3 research outputs found

    ASPEK PERTUMBUHAN IKAN TONGKOL KRAI (Auxis thazard Lacepède, 1800) DI PERAIRAN KUSAMBA PADA MUSIM TIMUR

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk menduga pola pertumbuhan dan parameter pertumbuhan Ikan Tongkol Krai (Auxis thazard) di Perairan Kusamba. Sebanyak 121 sampel Auxis thazard diamat setiap ±14 hari sekali pada Bulan Juni sampai Agutus di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Kusamba. Pertumbuhan diduga dengan program ELEFAN pada software FISAT (FAO I-CLARM Stock Assesment Tools). Ukuran panjang minimum dan maksimum Ikan Tongkol Krai jantan berkisar antara  33.2-44.0 cmFL, sedangkan Ikan Tongkol Krai betina berkisar antara 31.4-40.8 cmFL. Pola pertumbuhan Ikan Tongkol Krai (Auxis thazard) di Perairan Kusamba berbeda antara jantan dan betina, yaitu bersifat allometrik positif pada ikan jantan dan allometrik negatif pada ikan betina. Allometrik positif dapat diartikan bahwa pertambahan bobot lebih cepat daripada pertambahan panjang, sedangkan allometrik negative diartikan bahwa pertambahan panjang lebih cepat daripada pertambahan bobot. persamaan pertumbuhan Von Bertalanffy Ikan Tongkol Krai di perairan Kusamba yaitu Lt = 50.00 [1-e-0.31(t+0.4658)] dengan nilai panjang asimtotik Ikan Tongkol Krai sebesar 50.00 cmFL; koefisien pertumbuhan sebesar 0.31/tahun; dan umur saat panjang sama dengan 0 sebesar -0.4658.  Ikan Tongkol Krai atau frigate tuna (Auxis thazard) merupakan sumberdaya ikan pelagis dan neritik, memiliki ukuran maksimum hingga 65 cm (Fishbase, 2022). Di Bali Ikan Tongkol Krai ditemukan di perairan karangasem (Grati et al., 2017) ; (Putra et al., 2020) ; perairan kusamba (Luh et al., 2021); dan perairan kedonganan (Ayu Pratiwi et al., 2020). enelitian ini bertujuan untuk menduga pola pertumbuhan dan parameter pertumbuhan Ikan Tongkol Krai (Auxis thazard) di Perairan Kusamba. Sebanyak 121 sampel Auxis thazard diamat setiap ±14 hari sekali pada Bulan Juni sampai Agutus di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Kusamba. Pertumbuhan diduga dengan program ELEFAN pada software FISAT (FAO I-CLARM Stock Assesment Tools). Ukuran panjang minimum dan maksimum Ikan Tongkol Krai jantan berkisar antara  33.2-44.0 cmFL, sedangkan Ikan Tongkol Krai betina berkisar antara 31.4-40.8 cmFL. Pola pertumbuhan Ikan Tongkol Krai (Auxis thazard) di Perairan Kusamba berbeda antara jantan dan betina, yaitu bersifat allometrik positif pada ikan jantan dan allometrik negatif pada ikan betina. Allometrik positif dapat diartikan bahwa pertambahan bobot lebih cepat daripada pertambahan panjang, sedangkan allometrik negative diartikan bahwa pertambahan panjang lebih cepat daripada pertambahan bobot. persamaan pertumbuhan Von Bertalanffy Ikan Tongkol Krai di perairan Kusamba yaitu Lt = 50.00 [1-e-0.31(t+0.4658)] dengan nilai panjang asimtotik Ikan Tongkol Krai sebesar 50.00 cmFL; koefisien pertumbuhan sebesar 0.31/tahun; dan umur saat panjang sama dengan 0 sebesar -0.4658

    EFEKTIVITAS EKSTRAK BAWANG PUTIH UNTUK PENGOBATAN INFEKSI Aeromonas hydrophila PADA IKAN SIDAT Anguilla bicolor DITINJAU DARI PERUBAHAN HEMATOLOGI

    No full text
    Ikan sidat (Anguilla sp.) merupakan salah satu komoditas perikanan Indonesia berskala intemasional dan merupakan komoditas ekonomi tinggi karena mempunyai kandungan protein tinggi sehingga menjadi daya tarik bagi para konsumen. Pasokan benih sidat masih tergantung pada hasil penangkapan di alam, sehingga terjadi ke­ terbatasan dalam kontinuitas. Kondisi tersebut diperparah dengan infeksi bakteri patogen, khususnya aeromonas hydrophila yang menyebabkan angka kematian tinggi pada budidaya sidat. Upaya untuk mencegah dan me­ nanggulangi serangan bakteri A. hydrophila pada kegiatan budidaya ikan sidat dapat dilakukan dengan menggunakan bahan-bahan alami yang aman dan ramah lingkungan seperti bawang putih, yang mengandung zat aktif allicin dan minyak atsiri yang dapat membunuh bakteri merugikan. Pada penelitian ini digunakan ekstrak bawang putih sebagai pengobatan infeksi bakteri aeromonas hydrophila dengan dosis yang berbeda, yaitu Perlakuan 1 sebesar 15 mg/ml, Perlakuan 2 sebesar 25 mg/ml dan Perlakuan 3 sebesar 35 mg/ml dengan cara disuntikkan pada intramuskuler. Ikan yang terinfeksi patogen akan terjadi perubahan pada darahnya, melalui pemeriksaan hematologi dapat dijadikan salah satu cara untuk membantu diagnosa penyakit dan mengetahui proses penyembuhan pada ikan secara efektif.   Hasil penelitian menunjukkan adanya perubahan hematologi ikan sidat yang terinfeksi bakteri aeromonas hydrophila, yaitu terjadi penurunan jumlah eritrosit, penurunan kadar hemoglobin, peningkatan jumlah leukosit dan peningkatan kadar hematokrit. Perubahan hematologi menunjukkan terjadin­ ya perubahan fisiologis ikan. Berdasarkan hasil uji F (Anova) membuktikan bahwa pengobatan menggunakan ekstrak bawang putih dengan dosis  15 mg/ml, 25 mg/ml dan 35 mg/ml berpengaruh secara nyata (signifikan) terhadap jumlah  leukosit, eritrosit,  kadar hemoglobin dan hematokrit ikan sidat (p<O,05). Namun perlakuan ekstrak bawang putih sebesar 15 mg/ml, 25 mg/ml, 3S mg/ml berbeda secara nyata dengan kontrol positif dan kontrol negatif dalam mempengaruhi jumlah leukosit,  jumlah eritrosit, kadar hemoglobin, dan kadar hematokrit

    Ichthyo-diversity of Batur Lake, Bali: A preliminary study

    No full text
    Batur Lake is the largest lake on Bali Island. Batur Lake has various potential fish resources. This study aims to determine the diversity of fish in Batur Lake waters. The research was conducted from November to December 2021. The method used in this research is the purposive sampling method. Using experimental gill nets, the samples were collected at the three stations covering Toya Bungkah, Seked, and Kedisan waters. The results showed that 516 individual fish comprised native and alien species. Native species were Osteochilus vittatus, Barbodes binotatus, Barbonymus gonionotus, Barbonymus balleroides, and Rasbora lateristriata; the others were alien species (7 species). Furthermore, based on the literature study, one of the native species that was collected is included in the IUCN red list with a vulnerable (VU) status, namely Rasbora lateristriata. Ichthyofauna in Batur Lake consisted of four orders, four families, and 12 species from native and alien species. The dominant species collected was alien species (Amphilophus citrinellus and Xiphophorus hellerii), while the one native species was Barbonymus balleroides. The highest values of diversity and uniformity indexes were found in Seked and Kedisan waters; meanwhile, the highest dominance index was found in Toya Bungkah waters
    corecore