8 research outputs found
Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker di Apotek Kimia Farma Mulyosari jalan Mulyosari no. 157 Surabaya 15 Januari 2018 – 17 Pebruari 2018
Pola penggunaan Cotrimoxazole pada pasien HIV & AIDS di UPIPI RSUD Dr. Soetomo Surabaya
Human Immunodeficiency Virus (HIV) adalah suatu virus yang menyebar melalui cairan tubuh dan menyerang sistim kekebalan tubuh khususnya limfosit-T CD4+ (CD4) sehingga dapat menyebabkan penurunan sistim imun. HIV yang menginfeksi tubuh memiliki masa inkubasi yang lama (masa laten klinis) dan pada akhirnya menimbulkan tanda dan gejala Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS). Menurunnya sistem kekebalan tubuh pada pasien HIV & AIDS menyebabkan mudahnya beberapa infeksi oportunistik yang masuk. Beberapa infeksi oportunistik tersebut salah satunya yakni Pneumocystis Carinii Pneumonia (PCP). Jumlah pasien HIV & AIDS yang didiagnosis PCP cukup tinggi di Indonesia. Cotrimoxazole merupakan obat yang digunakan sebagai profilaksis karena dapat menurunkan risiko untuk beberapa penyakit oportunistik yakni PCP, toksoplasmosis, pneumonia, isospora belli, salmonella Sp, dan sekaligus obat pilihan utama untuk terapi pengobatan PCP. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pola penggunaan cotrimoxazole meliputi dosis, frekuensi dan rute pemberian yang digunakan sebagai profilkasis maupun terapi pengobatan PCP pada pasien HIV & AIDS. Penelitian dilakukan secara retrospektif dengan pengambilan data rekam medik (RM) pasien HIV & AIDS yang dirawat di UPIPI dan mendapatkan terapi cotrimoxazole pada periode 1 Januari 2015 sampai 31 Maret 2015. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan cotrimoxazole sebagai profilaksis melalui per oral ataupun sonde dengan dosis 960mg per hari atau dosis terbagi 2 kali 480 mg per hari, sementara dosis 2-3 kali 960mg sehari digunakan sebagai terapi pengobatan PCP dan dosis 4-5 kali 960mg sehari, 3 kali 2 tablet 960mg digunakan untuk infeksi berat