22 research outputs found

    PERENCANAAN SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH DI DESA ERIS KECAMATAN ERIS KABUPATEN MINAHASA

    Get PDF
    Air adalah unsur penting dalam kelangsungan hidup semua mahluk. Masyarakat Desa Eris memanfaatkan mata air untuk melakukan aktivitas sehari-hari seperti MCK, aktifitas pertanian dan lain sebagainya. Aktivitas masyarakat desa dilakukan di rumah dengan cara mengambil air dari mata air. Kendalanya jarak dari pemukiman warga menuju ke mata air sangat jauh dan kondisi jalan menuju ke mata air sangat rusak yang mengakibatkan warga sulit memperoleh air bersih.  Sistem penyediaan air bersih di Desa Eris direncanakan untuk memenuhi kebutuhan hingga tahun 2029. Untuk memprediksi jumlah kebutuhan air bersih, proyeksi jumlah penduduk menggunakan analisis regresi linier.  Hasil survey dan analisis menunjukkan bahwa jumlah pertumbuhan penduduk Desa Eris hingga tahun rencana 2029 adalah 2826 jiwa, dengan jumlah kebutuhan air bersih sebesar 2,369 liter/detik dan kebutuhan air jam puncak sebesar 3,554 liter/detik. Sumber air yang digunakan berasal dari mata air dengan debit sesaat sebesar ±4,92 liter/detik, lebih besar dari debit kebutuhan air. Dalam perencanaan ini untuk menangkap air dari mata air dibuat bronkaptering dan kemudian air dialirkan melalu pipa transmisi dan pipa distribusi. Perpipaan dihitung dengan menggunakan persamaan Hazen-Williams dengan menggunakan pipa HDPE, diperoleh ukuran pipa transmisi dan distribusi sebesar 2,5”. Untuk melayani kebutuhan air bersih penduduk Desa Eris sampai tahun 2029, dibutuhkan 15 Keran Umum.  Kata Kunci: Sistem Penyediaan Air Bersih, Penduduk, Debit, Bronkaptering, Transmisi, Distribusi, Hazen-Williams, Kran Umu

    IDENTIFIKASI DAN ANALISIS PENYEBARAN SIANIDA PADA TAMBANG RAKYAT DI DESA BUYAT, BOLAANG MONGONDOW, SULAWESI UTARA

    Get PDF
    Pertambangan emas Desa Buyat merupakan salah satu tambang emas tradisional yang menggunakan sianida. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi penyebaran sianida di Desa Buyat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode wawancara dan sampling. Sampel yang digunakan yaitu penambang emas sebagai yang di wawancarai, sampel limbah pertambangan, sampel air dan sedimen. Hasil penelitian menunjukan bahwa sistem air tanah daerah penelitian terdiri dari sistem akuifer bebas lalu terjadi kebocoran (rembesan dan limpahan) serta penyebaran dari sianida sejumlah 0.014 mg/L pada kolam limbah di Buyat II , <0.005 mg/L pada sungai, sumur dan air bor, < 0.5 mg/kg dry sedimen pada kolam limbah di Buyat II dan sungai, hasil sampel air dan sedimen parameter sianida tidak melampaui baku mutu yang terkait. Sumber kontaminan berupa sianida berada pada fasilitas proses pengolahan yaitu kolam limbah bukit Mogoyunggung dan pada fasilitas pengolahan emas di Buyat II. Pola penyebaran mengikuti arah aliran air tanah pada titik sampel dari arah barat ke timur.  Kata kunci: Tambang Emas Rakyat, Desa Buyat, Sianida, Potensi Penyebara

    PREDIKSI BANJIR DI SUNGAI RANOWANGKO KOTA TOMOHON

    Get PDF
    Sungai Ranowangko adalah salah satu sungai terpanjang di Sulawesi Utara, yang alirannya melewati beberapa kelurahan di Kota Tomohon dan sebagian desa di Kabupaten Minahasa. Dan sungai ini berakhir di laut Sulawesi tepatnya di Tanawangko, Kabupaten Minahasa. Aliran sungai ini di manfaaatkan oleh masyarakat untuk mengairi daerah persawahan, khususnya di Kelurahan Taratara Raya, Kota Tomohon. Beberapa tahun yang lalu, hujan deras mengakibatkan debit air di sungai ranowangko meningkat, dan luapan air sungai menggenangi pemukiman warga di sekitar aliran sungai ranowangko. Dengan demikian perlu dilakukan analisis untuk penanggulangan banjir di sekitar bantaran Sungai Ranowangko.Analisis dilakukan dengan mencari frekuensi hujan dengan metode Log Pearson III. Adapun data hujan yang digunakan berasal dari 2 pos hujan , yaitu pos hujan MRG Kakaskasen dan pos hujan Tinoor. Data curah hujan yang digunakan adalah data curah hujan harian maksimum dari tahun 2008 s/d 2018. Pemodelan hujan aliran pada program komputer HEC-HMS menggunakan metode HSS Soil Conservation Service dan SCS Curve Number (CN). Aliran dasar (baseflow) menggunakan metode recession. Dilakukan kalibrasi parameter HSS SCS sebelum melakukan simulasi debit banjir dengan menggunakan program komputer HEC-HMS. Dalam kalibrasi ini, parameter yang dikalibrasi adalah lag time, curve number, recession constant, baseflow, dan ratio to peak. Kalibrasi dilakukan dengan menggunakan uji koefisien determinasi dengan memperhatikan nilai koefisien determinasi yang > 0,6 dianggap sudah bisa memenuhi untuk tingkat kemiripan. Hasil kalibrasi didapat 0,978 (memenuhi). Dilakukan analisis debit banjir dengan parameter terkalibrasi menggunakan program komputer HEC-HMS. Debit puncak hasil simulasi setiap kala ulang dan kemudian dimasukan dalam program komputer HEC-RAS untuk simulasi tinggi muka air pada penampang yang telah diukur.Hasil simulasi pada titik kontrol 500 m arah hulu jembatan Taratara tiga menunjukkan bahwa semua penampang melintang dari sta 0+25 sampai 0+150 tidak dapat menampung debit banjir untuk semua kala ulang rencana, sedangkan penampang pada sta 0+0 hanya bisa menampung debit banjir untuk kala ulang rencana 2 tahun. Untuk hasil simulasi pada titik kontrol 2260 m arah hulu jembatan Taratara tiga menunjukkan bahwa semua penampang melintang dari sta 0+25 sampai 0+50 tidak dapat menampung debit banjir untuk semua kala ulang rencana, sedangkan penampang pada sta 0+0 hanya bisa menampung debit banjir untuk kala ulang rencana 2 tahun. Kata Kunci: Sungai Ranomea, Prediksi Banjir, Debit, Tinggi Muka Air, HEC-HMS, HEC-RA

    PERENCANAAN SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH DI DESA PANGU SATU KECAMATAN RATAHAN TIMUR KABUPATEN MINAHASA TENGGARA

    Get PDF
    Air memiliki peran penting untuk memenuhi kebutuhan primer manusia.. Di Desa Pangu Satu Kecamatan Ratahan Timur Kabupaten Minahasa Tenggara belum ada sistem penyediaan air bersih, mengakibatkan masyarakat kesulitan mendapatkan air bersih.Sistem penyediaan air bersih di Desa Pangu satu direncanakan untuk memenuhi kebutuhan hingga tahun 2027. Untuk memprediksi jumlah kebutuhan air bersih maka digunakan proyeksi degan analisis Regresi. Hasil survey dan analisis menunjukkan bahwa jumlah pertumbuhan penduduk Desa Pangu Satu hingga tahun rencana 2027 adalah 989 jiwa, dengan jumlah kebutuhan air bersih sebesar 0,8 liter/detik. Perpipaan dihitung dengan menggunakan persamaan Hazen-Williams dengan menggunakan pipa HDPE. Sumber air yang digunakan berasal dari mata air dengan debit sesaat sebesar ± 1,12 liter/detik, dan kebutuhan air jam puncak sebesar 0,995 liter/detik. Dalam perencanaan ini untuk menangkap air dari mata air dibuat bronkaptering dan kemudian air dialirkan melalu pipa transmisi ke Bak Pelepas Tekan. Untuk melayani kebutuhan air bersih penduduk Desa Pangu satu sampai tahun 2027, dibutuhkan 10 Keran Umum.  Kata Kunci: Desa Pangu Satu, Sistem Penyediaan, Kebutuhan Ai

    PERENCANAAN SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH DI DESA TONDEI II KECAMATAN MOTOLING BARAT KABUPATEN MINAHASA SELATAN

    Get PDF
    Desa Tondei II, terletak di Kecamatan Motoling Barat Kabupaten Minahasa Selatan. Penduduk Desa Tondei II pada tahun 2020 berjumlah 1121 jiwa. Desa Tondei II memliki potensi mata air, namun belum dimanfaatkan dengan baik. Oleh karena itu perlu direncanakan suatu sistem penyediaan air bersih agar dapat memenuhi kebutuhan air penduduk. Sistem penyediaan air bersih di Desa Tondei II direncanakan untuk memenuhi kebutuhan hingga tahun 2030. Untuk memprediksi jumlah kebutuhan air bersih maka digunakan proyeksi jumlah penduduk dengan analisis regresi. Hasil survey dan analisis menunjukkan bahwa jumlah pertumbuhan penduduk Desa Tondei II hingga tahun rencana 2030 adalah 1252 jiwa, dengan jumlah kebutuhan air bersih sebesar 1,280 liter/detik. Sumber air yang digunakan berasal dari mata air dengan debit sebesar 2,1 liter/detik, lebih besar dari kebutuhan air total. Karena elevasi mata air lebih tinggi dari Lokasi Desa maka digunakan sistem pengaliran gravitasi. Dalam perencanaan ini untuk menangkap air dari mata air dibuat bronkaptering dan kemudian air dialirkan melalu pipa transmisi ke Bak Pelepas Tekan. Perpipaan dihitung dengan menggunakan persamaan Hazen-Williams dan menggunakan pipa HDPE. Untuk melayani kebutuhan air bersih penduduk Desa Tondei II sampai tahun 2030, dibutuhkan 13 Keran Umum. Kata Kunci: Desa Tondei II, Air Bersih, Sistem Penyediaan, Pengaliran Gravitasi

    ANALISIS KAPASITAS PENAMPANG SUNGAI PINOBIAN DESA TUMANI KECAMATAN MAESAAN KABUPATEN MINAHASA SELATAN

    Get PDF
    Sungai Pinobian merupakan salah satu sungai di Kecamatan Maesaan yang pernah meluap dan membanjiri beberapa daerah yang dilewati oleh sungai Pinobian yang sebagian besar merupakan lahan perkebunan dan lahan persawahan. Oleh karena itu dibutuhkan data mengenai besar debit banjir dan tinggi muka air yang dapat terjadi. Analisis dimulai dengan mencari frekuensi hujan menggunakan metode Log Pearson III. Adapun data hujan yang digunakan berasal dari pos hujan Tompaso Baru. Data curah hujan yang digunakan adalah data curah hujan harian maksimum dari tahun 2009 s/d 2018. Setelah didapat besar hujan, dilakukan simulasi hujan aliran dengan HSS SCS menggunakan program komputer HEC-HMS. Setelah itu debit puncak hasil simulasi dimasukkan dalam program komputer HEC-RAS untuk simulasi tinggi muka air pada penampang yang telah diukur. Hasil simulasi menunjukkan bahwa hampir semua penampang sungai Pinobian yang ditinjau, sudah tidak mampu menampung debit banjir yang terjadi untuk kala ulang 5 tahun, 10 tahun, 25 tahun, 50 tahun dan 100 tahun. Kecuali penampang sta 0 dan sta 20 yang tidak terjadi luapan di setiap kala ulang 5 tahun, 10 tahun, 25 tahun, 50 tahun dan 100 tahun.  Kata Kunci: Sungai Pinobian, Debit Banjir, Kapasitas Penampang Sungai, Tinggi Muka Air, HEC-HMS, HEC-RA

    PERENCANAAN SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH DI DESA PUNGKOL KECAMATAN TATAPAAN KABUPATEN MINAHASA SELATAN

    Get PDF
    Desa Pungkol yang terletak di kecamatan Tatapaan Kabupaten Minahasa Selatan memiliki sumber mata air yang cukup besar tapi tidak di maanfaatkan karena belum adanya sistem jaringan air bersih yang mampu membawa air ke pemukiman masyarakat karena jarak yang cukup jauh serta medan yang sulit. Sampai saat ini masyarakat masih memanfaatkan air yang kurang baik, untuk memenuhi kebutuhan masyarakat perlu dirancangkan suatu sistem jaringan air bersih.Sistem penyediaan air bersih di Desa Pungkol direncanakan untuk memenuhi kebutuhan hingga tahun 2031. Untuk memprediksi jumlah kebutuhan air bersih maka digunakan proyeksi degan analisis Regresi. Hasil survey dan analisis menunjukkan bahwa jumlah pertumbuhan penduduk Desa Pungkol hingga tahun rencana 2031 adalah 518,776 jiwa, dengan jumlah kebutuhan air bersih sebesar 1,54 liter/detik. Jaringan Perpipaan dihitung dengan menggunakan persamaan Hazen-Williams dan pipa HDPE. Sumber air yang digunakan berasal dari mata air dengan debit sesaat sebesar 1,54 liter/detik, dan kebutuhan air jam puncak sebesar 0,457 liter/detikDalam perencanaan ini untuk menangkap air dari mata air dibuat bronkaptering dan kemudian air dipompa dan ditampung di bak penampung melalui pipa transimsi, dan di alirkan ke Kran Umum dengan metode gravitasi. Untuk melayani kebutuhan air bersih penduduk Desa Pungkol sampai tahun 2031, dibutuhkan 5 Kran Umum Kata kunci: Desa Pungkol, Air Bersih, Sitem Penyediaan, Pengaliran Dua Syste

    ANALISIS KAPASITAS PENAMPANG SUNGAI LONDOLA TILAWAT KECAMATAN TOMBATU UNTUK PENGENDALIAN BANJIR

    Get PDF
    Sungai Londola Tilawat adalah salah satu sungai di Desa Tombatu yang sering meluap dan membanjiri beberapa daerah yang dilewati oleh sungai Londola Tilawat. Luapan air dari sungai Londola Tilawat menimbulkan kerugian bagi warga yang tinggal di sekitar sungai maupun pengguna jalan raya. Oleh karena itu dalam mengantisipasi banjir yang kemungkinan akan terjadi kelak, dibutuhkan data debit banjir dan tinggi muka air untuk penyesuaian penampang sungai Londola Tilawat.Analisis dilakukan dengan mencari frekuensi hujan dengan metode Log Pearson III. Adapun data hujan yang digunakan berasal dari pos hujan Molompar. Data curah hujan yang digunakan adalah data curah hujan harian maksimum dari tahun 2009 s/d 2018. Setelah didapat besar hujan, pemodelan hujan aliran pada program komputer HEC-HMS menggunakan metode HSS Soil Conservation Services, dan untuk kehilangan air dengan SCS Curve Number (CN). Untuk aliran dasar (baseflow) akan menggunakan metode recession. Dilakukan kalibrasi parameter HSS SCS sebelum melakukan simulasi debit banjir dengan menggunakan uji koefisien determinasi (r²). Dalam kalibrasi ini, parameter yang akan dikalibrasi adalah lag time, curve number, recession constant, baseflow dan ratio to peak. Untuk batasan setiap parameter disesuaikan dengan nilai standar pada program komputer HEC-HMS.Hasil uji koefisien determinasi (r²) menunjukan nilai 0,897. Kemudian dilakukan analisis debit banjir dengan parameter terkalibrasi menggunakan program komputer HEC-HMS. Debit puncak hasil simulasi setiap kala ulang dimasukkan dalam program komputer HEC-RAS untuk simulasi tinggi muka air pada penampang yang telah diukur. Hasil simulasi menunjukkan untuk penampang STA 0+25 masih mampu menampung debit banjir untuk kala ulang 5 tahun. Selain itu semua penampang di Sungai Londola Tilawat yang ditinjau sudah tidak mampu menampung debit banjir untuk kala ulang 5 tahun, 10 tahun, 25 tahun, 50 tahun dan 100 tahun.Kata kunci: Sungai Londola Tilawat, Debit Banjir, Elevasi Tinggi Muka Air, HEC-HMS, HEC-RA

    ANALISIS KAPASITAS PENAMPANG SUNGAI MAWALELONG DI DESA LELEKO KECAMATAN REMBOKEN MINAHASA

    Get PDF
    Sungai Mawalelong merupakan salah satu sungai di Desa Leleko yang pernah meluap dan membanjiri beberapa daerah yang dilewati oleh sungai Mawalelong yang mengakibatkan kerugian bagi warga yang tinggal disekitar sungai maupun pengguna jalan raya. Oleh karena itu dalam mengantisipasi banjir yang kemungkinan akan terjadi kelak, dibutuhkan data mengenai kapasitas penampang sungai Mawalelong.Analisis dilakukan dengan mencari frekuensi debit dengan metode Log Pearson III. Adapun data debit yang digunakan berasal dari Balai Wilayah Sungai Sulawesi I. Data debit yang digunakan adalah data debit maksimum dari tahun 2008 s/d 2017. Setelah didapat besar debit puncak, dilakukan analisis tinggi muka air pada penampang sungai dengan program komputer HEC-RAS.Hasil perhitungan menunjukkan pada kala ulang 5 tahun sebesar 3,36 m3/s tidak terjadi luapan pada semua penampang, debit banjir rencana pada kala ulang 10 tahun sebesar 6,12 m3/s terjadi luapan pada penampang STA 0 + 140, debit banjir rencana pada kala ulang 25 tahun sebesar 14,06 m3/s terjadi luapan pada penampang STA 0 + 60, 0 + 80, 0 + 100, 0 + 120 dan 0 + 140, pada kala ulang 50 dan 100 tahun terjadi luapan pada semua penampang.  Kata kunci : Sungai Mawalelong, Kapasitas penampang, Tinggi Muka Air, HEC-RA

    PERENCANAAN SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH DI DESA TEEP KECAMATAN LANGOWAN TIMUR KABUPATEN MINAHASA

    Get PDF
    Desa Teep yang terletak di kecamatan Langowan Timur Kabupaten Minahasa memiliki sumber mata air yang cukup besar tapi tidak di maanfaatkan karena belum adanya sistem jaringan air bersih yang mampu membawa air ke pemukiman masyarakat karena jarak yang cukup jauh serta medan yang sulit. Sampai saat ini masyarakat masih memanfaatkan air yang kurang baik, untuk memenuhi kebutuhan masyarakat perlu dirancangkan suatu sistem jaringan air bersih.Sistem penyediaan air bersih di Desa Teep direncanakan untuk memenuhi kebutuhan hingga tahun 2031. Untuk memprediksi jumlah kebutuhan air bersih maka digunakan proyeksi degan analisis Regresi. Hasil survey dan analisis menunjukkan bahwa jumlah pertumbuhan penduduk Desa Teep hingga tahun rencana 2031 adalah 1525,607 jiwa, dengan jumlah kebutuhan air bersih sebesar 1,2793 liter/detik. Jaringan Perpipaan dihitung dengan menggunakan persamaan Hazen-Williams dengan menggunakan program Epanet 2.2 dan pipa HDPE. Sumber air yang digunakan berasal dari mata air dengan debit sesaat sebesar 4.34 liter/detik, dan kebutuhan air jam puncak sebesar 1,535 liter/detikDalam perencanaan ini untuk menangkap air dari mata air dibuat bronkaptering dan kemudian air dipompa dan ditampung di bak penampung melalui pipa transimsi, dan di alirkan ke Kran Umum dengan metode gravitasi. Untuk melayani kebutuhan air bersih penduduk Desa Teep sampai tahun 2031, dibutuhkan 15 Kran Umum Kata kunci: Desa Teep, Air Bersih, Sitem Penyediaan, Pengaliran Dua Syste
    corecore