15 research outputs found

    KEPEMIMPINAN KARISMATIK KYAI DALAM KONTRIBUSINYA TERHADAP MUTU PENDIDIKAN DI PONDOK PESANTREN AN NA’IM AJISOKO MAJENANG SRAGEN

    Get PDF
    Adanya permasalahan yang menunjukkan bahwa Sepeninggal Kyai yang lama Pondok Pesantren Anna‟im Ajisoko Majenang Sragen membutuhkan Kyai yang karismatik seperti Almarhum Kyai Hamid, sedangkan putra dari Almarhum belum siap menjadi pengganti Abahnya karena tidak adanya kaderisasi secara terperencana yang ada hanya kaderisasi trah seperti halnya Pondok pesantren tradisional lainya dan sekarang digantikan oleh adik dari almarhum Kyai hamid yaitu Bapak Kyai Suram Musthofa. Tujuan penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Kyai yang baru yaitu Bapak Kyai Suram Mustofa memiliki karisma seperti Almarhum Kyai Hamid. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif yaitu dengan penelitian kualitatif deskriptif. Penelitian ini dilaksanakan di Pondok Pesantren An-Naim Ajisoko yang terletak di Desa Majenang Sukodono Sragen. Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari sampai dengan bulan Agustus 2017. Sumber data yang digunakan dalam penelitian: subjek penelitian adalah Pengasuh Pondok Pesantren An Na‟im Ajisoko yaitu Bapak Kyai Suram Musthofa, Informan penelitian ini diantaranya adalah pengurus Pondok, santri – santri Pondok, masyarakat sekitar Pondok. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara dan dokumentasi. Keabsahan data penelitian ini dengan menggunakan trianggulasi sumber dan metode. Teknik analisis data penelitian ini menggunakan teknik analisis interaktif yang terdiri dari 4 komponen analisis data yaitu reduksi data, pengumpulan data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kepemimpinan Karismatik Kyai Pondok Pesantren Anna‟im Ajisoko Majenang Sragen yang dipimpin oleh Bapak Kyai Suram Musthofa setiap ada pertemuan dengan alumni, santri, dan wali santri Kyai selalu menyampaikan visi Pondok Pesantren Anna‟im Ajisoko Sragen yaitu : Mewujudkan santri yang berilmu dan berakhlak mulia dengan berpegang teguh pada Aqidah Ahlussunah Wal Jamaah. Untuk dapat merealisasikan visi tersebut Pondok Pesantren Anna‟im Ajikoso juga menyampaikan misi sebagai berikut : Terwujudnya akhlak muia dalam diri setiap santri, terwujudnya kegiatan peduli terhadap masyarakat dan lingkungan, terwujudnya aqidah keislaman yang bermanhaj ahlussunah wal jamaah. Selain menyampaikan visi dan misi Kyai juga selalu menyampaikan harapan yang tinggi terhadap santri-santrinya

    PERAN KEPALA MADRASAH DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN DI MAN 3 SRAGEN TAHUN 2016/2017

    Get PDF
    Fatchi Robani, Juli 2017, Peran Kepala Madrasah dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan di MAN 3 Sragen Tahun 2016/2017, Skripsi: Jurusan Pendidikan Agama Islam, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, IAIN Surakarta. Pembimbing : Yayan Andrian, S.Ag., M.Ed. Mgmt Kata Kunci : Kepala Madarsah, Mutu Pendidikan Permasalahan dalam penelitian ini adalah peran kepala madrasah yang baru belum melaksanakan perannya dengan maksimal, mutu yang ada di madrasah masih rendah jika dibandingkan mutu yang ada di sekolah umum, dan Pergantian kepala madrasah merupakan sesuatu yang lazim terjadi. Namun demikian, hal ini dapat mempengaruhi proses peningkatkan mutu pendidikan apabila kepala madrasah lamban dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan dan budaya organisasi madrasah. Adapun tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui peran kepala madrasah dalam meningkatkan mutu pendidikan di MAN 3 Sragen Tahun 2016/2017. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif, dilaksanakan di MAN 3 Sragen pada tanggal 29 April 2017 – 15 Juni 2017. Subjek dari penelitian ini adalah Kepala MAN 3 Sragen, sedangkan yang menjadi informan adalah wakil kepala madrasah, siswa, guru dan karyawan di MAN 3 Sragen. Data dikumpulkan menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Untuk mengecek keabsahan data menggunakan teknik triangulasi sumber dan metode. Teknik analisisnya menggunakan model analisis data model interaktif, tahap yang ditempuh yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil dari penelitian ini adalah peran kepala madrasah sebagai leader adalah: a) memberikan dorongan dan motivasi terhadap guru dan karyawan, b) Mengelola perubahan dan pengembangan, c) Menciptakan budaya dan iklim madrasah yang kondusif, d) Mengelola guru dan karyawan, e) Pengembangan aktivitas siswa melalui kegiatan ekstrakurikuler, yaitu: menjahit, otomotif, pramuka, dan hadroh, f) Pengembangan iman dan taqwa melalui kegiatan di bulan Ramadhan, yaitu MABIT (Malam Bina Iman dan Taqwa), pengumpulan zakat, dan pembagian zakat. Sedangkan peran kepala madrasah sebagai inovator adalah: a) Peningkatan kompetensi guru, melalui: diklat dan MGMP (Musyawarah Guru Mata Pelajaran), b) Peningkatan nilai-nilai hasil ujian siswa, melalui: try out, les, dan training ESQ, c) Mengikutkan siswa dalam kegiatan lomba, seperti: (Kompetisi Sains Madrasah) dan AKSIOMA (Ajang Kompetisi Seni dan Olahraga Madrasah), d) Peningkatan jumlah siswa baru, e) Pengembangan sarana dan prasarana, f) Pengembangan model-model pembelajaran bagi guru-guru

    IMPLEMENTASI MANAJEMEN PEMBELAJARAN DI PONDOK PESANTREN AN-NUR DUSUN GUDANG KAPUK, KELURAHAN SRAGEN WETAN, KABUPATEN SRAGEN TAHUN 2017

    Get PDF
    ABSTRAK Putria Hakim Franata. (133.111.311), Juli 2017, Implementasi Manajemen Pembelajaran di Pondok Pesantren An-Nur Dusun Gudang Kapuk, Kelurahan Sragen Wetan, Kabupaten Sragen. Skripsi. Program Studi Pendidikan Agama Islam. Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, IAIN Surakarta. Pembimbing : Yayan Andrian, S.Ag., M.EdMgmt Kata Kunci : Manajemen Pembelajaran, Pondok Pesantren. Penelitian ini dilatar belakangi karena pembahasan kurikulum di Pondok Pesantren An-Nur ini masih belum popular dan asing disinggung walaupun sebenarnya sudah direalisasikan. Perencanaan pembelajaran seperti Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), silabus, dan musyawarah para ustadz pun hasilnya juga belum terdokumentasikan secara tertulis. Dalam pembelajarannya pondok pesantren ini membutuhkan waktu tempuh yang relatif singkat, yaitu hanya sekitar satu sampai dua tahun. Pondok pesantren ini hanya menekankan pada pembelajaran Al-Qur’an dan Al-Hadist dan tidak mempelajari kitab kuning. Mereka menganggap bahwa mempelajari Al-Qur’an dan Himpunal Al-Hadits saja sudah cukup membekali santri-santri sebagai da’i-da’i pemula Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Penelitian ini dilaksanakan di Pondok Pesantren An-Nur Dusun Gudang Kapuk, Sragen pada bulan April 2017 sampai bulan Agustus 2017. Subjek dalam penelitian ini adalah ustadz dan santri Pondok Pesantren An-Nur, sedangkan informannya yaitu kyai pondok Pondok Pesantren An-Nur. Dalam penelitian ini metode pengumpulan datanya menggunakan metode observasi, metode wawancara, dan metode dokumentasi. Sedangkan teknik keabsahan data yang digunakan adalah Triangulasi sumber dan metode. Dan untuk teknik analisis datanya menggunakan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukan bahwa: 1) Manajemen pembelajaran di Pondok Pesantren An-Nur walaupun belum tersusun rapi dan terdokumentasikan seperti di lembaga pendidikan formal seperti sekolah-sekolah yang sudah mempunyai Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan silabus, Pondok Pesantren ini sudah memiliki persiapan-persiapan dalam pembelajarannya seperti perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, dan evaluasi pembelajaran; 2) Perencanaan pembelajaran di Pondok Pesantren An-Nur mulai dari menyiapkan materi, menentukan target, penderesan atau muraja’ah; 3) Pelaksanaan pembelajaran di Pondok Pesantren An-Nur ini dibagi menjadi lima bagian yaitu salam, pembukaan, materi, penutup, dan penderesan atau muraja’ah oleh santri. Begitu juga dengan kelas saringan, pelaksanaan pembelajarannya juga dibagi menjadi lima bagian seperti di atas; 4) Evaluasi pembelajaran di Pondok Pesantren An-Nur ini berbeda dengan evaluasi-evaluasi di Pondok Pesantren tradisional (salaf) pada umumnya, dimana dalam evaluasi menggunakan evaluasi sumatif yang dilaksanakan sebulan sekali tepatnya di minggu terakhir. Evaluasi di Pondok Pesantren ini juga sudah menggunakan rapor atau Laporan Hasil Belajar santri (LHB) yang biasanya hanya dimiliki oleh sekolah-sekolah

    MANAJEMEN PEMASARAN SEKOLAH DI SDIT INSAN CENDEKIA TERAS BOYOLALI TAHUN AJARAN 2018/2019

    Get PDF
    Masalah dalam penelitian ini adalah semakin ketatnya persaingan antar lembaga pendidikan yang saling berlomba-lomba menawarkan keunggulan masing-masing untuk menarik minat calon peserta didik. Oleh karena itu SDIT Insan Cendekia Teras Boyolali berupaya mengelola manajemen pemasaran sekolah dengan baik supaya sekolah tersebut dapat mempertahankan eksistensinya di dunia pendidikan dan dapat menarik minat calon peserta didik baru. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui manajemen pemasaran sekolah di SDIT Insan Cendekia Teras Boyolali. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif yang dilaksanakan dari bulan Juli 2017 sampai dengan bulan Januari 2018 di SDIT Insan Cendekia Teras Boyolali. Subjek penelitian ini adalah Kepala sekolah dan ketua panitia PPDB di SDIT Insan Cendekia, Teras, Boyolali Tahun Ajaran 2017/2018 , informan penelitian ini adalah guru SDIT Insan Cendekia, masyarakat, orang tua siswa. Teknik pengumpulan data yang dipakai yaitu, wawancara, observasi dan dokumentasi. Pemeriksaan keabsahan data dengan menggunakan teknik pengamatan terus menerus dan triangulasi yakni triangulasi metode dan sumber. Data yang terkumpul dianalisis dengan model interaktif, meliputi: pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengelolan manajemen pemasaran sekolah di SDIT Insan Cendekia Teras Boyolali dibagi dalam 3 tahap, yaitu 1) Tahap perencanaan yaitu mengadakan rapat koordinasi dengan seluruh guru dan karyawan, dalam rapat tersebut ditentukan pemasaran sekolah dilakukan pada bulan September 2017, kemudian pemasaran dilakukan dengan memberikan sosialisasi ke 4 TKIT, menyebar brosur dan pamflet, memasang spanduk, serta mengunggah video profil sekolah ke internet. 2) Tahap pengorganisasian yaitu membentuk susunan kepanitian penerimaaan siswa baru, dan sekaligus penyerahan tugas dan wewenang dari kepala sekolah kepada panitia untuk menjalankan kegiatan pemasaran sekolah. 3) Tahap pelaksanaan yaitu dengan sosialisasi tentang profil sekolah ke 4 TKIT yang berada di wilayah Boyolali dan Klaten, menyebar brosur dan pamlet, memasang spanduk di tempat yang ramai dilewati masyarakat dan mengunggah video profil sekolah ke media internet. 4) Tahap pengawasan yaitu kepala sekolah dan ketua panitia PPDB meminta bukti dokumentasi dari petugas pemasaran, serta kepala sekolah mengecek langsung apakah spanduk sudah terpasang atau belum

    PELAKSANAAN KODE ETIK GURU DI MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI (MTsN) SURAKARTA II TAHUN AJARAN 2017/2018

    Get PDF
    Halimah Nur Hayati, 2017, Pelaksanaan Kode Etik Guru di Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) Surakarta II Tahun Ajaran 2017/2018, Skripsi: Program Studi Pendidikan Agama Islam, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, IAIN Surakarta. Pembimbing: Yayan Andrian, S. Ag., M.Ed. Mgmt Kata Kunci: Pelaksanaan, Kode Etik Guru Kode etik menjadi pedoman bagi guru untuk tetap profesional. Setiap guru yang memegang keprofesionalannya sebagai pendidik akan selalu berpegang pada kode etik guru. Sebab kode etik guru ini sebagai salah satu ciri yang harus ada pada profesi itu sendiri. Karena dengan itu penampilan guru akan terarah dengan baik, bahkan akan terus bertambah baik. Di MTsN Surakarta II pernah ada kejadian guru menampar mulut siswa karena siswa tersebut berkata kotor. Selain itu juga ada guru yang memiliki hubungan “special” dengan guru lain, padahal guru sebagai suri tauladan bagi siswa-siswa di sekolah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan kode etik guru di MTsN Surakarta II dan untuk mengetahui faktor pendukung dan faktor penghambat yang mempengaruhi pelaksanaan kode etik guru di MTsN Surakarta II. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif deskriptif. Setting penelitian dilakukan di MTsN Surakarta II pada bulan Februari 2017-Agustus 2017 yang menjadi subjek adalah Kepala Madrasah dan informannya adalah guru MTsN Surakarta II. Pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik keabsahan data menggunakan triangulasi sumber dan metode. Teknik analisis yang digunakan yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Dari hasil penelitian diperoleh hasil bahwa pelaksanaan kode etik guru di MTsN Surakarta II 1) Disosialisasikan ketika awal kontrak kerja dalam bentuk dokumen tertulis dan ketika kegiatan prajabatan 2) Pelaksanaanya menggunakan Kode Etik Guru Indonesia yang meliputi hubungan guru dengan siswa, hubungan guru dengan orang tua, hubungan guru dengan masyarakat, hubungan guru dengan sekolah, hubungan guru dengan profesi, hubungan guru dengan organisai profesinya, hubungan guru dengan Pemerintah 3) Apabila ada guru yang melanggar kode etik guru mendapatkan sanksi berupa teguran, peringatan, surat tertulis dari Kepala Madrasah 4) Faktor pendukung dari segi intern yaitu guru memiliki rasa tanggung jawab kepada siswa sebagai seorang guru. Segi ekstern yaitu motivasi siswa-siswi dan Kepala Sekolah 5) Faktor penghambatnya yaitu masih adanya guru yang belum menaati kode etik guru di MTsN Surakarta I

    PERAN KEPALA MADRASAH DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALITAS GURU HONORER DI MAN 3 SRAGEN TAHUN 2017

    Get PDF
    Kepala madrasah merupakan orang yang bertanggung jawab dalam hal meningkatkan profesionalitas guru tidak terkecuali honorer. Sementara profesionalitas guru honorer di MAN 3 Sragen masih rendah dikarenakan masih ada guru honorer yang datang terlambat serta ketika tidak hadir tidak memberikan tugas kepada siswa, ada juga guru honorer yang mengajar di sekolah lain sehingga tidak bisa totalitas dalam mengajar, walaupun sekarang sudah ada beberapa yang sudah bisa dikatakan berlaku profesional. Hal yang dilakukan kepala sekolah mengatasi permasalahan tersebut yaitu memberikan peringatan kepada guru yang sering telat dan ketika tidak hadir tidak memberikan tugas, sementara untuk meningkatkan kompetensi guru yang dilakukan kepala madrasah yaitu mengirim guru untuk ikut diklat.Dengan adanya peran dari kepala madrasah diharapkan profesionalitas guru honorer bisa meningkat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peran dari kepala madrasah dalam meningkatkan profesionalitas guru honorer di MAN 3 Sragen. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif, yang dilaksanakan di MAN 3 Sragen mulai dari bulan Februari sampai Agustus 2017.Subjek dalam penelitian ini adalah Kepala Madrasah dan guru honorer. Adapun yang menjadi Informan adalah guru lain dan waka kurikulum. Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi.Sedangkan untuk teknik keabsahan data yang digunakan adalah triangulasi sumber.Teknik analisis yang digunakan adalah reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran kepala madrasah dalam meningkatkan profesionalitas guru honorer di MAN 3 Sragen adalah sebagai berikut: a) peran sebagai educator yaitu menciptakan iklim kerja yang kondusif, b) peran sebagai manager yaitu mengirim guru untuk mengikuti diklat dan MGMP, c) peran sebagai supervisor yaitu mengamati, memantau, serta mengevaluasi kinerja guru, d) peran sebagai leader yaitu memberi teladan dan menerapkan sikap kedisiplinan kepada guru, e) peran sebagai motivator yaitu memberikan motivasi dan arahan kepada guru-guru

    MANAJEMEN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DI MTs SATU ATAP ANNA’IM AJISOKO DESA MAJENANG SUKODONO SRAGEN TAHUN 2016/2017

    Get PDF
    Rofiah Nurul Aini, 2017, Manajemen Pembiayaan Pendidikan Di MTs Satu Atap Anna’im Ajisoko Desa Majenang Sukodono Sragen Tahun 2016/2017. Skripsi: Jurusan Pendidikan Agama Islam, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, IAIN Surakarta. Pembimbing : Yayan Andrian, S.Ag,. M.Ed. Mgmt. Kata Kunci : Manajemen Pembiayaan, Pembiayaan Pendidikan Adanya permasalahan yang menunjukkan bahwa proses pelaksanaan pendidikan di sekolah/di madrasah membutuhkan biaya yang besar untuk melaksanakan program pendidikan, akan tetapi sumber dana pendidikan yang dimiliki oleh sekolah/madrasah sangat terbatas sehingga sekolah/madrasah kesulitan melaksanakan program pendidikan. Tujuan penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan Manajemen Pembiayaan Pendidikan di MTs Satu Atap An-Naim Ajisoko Desa Majenang Sukodono Sragen Tahun 2016/2017. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif yaitu dengan penelitian kualitatif deskriptif. Penelitian ini dilaksanakan di MTs Satu Atap An-Naim Ajisoko yang terletak di Desa Majenang Sukodono Sragen. Penelitian ini direncanakan akan dilakukan pada bulan Maret sampai dengan bulan Agustus 2017. Sumber data yang digunakan dalam penelitian: (1) subjek penelitian adalah Kepala Madrasah SA yaitu Bapak Amil Amaludin S.Pi S.Pd I, (2) Informan penelitian ini diantaranya adalah bendahara dan salah satu guru MTs SA. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara dan dokumentasi. Keabsahan data penelitian ini dengan menggunakan trianggulasi sumber dan metode. Teknik analisis data penelitian ini menggunakan teknik analisis interaktif yang terdiri dari 3 komponen analisis data yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa manajemen pembiayaan pendidikan di MTs Satu Atap An-Naim Ajisoko, bahwa: a) Sumber keuangan di MTs Satu Atap An-Naim Ajisoko hanya bersumber dari BOS dan infak dari orang tua. b) Perencanaan anggaran, dalam merencanakan anggaran di MTs Satu Atap An-Naim Ajisoko ini mempunyai konsep tersendiri yaitu membuat RKAM pada awal tahun ajaran baru. c) Pelaksanaan anggaran di MTs Satu Atap An-Naim Ajisoko disesuaikan dengan RKAM yang sudah dibuat selama 1 tahun ke depan. d) Pengawasan anggaran di MTs Satu Atap An-Naim Ajisoko itu ada 2: pertama, adalah pengawasan eksternal dilakukan oleh pihak Kemenag serta dari pihak yayasan setiap 6 bulan sekali, dengan mengawasi penggunaan dan pelaksanaan dana BOS di MTs SA An-na’im Ajisoko. Kedua, adalah pengawasan internal, pengawasan tersebut dilakukan oleh pihak komite dan yayasan. Kegiatan pengawasan tersebut dilakukan dengan cara pihak Madrasah memberikan laporan ke yayasan, setelah itu pihak yayasan dapat mengetahui bagaimana proses kegiatan pembiayaan pendidikan di MTs SA An-na’im Ajisoko
    corecore