42 research outputs found
HERMENEUTIKA BAHASA: TEKS DAN KONTEKS ISLAM
Bahasa merupakan salah satu gejala sosial kemasyarakatan yang bersifat naluri, manusiawi, dan alamiah. Salah satu sifat yang melekat pada bahasa adalah memiliki keberagaman makna sesuai dengan konteks di mana bahasa digunakan dan siapa yang menggunakan bahasa. Oleh karena itu, kita mengenal bahasa yang memiliki makna tekstual dan bahasa yang memiliki makna kontekstual. Salah satu fenomena bahasa yang bersifat tekstual dan kontekstual adalah bahasa agama. Bahasa agama merupakan salah satu bahasa yang unik karena memiliki keberagaman makna dalam konteks apa bahasa tersebut digunakan. Untuk memahami bahasa tersebut, perlu juga memahami konteks-konteks keagamaan secara komprehensif. Keberagaman makna dalam satu bahasa merupakan salah satu permaianan makna dan dikenal dengan istilah hermeneutika. Kata Kunci: Hermeneutika, Bahasa, Teks, Konteks, dan Islam
SENTUHAN HIKAYAT ISLAM TERHADAP KESUSASTRAAN INDONESIA
Abstrak Hikayat merupakan salah satu bentuk manifestasi Islam terhadap kebudayaan dan kesusastraan Indonesia. Hikayat dikenal sebagai salah satu genre sastra yang berkembang setelah masyarakat Indonesia mengenal agama Islam. Hikayat merupakan salah satu tanda adanya perubahan dari sastra lisan terhadap sastra tulisan dalam perkembangan kesusastraan Indonesia. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan menggunakan metode analisis isi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya hubungan yang sangat erat antara hikayat Islam dan pengaruh hikayat tersebut terhadap kesusastraan Indonesia lama. Penelitian ini dapat dimanfaatkan untuk memahami hubungan hikayat Islam dan pengaruhnya terhadap kesusastraan Indonesia lama.Kata Kunci: Hikayat, Kesusastraan, Islam, Indonesia.
Bilingualisme Dalam Bahasa Nasional (Studi Kasus di Tarbiyah PKS)
Penelitian ini bertujuan mengidentifikasikan faktor-faktor penyebab terjadinya bilingualisme dan pengaruhnya terhadap identitas bahasa nasional dengan melihat fakta kebahasaan yang terjadi di lingkungan Tarbiyah PKS. Data diambil dari dua sumber yaitu sumber primer dan sekunder. Sumber primer terdiri dari data-data deskriptif yang dihasilkan melalui lapangan dengan melihat fakta kebahasaan yang ada dan wawancara. Serta data-data yang dihasilkan melalui tulisan-tulisan karya komunitas Tarbiyah PKS seperti Manhaj Tarbiyah, Modul Tarbiyah Isl>miyah, Tarbiyah Ijtimaiyah, Tarbiyah Iqtisadiyah, Tarbiyah Siyasiyah, Agenda Mateti Tarbiyah dan KBBI yang diterbitkan oleh Pusat Bahasa. Setelah data-data tersebut terkumpul, maka dilanjutkan dengan menganalisis data, kemudian didukung dengan sumber-sumber sekunder yaitu buku-buku atau jurnal-jurnal yang berhungan dengan bilingualisme, bahasa nasional dan Tarbiyah PKS seperti buku-buku karangan Fishman, Ferguson, Ferdinand, Muhammad ‘Ali> al-Khu>li, Abdul Chair, Tarigan, Imdadun Rahmat dan sebagainya. Adapun objek adalah Tarbiyah di DPP PKS Simatupang Jakarta Selatan tahun 2011-2012. Temuan dalam penelitian ini adalah bilingualisme di lingkungan Tarbiyah PKS memiliki pengaruh terhadap identitas bahasa nasional, baik pengaruh positif maupun pengaruh negatif. Pengaruh positifnya berupa semaraknya penggunaan kata yang sudah berintegrasi dalam bahasa nasional, mempermudah kegiatan komunikasi, dan penyesuaian percaturan politik internasional. Sedangkan pengaruh negatifnya berupa interferensi bahasa nasional, sikap anggapan mudah terhadap bahasa nasional, dinamika bahasa tidak baku dan reduksitivitas identitas bahasa nasional. Kata Kunci:Bilingualisme, Bahasa Nasiona
TINDAK TUTUR EKSPRESIF DALAM NOVEL PENARI DARI SERDANG KARYA YUDHISTIRA ANM MASSARDI (KAJIAN PRAGMATIK)
Penelitian yang berjudul “Tindak Tutur Ekspresif dalam Novel Penari dari Serdang Karya Yudhistira Anm Massardi” ini, bertujuan untuk: mencari bentuk dan fungsi dari tindak tutur ekspresif dalam novel Penari dari Serdang karya Yudhistira Anm Massardi. Jenis penelitian yang digunakan yaitu deskriptif kualitatif, sedangkan metode pengumpulan data yang digunakan untuk menjawab semua permasalahan yang ada yaitu dengan menerapkan metode Sampling Purposive dengan teknik pengumpulan data melalui studi kepustakaan. Proses analisis data dalam penelitian ini di lakukan dengan menggunakan metode pengumpulan data dan mendeskripsikan data. Dalam tinjauan pustaka, di lakukan dengan cara mengumpulkan berbagai literatur, maupun buku-buku yang berhubungan dengan judul skripsi ini. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa, terdapat 31 data dari lima bentuk yang disertai fungsi dari tindak tutur ekspresif dalam novel Penari dari Serdang karya Yudhistira Anm Massardi, yaitu 1) memuji: dalam konteks menyenangkan hati lawan tutur, 2) berterima kasih: dalam konteks bersyukur atas apa yang diterima orang lain, menghargai dan menghormati keabaikan yang diberikan orang lain, 3) meminta maaf: dalam konteks rasa penyesalan akan suatu hal buruk yang telah dilakukan terhadap orang lain, rasa tidak enak hati dan sungkan. 4) mengeluh: dalam konteks ketika merasa tidak puas, kecewa, atau menyesali suatu ketidakberdayaan, 5) mengucap selamat: dalam konteks ikut berbahagia atas hal baik yang terjadi pada mitra tutur, menghargai, dan mengaprisiasi pencapaian yang di dapat mitra tutur.Kata kunci: Pragmatik, Tindak tutur, Ekspresif
BAHASA SPIRITUAL: BAHASA LOGIS, BAHASA INTUITIF (TinjauanPsikolinguistikSeorang Da’i)
Berbicara tentang bahasa, banyak orang yang menganggap bahwa itu adalah sekedar kata-kata yang keluar dari mulut sebagian orang dan didengarkan oleh sebagian yang lainnya. Menurut mereka, bahasa adalah sesuatu yang eksis dalam dunia sosial dengan proses yang alami dan sederhana. Namun jika ditinjau dalam perspektif psikolingusitik, sebenarnya tidak lah demikian. Bahasa itu bukan sekedar kata-kata yang didengarkan (performansi bahasa), tapi juga memiliki bagian yang lainnya yaitu bahasa yang terletak dalam pikiran (kompetensi bahasa). Oleh karena itu, bahasa terdiri dari performansi yang juga disebut external speech atau surface structure dan kompetensi yang juga disebut internal speech atau deep structure. Kedua bagian bahasa tersebut bisa dilihat pada seorang Da’i, di samping bahasa-bahasa spiritualnya yang sering didengarkan tentunya akan sebanding dengan ilmu agama yang dimiliki dan tentu saja tingkat spiritual yang tinggi. Bahasa spiritual seorang Da’i tersebut merupakan produksi dari bahasa logis karena ilmunya dan bahasa intuitif karena kereligiusan hatinya. Kata kunci: Da’i, bahasa spritual, bahasa logis, bahasa intuitif.
PENGGUNAAN JARGON DALAM DUNIA MEDIS DI DINAS KESEHATAN TANGERANG SELATAN
Dinas Kesehatan RSUD Tangerang Selatan sebagai pelaksana otonomi daerah dalam bidang kesehatan masyarakat bertugas melaksanakan pelayanan umum dalam bidang medis seperti pencegahan penyakit, rujukan, usaha kesehatan masyarakat, dan memberikan sumber daya kesehatan dan kenyamanan bagi para pasien. Dan karena itu RSUD Tangerang Selatan memiliki jargon yang digunakan dalam keseharian dalam menjalankan tugasnya. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan data jargon yang terdapat pada Dinas Kesehatan RSUD Kota Tangerang Selatan, mendeskripsikan bentuk lingual,dan mendeskripsikan alasan pemakaian jargon pada Dinas Kesehatan RSUD Kota Tangerang Selatan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskrptif kualitatif. Dilanjutkan dengan pengumpulan data dengan cara menyimak, merekam dan mencatat hasil peneltian. Kemudian dilanjutkan dengan analisi data dengan simak bebas libat cakap, rekam, dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemakaian jargon hanya digunakan pada media komunikasi saja dapat melalui Handy Talking dan pesan singkat sedangkan pada komunikasi langsung jargon tidak dipakai. Kesimpulan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa pemakaian jargon pada RSUD Kota Tangerang Selatan dilakukan untuk mempersingkat tuturan, memperjelas, menjadikan komunikasi efektif, tidak melebar ke permasalahan lain, dan membedakan dengan masyarakat di luar Dinas Kesehatan Kata Kunci: Sosiolinguistik, Ragam Bahasa, Jargon, Dinas Kesehatan.
JARGON PADA GRUP WHATSAPP LADIES BIKERS INDONESIA
AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk dan makna khusus jargon yang digunakan pada grup WhatsApp Ladies Bikers Indonesia, dan fungsi bahasa yang merepresentasikan penggunaan jargon pada grup WhatsApp Ladies Bikers Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Objek yang diteliti dalam penelitian ini adalah grup WhatsApp Ladies Bikers. Data yang dikumpulkan dengan menggunakan teknik simak/sadap sebagai teknik dasarnya dan teknik lanjutannya menggunakan teknik Simak Libat Cakap (SLC), dan wawancara agar data yang sudah didapat lebih akurat dan bersifat objektif. Pengumpulan data jargon didokumentasi dengan menggunakan aplikasi cuplikan layar pada gawai. Hasil penelitian menemukan data jargon yang digunakan pada grup WhatsApp Ladies Bikers Indonesia sebanyak 32 jargon dari masing-masing bentuk, di antaranya: 9 jargon bentuk kata benda (nomina) di antaranya batangan, plakat, peneng, nyawa, chapter, club, komunitas, unit, boncengers. 6 jargon bentuk kata kerja (verba) di antaranya gas, merapat, up, portalan, edankeun, pantau. 1 jargon bentuk kata ganti pronomina (ganti sebutan) yaitu queen. 5 jargon bentuk frasa verba di antaranya rolling thunder, izin melintas, keep safety riding, riding senja, balik kanan. 1 jargon bentuk frasa nomina yaitu lelang online. 1 jargon bentuk singkatan yaitu sf (single fighter). 9 jargon bentuk akronim di antaranya tikum, kopsan, kopdar, Jamda Rattle, kopling, Jamnas LBI, sunmori, salken, dan bupres.. Kata kunci: sosiolinguistik, bentuk dan fungsi jargon, Ladies Bikers Indonesia
BUDAYA KOMUNIKASI DI LINGKUNGAN LDK SYAHID JAKARTA
Abstrak Perkembangan ilmu pengetahuan merupakan suatu hal yang tidak bisa dipungkiri, karena sifat dari ilmu pengetahuan itu sendiri adalah dinamis dan terus akan mengalami perkembangan, begitu pula dengan ilmu budaya. Dari ilmu tersebut lahir beragam pengetahuan yang kemudian mengkristal menjadi sebuah disiplin ilmu. Di antara disiplin keilmuan yang berhubungan dengan budaya adalah bahasa (sesuatu yang tidak dapat dipisahkan dari budaya) dan agama (sesuatu yang menuntun budaya kepada norma-norma yang positif). Bahkan, sekarang kedua disiplin ilmu tersebut sudah masuk ke dalam unsur-unsur kebudayaan. Dalam hal ini, penulis melihat ketiga hal tersebut (budaya, bahasa, dan agama) ada di dalam Lembaga Dakwah Kampus (LDK) SYAHID Jakarta. Di dalam organisasi tersebut, terdapat tegur sapa (dalam bahasa Arab dan Indonesia) yang khas dan menjadi bagian identitas mereka, sehingga tegur sapa tersebut menjadi bagian kebudayaan dan menunjukkan identitas agama Islam yang kental dengan nuansa-nuansa Islam. Kata Kunci: Komunikasi, Budaya, Agama, Bahasa dan LDK
Medan Makna Jihad dalam Perspektif Bahasa Arab dan Islam
All this time, jihad has been a popular term in Islam. It is used to motivate people in growing religious spirit related to psychosocial dimension. However, people define jihad in various meanings. Therefore, this study is aimed at identifying the various meanings of jihad based on numerous Arabic and Islamic contexts. Moreover, qualitative approach and descriptive analysis method are applied in this study. Several steps to conduct this study are classifying the data, analyzing the data, processing the data, concluding and writing the report. The primary source in this study is the word jihad and other related words in the perspective of morphology and semantics. Meanwhile, the secondary data in this study include journals, books, and academic studies on Arabic semantic and an analysis of its meaning. There are some results found in this study. First, jihad is addressed personally, relating to worship to God. Second, jihad is defined as offensive and defensive, relating to dakwah. Third, jihad is captured simply in life and its modernity, relating to tasawwuf. Finally, jihad is describedas an action to avoid syirik, relating to akidah. ---Selama ini kata jihad sangat begitu populer di dunia Islam, dikatakan populer karena kata jihad tidak jarang dijadikan motivasi untuk menumbuhkan semangat keagamaan yang terkait dengan dimensi psikososial. Kata jihad muncul dalam ragam yang memiliki banyak makna. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi makna-makna yang berhubungan dengan kata jihad dalam berbagaimacam konteks bahasa Arab dan agama Islam. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan menggunakan metode deskriptif analisis. Metode tersebut berupaya menjawab permasalahan yang sedang dibahas dalam penelitian bahasa. Selanjutnya, langkah-langkah yang dilakukan adalah dimulai dengan klasifikasi data, analisis data, pengelolaan data dan terakhir membuat kesimpulan serta laporan hasil penelitian. Sumber utama dalam penelitian ini adalah kata jihad dan kata-kata yang memilki persamaan secara morfologis dan semantis degan kata jihad. Sedangkan sumber sekunder dalam penelitian ini adalah jurnal-jurnal, buku-buku, atau karya-karya ilmiah yang berhubungan dengan semantik bahasa Arab dan medan makna. Kesimpulan dalam penelitian ini mencakup beberapa yang berhubungan dengan kata jihad. Pertama, kata jihad bermakna jihad kepada diri sendiri ketika satu kolokasi dengan kata ibadah. Kedua, kata jihad berarti opensif dan defensif ketika satu kolokasi dengan kata dakwah. Ketiga, kata jihad bermakna sederhana dalam kehidupan dunia dan modrnitas ketika satu kolokasi dengan kata tasawwuf. Keempat, kata jihad bermakna menjauh dari perbuatan syirik ketika satu kolokasi dengan akidah. DOI :10.15408/bat.v24i1.758
TINDAK TUTUR DIREKTIF DALAM NOVEL SUSAH SINYAL KARYA IKA NATASSA & ERNEST PRAKASA (KAJIAN PRAGMATIK)
AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan fungsi-fungsi tindak tutur direktif dalam dialog novel Susah Sinyal karya Ika Natassa dan Ernest Prakasa. (2) mendeskripsikan modus kalimat pada tindak tutur direktif dalam dialog novel Susah Sinyal karya Ika Natassa dan Ernest Prakasa. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Objek yang diteliti dalam penelitian ini adalah tuturan yang terdapat dalam novel Susah Sinyal karya Ika Natassa dan Ernest Prakasa. Data yang ditemukan berjumlah 40 data yang diperoleh dengan menggunakan teknik baca dan catat dalam teknik pengumpulan data. Berdasarkan analisis data yang diperoleh, dapat diberi kesimpulan: (1) Fungsi tindak tutur direktif yang ditemukan dalam novel Susah Sinyal karya Ika Natassa dan Ernest Prakasa yaitu fungsi meminta 2 data, memohon 1 data, mengajak 4 data, bertanya 24 data, memerintah 1 data, menuntut 2 data, melarang 2 data, membolehkan 1 data, memaafkan 1 data, menasehatkan 1 data, mengusulkan dan menyarankan 1 data. (2) Modus kalimat pada tindak tutur direktif yang ditemukan dalam novel Susah Sinyal karya Ika Natassa dan Ernest Prakasa yaitu modus kalimat berita, tanya, perintah dan kalimat tanya & perintah. Data yang mengandung modus kalimat tersebut antara lain yaitu kalimat berita 11 data, kalimat tanya 25 data, kalimat perintah 1 data dan kalimat tanya & perintah 3 data. Kata kunci: Fungsi dan modus kalimat pada tindak tutur direktif, Pragmatik, novel Susah Sinyal