2 research outputs found

    ESTIMASI BATIMETRI DARI DATA SPOT 7 STUDI KASUS PERAIRAN GILI MATRA NUSA TENGGARA BARAT

    Get PDF
    Indonesia merupakan negara kepulauan dengan ribuan pulau besar dan kecil yang memliki perairan laut dangkal. Salah satu informasi yang dibutuhkan dari pulau-pulau tersebut adalah peta batimetri khususnya diperairan laut dangkal. Informasi tersebut masih sangat terbatas pada skala yang besar untuk skala yang lebih detil masih sangat terbatas. Untuk menyelesaikan permasalahan tersebut dibutuhkan teknogi penginderaan jauh. Salah satu pemanfaatan teknologi penginderaan jauh adalah untuk menghasilkan informasi batimetri. Banyak metode yang dapat digunakan untuk menghasilkan informasi batimetri dengan teknologi tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode regresi linier berganda (MLR) yang dikembangkan oleh Lyzenga, 2006. Data yang akan di gunakan adalah citra satelit SPOT 7 di Perairan Laut Dangkal Gili Trawangan, Gili Meno dan Gili Air Pulau Lombok Provinsi Nusa Tenggara Barat. Metode penentuan batimetri tersebut dilakukan pada data kedalaman insitu dengan melakukan dua modifikasi yaitu yang pertama dengan tidak memperhatikan jenis objek habitat dasar dan yang kedua memperhatikan objek habitat dasar karang, lamun, makroalga dan substrat.Hasil dari penelitian ini memberikan korelasi R2 yang meningkat dari 0,721 menjadi 0,786 serta penuruanan nilai kesalahan RMSE dari 3,3 meter menjadi 2,9 meter

    Estimasi Batimetri Dari Data Spot 7 Studi Kasus Perairan Gili Matra Nusa Tenggara Barat = Bathymetry Estimation Of Spot 7 Case Study Of Gili Matra West Nusa Tenggara Waters

    No full text
    Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri dari lima pulau besar dan ribuan pulau kecil yang dikelilingi perairan laut dangkal. Untuk itu diperlukan informasi batimetri yang lengkap dan akurat. Data batimetri skala besar diperairan Indonesia keberadaannya masih terbatas termasuk di wilayah perairan laut dangkal Gili Matra Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), untuk mengatasi permasalahan tersebut digunakan teknologi penginderaan jauh. Tujuan penelitian adalah menganalisis pengaruh objek habitat dasar perairan laut dangkal terhadap estimasi batimetri dari citra satelit SPOT 7. Banyak metode yang dapat digunakan untuk menghasilkan estimasi batimetri dengan teknologi tersebut. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linier berganda (MLR). Data yang di gunakan adalah citra satelit SPOT 7 di perairan laut dangkal Gili Matra Provinsi NTB. Estimasi batimetri dilakukan dengan menggunakan data kedalaman insitu dengan dua modifikasi. Modifikasi yang pertama tidak memperhatikan jenis objek habitat dasar dan modifikasi kedua memperhatikan objek habitat dasar karang, lamun, makroalga dan substrat. Hasil dari penelitian ini memberikan nilai determinasi R2 yang meningkat dari 72,1% menjadi 78,6% sertaHlm. 69-8
    corecore