3 research outputs found
PENGARUH DEWAN KOMISARIS DAN KOMITE AUDIT PADA KUALITAS LAPORAN KEUANGAN
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh dewan komisaris dan komite audit terhadap kualitas laporan keuangan. Penelitian ini dilakukan pada perusahaan yang listing di BEI tahun 2011-2014. Metode pengambilan sampel dengan purposive sampling dan metode pengambilan data dengan observasi. Penelitian ini diuji dengan alat analisis regresi berganda dengan uji hipotesis uji t dengan signifikansi 5%.
Hasil pengujian hipotesis menunjukkan terdapat pengaruh Dewan Komisaris pada Kualitas Laporan keuangan yang diproksikan dengan Return On Investement (ROI) dengan uji t sebesar3,644 dengan signifikansi 0,000. Namun Komite Audit tidak berpengaruh terhadap Kualitas Laporan Keuangan dengan nilai t sebesar 1,168 dengan signifikansi 0,246. Hasil tersebut menunjukkan bahwa hipotesis 1 didukung, namun hipotesis 2 tidak didukung. Semakin tinggi Dewan Komisaris berperan pada perusahaan maka semakin tinggi pulaKualitas Laporan Keuangan perusahaan, namun apabila peran Komite Audit semakin tinggi maka tidak akan meningkatkan Kualitas Laporan Keuangan (yang diproksikan dengan ROI). Berdasar uji F sebesar 7,538 dengan signifikansi 0,001 menunjukkan secara bersama-sama antara Dewan Komisaris dan Komite Audit berpengaruh terhadap Kualitas Keuangan. Hal ini menunjukkan hipotesis 3 didukung. yang berarti secara bersama-sama Dewan Komisaris dan Komite Audit berpengaruh padaKualitas Laporan Keuangan. Apabila Dewan Komisaris naik sebesar 1 maka Kualitas Laporan Keuangan (ROI) akan naik 0.159, namun jika dengan Komite Audit naik sebesar 1 maka tidak akan meningkatkan ROI. Nilai Adjusted R2 sebesar 0,142 yang menunjukkan kemampuan Dewan Komisaris dan Komite Audit dapat menjelaskan ROI sebesar 14,20%, sedangkan sisanya sebesar 85,80% dijelaskan oleh variabel lain
PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DESA UNTUK MENGURANGI KEMISKINAN
Dalam menghadapi globalisasi diperlukan komitmen bersama, untuk bersatu dengan semangat solidaritas dan membangun relasi setara antara laki-laki dan perempuan dalam pembanguan. Kemiskinan merupakan masalah utama yang dihadapi negara yang sedang berkembang termasuk Indonesia. Sebagai fenomena sosial yang multi dimensional, kemiskinan tidak hanya berhubungan dengan dimensi ekonomi saja tetapi juga berkaitan dengan masalah struktural, psikologis, kultural, ekologis dan faktor lain. Jumlah masyarakat miskin tampaknya akan semakin banyak, dan tidak dapat dipungkiri bahwa sebagian besar korban kemiskinan adalah perempuan dan anak. Masih banyak perempuan mengalami diskriminasi dalam berbagai aspek sosial, budaya juga ekonomi. Perempuan desa khususnya masih banyak yang tidak berdaya. Perempuan perlu dilibatkan dalam membuat perencanaan, melaksanakan program kegiatan, dan melakukan evaluasi serta menganalisis dampak pembangunan. Penelitian ini bertujuan untuk Merumuskan strategi Penentasan Kemiskinan desa melalui pemberdayaan perempuan dan memberikan masukan alternatif kebijakan pengentasan kemiskinan
Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Turi Kabupaten Sleman Metode pengumpulan data dengan menggunakan observasi partisipasi, dokumentasi, dan wawancara mendalam. Subyek penelitian ini pejabat di SKPD Pemda Kabupaten Sleman (Bappeda, Nakersos , BKBPM, Dinas Lingkungan Hidup) ,serta Kasie Kesmas Kecamatan Turi, Kepala Desa Donokerto, Kepala Dusun , tokoh masyarakat dan kelompok sasaran program pengentasan kemiskinan, Hasil penelitian menunjukkan bahwa melalui pemberdayaan perempuan mempunyai kesadaran akan dirinya sebagai manusia yang seutuhnya dan posisi dalam budayanya, sedangkan pemberdayaan melalui pelatihan keterampilan yang disesuikan dengan potensi lokal dapat meningkatkan memberi motivasi untuk membentuk usaha ekonomi produktif. Melalui penyadaran lingkungan hidup , kelompok mampu mengembangkan deversifikasi olahan pangan berbahan dasar lokal.
Pengentasan kemiskinan desa melalui pemberdayaan perempuan ini dapat membawa perubahan kelompok perempuan menjadi termotivasi untuk berkembang untuk mendapatkan penghasilan. Dengan pemberdayaan perempuan desa mampu mengembangkan potensinya untuk membentuk usaha ekonomi produktif berbasis lokal sehingga dapat membentuk kemandirian masyarakat,dengan demikian melalui pemberdayaan perempuan desa dapat mengurangi kemiskinan
MODEL PENDAMPINGAN: UPAYA MENGURANGI KEMISKINAN
Buku ini merupakan hasil pengabdian kepada masyarakat berupa pemberdayaan dan pendampingan dalam upaya mengentaskan kemiskinan