi Umpak sebagai Upaya Pengurangan Risiko Gempa pada Bangunan Rumah Gadang Minangkabau

    Full text link
    Gempa Padang pada September 2009 silam telah memberi pelajaran berharga bagi kita akan pentingnya meningkatkan kapasitas bangunan terhadap gempa. Kemungkinan terjadinya gempa di Minangkabau memang tidak bisa dihindari, namun upaya untuk mengurangi risiko runtuhnya bangunan bisa terus ditingkatkan, agar jumlah korban dan rusaknya bangunan dapat diminimalisir. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk peningkatan kapasitas bangunan yang ramah gempa adalah dengan mengintegrasikan nilai-nilai kearifan lokal melalui perencanaan bangunan yang dilakukan berdasarkan budaya dan kebiasaan masyarakat setempat. Bangunan tradisional Rumah Gadang di Minangkabau dibangun dengan penerapan pondasi umpak, yang dalam perencanaannya mempertimbangkan perilaku bangunan dan kejadian gempa di masa lalu. Penelitian ini diarahkan untuk melakukan review bagaimana pengaruh pondasi umpak dalam upaya mengurangi risiko gempa di daerah Minangkabau Sumatera Barat. Penelitian ini merupakan penelitian dengan metode kualitatif berdasarkan Skala Mercalli sebagai ukuran besaran gempa di masa lalu. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perencanaan pondasi umpak yang telah digunakan dapat terus dikembangkan seiring dengan kondisi yang ada di masa sekarang
    corecore