4 research outputs found
Komponen Mendasar Kondisi Fisik Atlet Tarung Derajat Kota Banda Aceh
Komponen mendasar kondisi fisik Atlet Tarung Derajat kota Banda Aceh. Komponen fisik dan kebugaran jasmani yang perlu diperhatikan dan dikembangkan untuk meningkatkan prestasi dalam cabang ilmu beladiri tarung derajat diantaranya yaitu daya tahan dan kekuatan bagian yang paling dominan di perlukan dalam ilmu beladiri Tarung Derajat. Atlet Tarung Derajat kota Banda Aceh adalah Atlet andalan Provinsi Aceh, dalam mengikuti event Nasional, seperti pada PON ke XVIII di KALTIM 2008. Pada event PON tersebut, Aceh dalam hal ini olahraga Tarung Derajat memperoleh 7 mendali. antara lain 1 emas, 2 perak, 4 Perunggu. Dari ketujuh Atlet sebagai peserta PON, ke tujuh menyumbang medali. Penelitian ini bertujuan untuk mengatahui sejauh mana komponen kondisi fisik mendasar berpengaruh pada peningkatan prestasi Atlet Tarung Derajat kota Banda Aceh. Sampel dalam penelitian ini adalah Atlet Tarung Derajat kota Banda Aceh yang berjumlah 30 orang. Tehnik pengumpulan data dengan tes: (1) Tes Komponen Daya Tahan cardio vascular diukur dengan menggunakan Tes Lari 12 menit, (2) Tes Komponen dayaTahan dinamis lokal otot fleksor lengan diukur dengan menggunakan Tes Pull-Up, (3) Tes Komponen daya Tahan dinamis lokal otot Perut diukur dengan menggunakan Tes Sit-up, (4) Tes Komponen daya Tahan dinamis local otot ekstensor tungkai diukur dengan menggunakan Tes Squat-Jump, (5) Tes Komponen kekuatan otot lengan diukur dengan menggunakan Tes Hand Dynamometer, (6) Tes komponen kekuatan otot tungkai diukur dengan menggunakan Tes leg Dynamometer (7) Tes Komponen power otot ekstensor lengan dan bahu diukur dengan menggunakan Tes Medicine Ball-Push. Data dengan menggunakan statistik dalam bentuk perhitungan nilai rata-rata (mean). Hasil penelitian yang diperoleh adalah sebagai berikut: (1) Tes Lari 12 menit (M= 2,36 ) atau baik, (2) Pull-Up (M= 8,27) atau baik sekali, (3) Sit Up (M= 71,1) atau sempurna, (4) Squat Jump (M= 59) atau baik sekali (5) Hand Dynamometer (M= 32.6) atau baik, (6) Leg Dynamometer (M= 213.63) atau baik, (7) Medicine Ball Push (M= 4,11) atau baik. Jadi,berdasarkan klasifikasi rata-rata diatas dapat di simpulkan bahwa program latihan dan Atlet Tarung Derajat Kota Banda Aceh sangat bagus dan terprogram
Pengaruh Pembelajaran Steam (Science, TECHNOLOGY, Engineering, ARTS, and Mathematics) Terhadap Kreativitas Peserta Didik
Dijaman modern seperti saat ini teknologi merupakan sebuah kebutuhan yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Perkembangan teknologi marasuki berbagai sector tanpa terkecuali sector dunia pendidikan. Penelitian ini mengkaji pengaruh penerapan metode STEAM terhadap keratifitas peserta didik. Metode yang diguanakan menggunakan metode campuran dengan tahapan 1) perencanaan, 2) pelaksanaan dan 3) pelaporan. Hasil yang diperoleh bahwa pembelajaran dengan menggunakan metode STEAM memiliki pengaruh terhadap kreatifitas peserta didik. Meskipun terdapat perbedaaan pendapat dari beberapa ahli namun metode STEAM dapat menjadi solusi pembelajaran bagi peserta didik dalam mengahadapi perkembagan teknologi yang dipadukan dengan ilmu pengetahuan
Evaluation of Reaction TIME on Karate Athletes UKM Syiah Kuala University
The purpose of the study. Reaction time is a determining factor in sports, especially in martial arts. The purpose of this study is to evaluate the reaction time of UKM Karate athletes at Syiah Kuala University.
Materials and methods. The approach in this study uses a quantitative approach. The sampling technique used purposive sampling, which means this technique is used to achieve certain goals. The samples in this study were athletes from UKM karate at Syiah Kuala University. The data collection technique was carried out by using the whole body reaction test to measure the reaction time of the athlete's arms and legs.
Results. results of the research in the form of a whole body reaction test, the results using the formula for the average value and the total percentage can be concluded: (1) The arm reaction time test with the total average value for male athletes is 0.169 seconds and female athletes are 0.173, and the highest percentage is in the very good category, amounting to 87% for male and female athletes, 75% in the very good category and (2) the limb reaction time test has an average value of 0.269 seconds for male athletes and female athletes of 0.361 seconds, with the highest percentage value amounted to 100% in the good category for male athletes and for female athletes it was in the sufficient category with a percentage of 50%.
Conclusions. the analysis show that most athletes have been able to maintain and increase reaction time well, to be able to improve and maintain it, regular and continuous training is neede