32 research outputs found

    PENGARUH PEMBERIAN KOTORAN SAPI DALAM MENINGKATKAN PERTUMBUHAN PEMBIBITAN UTAMA KELAPA SAWIT (Elaeis guinensis Jacq)

    Get PDF
    This research was aim to identification the utilization of cow manure to improving the average of height, midrib, stems diameter, and leave area on the seddlings of oil palm on main nursery. This research was conducted on Bau Tunggal Village North Labuhanbatu District on March until June 2023. This research used blocked randomized design consisted of 6 level those are P0 = 100 g/polybag, P1 = 200 g/polybag, P2 = 300g/polybag, P3=400 g/polybag, P4=500 g/polybag, P6=600 g/polybag and each treatment have 3 repetition. The results showed the used of cow manure could improving the growth of oil palm seedlings at main nursery. P5 or 500g/polybag have the highest growth of oil palm seedlings and could support the height by 6 cm, midrib by 2 cm, stem diameter by 2 cm and leave area by 9 cm compared to control.Keywords: Compost, Oil palm, PlantINTISARITujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi pemanfaatan kotoran sapi dalam meningkatkan rata-rata tinggi, pelepah, diameter batang, dan luas daun pembibitan utama kelapa sawit. Riset ini telah dilakukan di Desa Batu Tunggal Kabupaten Labuhan Batu Utara pada bulan maret hingga Juni 2023. Percobaan disusun berdasarkan rancangan acak kelompok yang terdiri dari 6 dosis yaitu P0 = kotoran sapi(100 g/polybag),P1 = kotoran sapi (200 g/polybag),P2 = kotoran sapi (300 g/polybag),P3 = kotoran sapi (400 g/polybag),P4 = kotoran sapi (500 g/polybag),P5 = kotoran sapi (600 g/polybag) dengan 3 ulangan. Hasil dari penelitian ini melaporkan bahwa pemberian kotoran sapi dapat meningkatka. Peetumbuhan bibit utama sawit. Kotoran sapi dengan dosis P5 ( 600 g/ polybag ) mampu mendukung pertumbuhan tinggi bibit sebesar 6 cm, jumlah pelepah sebanyak 2 pelepah, diameter batang sebesar 2 cm dan luas daun sebesar 9 cm di banding tanpa pemberian kotoran sapi. Kata kunci: Kompos, Sawit, Tanama

    ANALISIS KUALITAS PUPUK KASCING DARI CAMPURAN KOTORAN AYAM, BONGGOL PISANG DAN AMPAS TAHU

    Get PDF
    Kascing merupakan salah satu jenis pupuk organik yang dihasilkan dari proses pencernaan dalam tubuh cacing. Jumlah dan bahan pakan yang diberikan mempengaruhi kualitas dan kuantitas dari kascing yang dihasilkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan unsur hara kascing dari campuran kotoran ayam, bonggol pisang dan ampas tahu yang selanjutnya dibandingkan dengan standar kompos SNI-19-7030-2004. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2021 sampai dengan Maret 2022 di Desa Perlabian, Kecamatan Kampung Rakyat, Kabupaten Labuhanbatu Selatan, Provinsi Sumatera Utara. Penelitian ini dilakukan dengan membudidayakan cacing tanah yang diberi pakan 1 kg kotoran ayam yang telah diencerkan dengan air 500 ml ditambah limbah bonggol pisang sebanyak 500 gr dan ampas tahu 500 gr. selama 4 minggu. Hasil uji menunjukkan bahwa kascing ini memiliki kelembapan sebesar 66,24%, C-Org sebesar 9,759%, N sebesar 2,72%, P sebesar 0,80%, K sebesar 0,29%, C/N sebesar 3,588, Mg sebesar 0,32%, pH sebesar 5,18. Berdasarkan hasil pengujian dapat diketahui bahwa kascing dari campuran kotoran ayam, bonggol pisang dan ampas tahu mengandung unsur hara makro N,P, K yang memenuhi standart kompos SNI, sedangkan untuk kadar air, Corg dan C/N dan pH masih belum me

    EVALUASI KESESUAIAN LAHAN UNTUK TANAMAN KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq) DI DESA SOSOPAN KECAMATAN KOTAPINANG KABUPATEN LABUHANBATU SELATAN

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kesesuaian lahan tanaman kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq). Di wilayah Desa Sosopan Kecamatan Kotapinang Kabupaten Labuhanbatu Selatan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei. Penelitian ini dilaksanakan dengan cara pengambilan contoh tanah di lapngan yang dilanutkan dengan analisis di laboratorium. Kegiatan penelitian ini meliputi 4 tahap yaitu : Persiapn, Kegiatan Lapangan, Analisis Laboratorium dan Pengolahan Data, pembuatan peta dan penyusunan laporan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelas kesesuaian lahan untuk tanaman kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq) di daerah penelitian yaitu kelas S2 (Cukup sesuai) pada sample 1,2, dan  dengan luas lahan 3 ha

    KOMBINASI ZPT EKSTRAK BAWANG MERAH DAN PUPUK KOTORAN AYAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN PAKCOY (Brassica chinensis L.)

    Get PDF
    Pakcoy (Brassica rapa L.) merupakan salah satu jenis tanaman sayuran yang termasuk dalam famili Brassicaceae. Tanaman pakcoy berasal dari China dan telah banyak dibudidayakan setelah abad ke-5 di China Selatan dan Tengah serta Taiwan. Ekstrak bawang merah mengandung zat pengatur tumbuh yang berperan sebagai hormon auksin. Hormon auksin paling aktif untuk berbagai tanaman dan berperan penting dalam mendorong pertumbuhan yang optimal. Pupuk organik dibedakan menjadi dua, yaitu pupuk organik padat dan cair. Salah satu alternatif pupuk organik padat, adalah kotoran ayam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ZPT ekstrak bawang merah dan kotoran ayam terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman pakcoy (Brassica rappa L). Penelitian ini akan dilaksanakan di Pondok Sentosa No. 27 Aek Nabara dengan ketinggian tempat ± 27 meter di atas permukaan laut. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial dengan 9 perlakuan dan 3 ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dosis kombinasi ekstrak bawang merah dan kotoran ayam berpengaruh nyata terhadap parameter berat kering dengan perlakuan ekstrak bawang merah 20-40% (2,08 g) dan perlakuan pupuk kotoran ayam dengan dosis 158-316 g/polybag (2,08 g) sedangkan parameter tinggi tanaman, jumlah daun dan berat basah tidak berpengaruh nyata pada kedua perlakuan dan tidak berpengaruh nyata terhadap interaksi kedua faktor perlakuan

    KARAKTERISTIK SIFAT KIMIA TANAH GAMBUT DI LAHAN KELAPA SAWIT DI DESA TANJUNG MEDAN KABUPATEN LABUHANBATU SELATAN

    Get PDF
    Tanah gambut terbentuk dari timbunan bahan organik, sehingga kandungan karbon pada tanah gambut sangat besar. Fraksi organik tanah gambut di Indonesia lebih dari 95%, kurang dari 5% sisanya adalah fraksi anorganik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik kimia tanah gambut di Kabupaten Labuhanbatu Selatan. Penelitian dilakukan di Desa Tanjung Medan, Kabupaten Labuhanbatu Selatan. Sampel tanah kemudian dianalisis di PT. SOCFINDO, Provinsi Sumatera Utara. Pengamatan dan pengambilan sampel tanah di perkebunan kelapa sawit lahan gambut menggunakan metode zigzag dalam 1 blok dengan 3 titik pengambilan. Sampel tanah dari perkebunan kelapa sawit di lahan gambut diambil pada 3 titik yang berbeda dengan jarak 20 meter secara zigzag dalam 1 blok. Hasil penelitian diperoleh data kandungan beberapa sifat kimia tanah mengalami perubahan, baik itu nilai pH, Mg, K, C, Na, N, P, Kation dan Ca. Peningkatan C Organik pada lahan gambut yang dikonversi menjadi perkebunan kelapa sawit sebesar 0,1-0,5% dan nilai N, Kation, P, dan Ca masih moderat, sedangkan nilai Mg, K dan Na menurun dengan nilai yang bervariasi. Karakteristik sifat kimia tanah gambut Kabupaten Labuhanbatu Selatan di dapat nilai terbaik pada pH dengan nilai 4,74, Mg 0,76, K 0,87, C Organik 10,92%, Na 0,48, N 0,80%, P 346,53, Kation 62,39 dan Ca 3,18

    ANALISIS SIFAT KIMIA TANAH DI LAHAN GAMBUT PERKEBUNAN KELAPA SAWIT PT HERFINTA DESA TANJUNG MEDAN

    Get PDF
    Lahan gambut merupakan lahan hasil akumulasi bahan organik yang terbentuk dari pelapukan vegetasi dan terbentuk secara alami dalam jangka waktu yang lama. Pemanfaatan lahan gambut untuk pembangunan pertanian, banyak kendala yang berkaitan dengan sifat gambut itu sendiri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sifat kimia lahan gambut yang ditanami kelapa sawit di Desa PT Herfinta Tanjung Medan, Kampung Rakyat, Kabupaten Labuhanbatu Selatan. Pengambilan sampel tanah diambil dari satu blok dengan tiga titik yang berbeda menggunakan metode zig-zag. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa kandungan sifat kimia lahan gambut mengalami perubahan, nilai pH sebesar 4,56, Mg tertukar sebesar 0,31, K tertukar sebesar 0,47, C organik sebesar 9,98%, Na tertukar sebesar 0,33, total N sebesar 0,69%, Kapasitas Tukar Kation sebesar 38,93 dan Ca tertukar sebesar 0,48. Peningkatan C organik di lahan gambut yang dikonversi menjadi perkebunan kelapa sawit sebesar 0,1-0,4%. Konversi lahan gambut murni menjadi perkebunan kelapa sawit menunjukkan adanya perubahan sifat kimia lahan gambut. Perlakuan pemupukan sebagai upaya mengembalikan unsur hara yang diangkut oleh tanaman pada saat panen tidak berlangsung secara optimal. Oleh karena itu, perlu dilakukan perbaikan unsur hara tanah agar kondisi tidak semakin parah

    RESPON PEMBERIAN TANAH INKUBASI KOMPOS LIMBAH SAYUR DAN BUAH TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN SAWI HIJAU (Brassica juncea L)

    Get PDF
    The aim of the study was to determine the growth and production of mustard greens (Brassica juncea L) when given media in the form of compost incubation of soil from vegetable and fruit residue. The research was conducted in Menang Sari Hamlet, Sukadame Village, Silangkitang District, Labuhan Batu Selatan District. This research was conducted in early December 2022 to April 2023, the study used a non-factorial Completely Randomized Design (CRD) with 3 repetitions, namely P0 = 1 kg of Ultisol soil, P1 = 1 kg of Ultisol soil + 500 grams of compost , and P2 = 1 kg of soil Ultisol + 1 kg of compost. The results showed that the application of incubation soil for compost of vegetable and fruit residues had no significant effect on the parameters of plant height and number of leaves of mustard greens, but on the parameters of plant weight, fresh weight of plant roots, and dry the weight of plant roots had a significant effect on the application of compost incubation soil. leftover vegetables and leftover fruit. Keywords: Mustard greens (Brassica juncea L), growing media, Incubation INTISARIPenelitian bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan dan produksi tanaman sawi hijau (Brassica juncea L) ketika di beri media berupa tanah inkubasi kompos sisa sayur dan sisa buah. Penelitian dilakukan di Dusun Menang Sari, Desa Sukadame, Kecamatan Silangkitang, Kabupaten Labuhan Batu Selatan. Penelitian ini dilaksanakan pada awal bulan Desember 2022 s/d bulan April 2023, penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) non faktorial dengan 3 ulangan yaitu P0 = 1kg tanah Ultisol, P1 = 1kg tanah Ultisol + 500 gram kompos, dan P2 = 1kg tanah Ultisol+1kg kompos. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian tanah inkubasi kompos sisa sayur dan sisa buah berpengaruh tidak nyata terhadap parameter tinggi tanaman dan jumlah daun tanaman sawi hijau, namun pada parameter berat tanaman, berat basah akar tanaman, dan berat kering akar tanaman berpengaruh nyata terhadap pemberian tanah inkubasi kompos sisa sayur dan sisa buah.Kata Kunci: Sawi hijau (Brassica juncea L), media tanam, Inkubasi
    corecore