61 research outputs found

    LEARNING MODEL OF UNGGAH-UNGGUH BASA ORIENTED TO NOBLE BEHAVIOR IN SMP (JUNIOR HIGH SCHOOL) JAWA TIMUR (EAST JAVA) INDONESIA

    Get PDF
    Learning problem of unggah-ungguh basa, is very complicated. It is needed reorientation and re-setting the approaches, strategies, methods, techniques, and learning contents that can give rise to a new model of learning of unggah-ungguh basa oriented to the character formation of children, especially in Jawa Timur. In Uu-BJ model and NNPBL, writer offers names of learning syntax, namely waskitha consists of eight steps, namely: Weruh, Ancas, Sung Tuladha, Karya, Iket, Tangkar, Hurip, and Ageman. Waskitha is a character of Javanese people including lantip ing cipta (cognitive intelligence), bawa ing rasa (emotional intelligence), tanggap ing karsa (social intelligence) that is based upon the philosophy of Java. Interaction of teacher with students is multidirectional patterned on student centered learning. In syntax waskitha teacher appreciates and responds to the stimulus in the form of students’ behaviors in the learning process. This learning model supports the achievement of learning objectives that students can speak with the use of basa krama. Keywords: learning model, unggah-ungguh basa, behavior, waskitha.

    SIMBOL BUDAYA DALAM NOVEL BALADA SUPRI KARYA MOCHAMAD NASRULLAH (Interpretative Clifford Geertz)

    Get PDF
    Masyarakat pesisir dalam novel Balada Supri memiliki keunikan kepercayaan dan budaya yang perlu diinterpretasikan sehingga dapat diketahui makna dari simbol tersebut. Penelitian ini bertujuan menginterpretasikan kepercayaan dan simbol budaya masyarakat pesisir dalam novel Balada Supri karya Mochamad Nasrullah berdasarkan interpretative Clifford Geertz. Interpretative Clifford Geertz dilakukan untuk mencari makna simbol kebudayaan yang terdapat dalam budaya masyarakat pesisir dengan mengaitkan sistem pengetahuan (mode of), sistem nilai (mode for), dan sistem simbol (system of meaning). Ketiga sistem tersebut saling berkaitan untuk menginterpretasikan simbol budaya yang ada. Penelitian menggunakan metode deskriptif kualitatf dengan pendekatan antropologi sastra dalam menginterpretasikan kepercayaan dan simbol kebudayaan masyarakat pesisir. Pengumpulan data menggunakan teknik baca catat dengan teknik analasis data menggunakan teknik analisis deskriptif. Hasil penelitian meliputi (1) kepercayaan masyarakat pesisir yang meliputi kepercayaan terhadap agama, kepercayaan terhadap ruh nenek moyang, kepercayaan terhadap makhluk goib, dan kepercayaan terhadap kekuatan supranatural, (2) simbol budaya masyarakat pesisir yang meliputi mata pencaharian, pemilihan pemimpin, pernikahan, kelahiran, dan kematian. Kata Kunci: interpretatif; kepercayaan; simbol; makn

    HASRAT TOKOH UTAMA LANGGIR JANAKA DALAM NOVEL RASUK KARYA RISA SARASWATI (PSIKOANALISIS JACQUES LACAN)

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan 1) Hasrat tokoh utama Langgir Janaka pada fase nyata, 2) Hasrat Tokoh Utama Langgir Janaka pada Fase imajiner, 3) Hasrat tokoh Utama Langgir Janaka pada fase simbolik. Penelitian ini menggunakan teori psikoanalisis Jacques Lacan. Dalam teori ini terdapat tiga tatanan subjektivitas manusia yakni nyata, imajiner, dan simbolik. Melalui tiga tatanan subjetivitas itu dapatdiketahui hasrat-hasrat yang dimiliki oleh manusia. Terdapat dua jenis hasrat yakni hasrat narsistik (menjadi) dan anaklitik (memiliki) yang terbagi lagi menjadi empat bentuk hasrat, antara lain hasrat narsistik aktif, narsistik pasif, anaklitik aktif, dan anaklitik pasif. Penelitian ini menggunakan pendekatan objektif. Sumber data berasal dari novel Rasuk karya Risa Saraswati. Data berupa kutipan-kutipan dari novel baik kata, kalimat, maupun paragraf yang berhubungan dengan rumusan masalah. Teknik pengumpulan data yang digunakan yakni teknik kepustakaan. Sedangkan, teknik analisis data yang digunakan adalah teknik deskriptif analisis. Hasil penelitian yang ditemukan pada fase nyata yakni hasrat narsistik aktif, tokoh utama berkeinginan menjadi objek dari ‘liyan’ sang ayah untuk mendapatkan kekaguman. Pada fase imajiner yakni hasrat anaklitik aktif, tokoh utama ingin memiliki ‘liyan’ yakni kehidupan sempurna tiga sahabatnya. Pada fase simbolik yakni hasrat narsistik pasif, tokoh

    HASRAT TOKOH ALINA DALAM NOVEL HATI SUHITA KARYA KHILMA ANIS (KAJIAN PSIKOANALISIS JACQUES LACAN)

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan hasrat tokoh Alina dalam novel Hati Suhita karya Khilma Anis menggunakan kajian psikoanalisis Jacques Lacan. Alina yang harus menjalani kehidupan setelah pernikahan dengan prahara rumah tangga yang begitu pelik. Penelitian ini berupa hasrat narsistik (menjadi) dan hasrat anaklitik (memiliki) yang dimiliki oleh tokoh bernama Alina. Dalam kajian psikoanalsisis Jacques Lacan dijelaskan bahwa manusia memiliki tiga tahapan perkembangan, tahapan tersebut berupa tahap yang nyata, yang imajiner, dan yang simbolik. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu jenis penelitian kualitatif. Penelitian ini menggunakan pendekatan pragmatik. Sumber penelitian ini yaitu berupa novel. Data penelitian yang diterapkan pada penelitian ini yakni berupa kata, frasa, kalimat, penggalan paragraf atau paragraf utuh, dialog, monolog, serta data kisah sesuai dengan novel Hati Suhita karya Khilma Anis yang memiliki kesesuaian dengan penelitian yang dilakukan. Teknik pengumpulan data yang dipakai dalam penelitian ini yakni teknik baca catat dan teknik studi pustaka. Teknik analisis data yang digunakan yaitu metode psikoanalis Jacques Lacan yang secara umum analisis data ini dilakukan dengan 1) mengidentifikasi rangkaian penanda berupa teks sastra sebagai wujud hasrat subjek dan 2) mengidentifikasi wujud hasrat dari tokoh. Hasil dari penelitian ini yaitu secara umum ‘Alina’ memiliki objek dan subjek hasrat liyan yaitu ‘Gus Birru’. Secara keseluruhan hasrat Alina terwujud dalam ‘Liyan’ berupa keinginannya untuk diakui akan sebuah identitas diri, adanya rasa kekurangan atau ‘lack’ dalam hidupnya lantaran kehidupannya tidak terasa sempurna seperti kehidupan yang dimiliki oleh temannya. Kata Kunci: Hasrat, Tokoh Alina, Novel Hati Suhita

    MAKNA SIMBOL RITUAL DALAM NOVEL KARUHUN KARYA TIEN ROSTINI KAJIAN VICTOR TURNER

    Get PDF
    Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan tahap separasi, tahap liminal, tahap reaggregation dan makna simbol pada ritual dalam novel Karuhun karya Tien Rostini menggunakan kajian Victor Turner. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Sumber data pada penelitian ini adalah novel Karuhun karya Tien Rostini. Data pada penelitian ini berupa kalimat. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik baca dan catat. Hasil dari penelitian ini adalah 1) tahap separasi ditandai dengan sebelum melaksanakan ritual memanggil makhluk goib yang diyakini sebagai leluhur harus melakukan ziarah ke makam para leluhur tersebut terlebih dahulu sebagai bentuk permintaan izin kepada para leluhur. Karena mereka diyakini masih hidup hanya berbeda alam. 2) tahap liminal ditandai dengan pemimpin ritual memulai ritual dan membaca mantra untuk memanggil makhluk gaib yang diyakini sebagai leluhur peserta ritual. Setelah makhluk gaib muncul, anggota ritual dapat berkomunikasi dengan makhluk gaib. Anggota ritual meminta pada makhluk gaib tersebut agar meninggalkannya dan tidak menganggunya kembali. 3) tahap reaggregation ditandai dengan anggota ritual telah menyerahkan batu merah delima dari leluhurnya kepada pemimpin ritual karena anggota ritual sudah tidak ingin lagi berhubungan dengan kepercayaan leluhurnya. 4) makna simbol yang terdapat pada ritual memanggil makhluk gaib dalam novel Karuhun karya Tien Rostini diantaranya sesajen, batu merah delima, kemenyan, empos, kelapa muda, telur dan baju hitam. Kata Kunci: Ritual, Simbol, Makna simbo

    PERJUANGAN TOKOH MAISIE BRUMBLE DALAM PENYELAMATAN MONSTER LAUT PADA FILM THE SEA BEAST (KAJIAN EKOFEMINISME SOSIAL-TRANSFORMATIF)

    Get PDF
    Kurangnya kesadaran manusia terhadap penjagaan alam menyebabkan kerusakan alam dan kepunahan binatang terjadi. Film animasi The Sea Beast menceritakan bagaimana monster laut dieksploitasi oleh manusia dan tokoh perempuan memperjuangkan penyelamatan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan konsep teori ekofeminisme sosial-transformatif Vandana Shiva dan Maria Mies pada film animasi The Sea Beast, yang meliputi: (1) relasi opresi terhadap alam dan perempuan; (2) bentuk perjuangan tokoh Maisie Brumble dalam penyelamatan monster laut; serta (3) bentuk kerja sama tokoh Maisie Brumble dan Jacob Holland serta tokoh lain dalam penyelamatan monster laut. Pendekatan ekofeminisme digunakan dalam penelitian ini. Sumber data dalam penelitian ini yaitu film animasi The Sea Beast yang disutradari oleh Chris William. Data berupa teks dialog antartokoh. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik simak catat untuk mentranskrip film ke dalam teks serta teknik dokumentasi pustaka untuk mengklasifikasikan data berdasarkan tujuan penelitian. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik hermeneutika. Hasil dari penelitian ini, yaitu meliputi: (1) tindakan opresi terhadap monster laut bukan hanya merugikan kehidupannya dan menyebabkan kepunahan binatang laut, namun juga dinilai berdampak pada anak-anak dan perempuan yang menjadikan mereka yatim piatu serta janda; (2) bentuk perjuangan Maisie Brumble dalam penyelamatan monster laut adalah dengan menyuarakan kebohongan sejarah yang menyebabkan perburuan monster laut terjadi dan mengubah pandangan tokoh lain agar percaya bahwa monster laut tidak berbahaya; (3) bentuk kerja sama dari Maisie, Jacob, Sarah, jenderal, dan para perempuan penduduk kerajaan yaitu dengan menentang kerajaan dan Kapten Crow dengan bersama-sama menyuarakan kebohongan sejarah. Kata Kunci: Ekofeminisme, Relasi Opresi, Perjuangan Tokoh, Ala

    Ideological Conflicts in a Collection of Short Stories of Kera Di Kepala (A Monkey on the Head) by Soeprijadi Tomodihardjo: A Study of Michel Foucault's Critical Discourse Analysis

    Get PDF
    The novelty of this research is the construction of CDA Foucault's theory on a collection of short stories of Kera Di Kepala (A Monkey On The Head) by Soeprijadi Tomodihardjo (ST) (2006). The contribution of this research strengthens the concept of ideological contestation in CDA theory.The purpose of this research is to find a counter ideology against the dominant ideology in the New Order and Reformation Order in Indonesian exil literature. The theory used by CDA Michel Foucault. Research approach of constructionist Jorgensen and Phillips (2002). The data source for the collection of short stories of Kera Di Kepala (A Monkey On The Head) by ST. Technique of collecting data is critical reading, recording, coding data. CDA of Foucault's perspective data analysis technique follows Alba-Juez's (2009) formula, namely: (1) topic selection, (2) data deepening, (3) theme identification, (4) searching for absent/hidden discourse elements, (5) search for meaning relations between elements of discourse, and (6) contextualization of discourse elements in the power-knowledge network. Findings: ideology of democracy-socialist-humanism as a counter ideology for the exile authors of 1965 which was fought with liberal-democracy ideology as the dominant ideology of the New Order and Reformation-Order governments in Indonesia. Keywords: conflict, ideology, critical discourse analysis, humanism-socialist DOI: 10.7176/RHSS/10-22-07 Publication date: November 30th 202

    IDENTITAS BUDAYA ETNIK BALI DALAM KUMPULAN PUISI PATIWANGI KARYA OKA RUSMINI (Kajian Identitas Budaya Stuart Hall)

    Get PDF
    Penelitian ini memaparkan tentang identitas budaya etnik Bali dalam kumpulan puisi Patiwangi karya Oka Rusmini menggunakan kajian identitas budaya Stuart Hall. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan:  (1) subjek pencerahan identitas budaya etnik Bali yang  terpresentasi dalam kumpulan puisi Patiwangi karya Oka Rusmini, (2) subjek sosiologis identitas budaya etnik Bali yang terpresentasi dalam kumpulan puisi Patiwangi karya Oka Rusmini, (3) subjek pascamodern identitas budaya etnik Bali yang terpresentasi dalam kumpulan  Patiwangi karya Oka Rusmini menggunakan teori identitas budaya Stuart Hall. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan antropologis dan menggunakan jenis penelitian kualitatif. Sumber data penelitian ini berupa  kumpulan puisi Patiwangi karya Oka Rusmini. Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa kata, baris, dan bait puisi mengenai identitas budaya etnik Bali yang terpresentasi dalam kumpulan puisi Patiwangi karya Oka Rusmini. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik pustaka  (pembacaan kritis, penandaan, dan pengutipan). Hasil penelitian ini yaitu (1) subjek pencerahan identitas budaya etnik Bali yang terpresentasi dalam kumpulan puisi Patiwangi karya Oka Rusmini ditunjukkan melalui empat hal yaitu  a. kepercayaan terhadap Dewa, b. sesaji sebagai syarat terlaksananya upacara, c. upacara Mesangih dan Masunggi, d. keistimewaan laki-laki.  (2) Subjek sosiologis identitas budaya etnik Bali yang terpresentasi dalam kumpulan puisi Patiwangi karya Oka Rusmini ditunjukkan melalui empat hal yaitu a. pembatasan hak perempuan, b. lukat bagi orang yang bersalah, c. banyak nyanyian dan tarian khusus, d.Patiwangi. (3) Subjek pascamodern identitas budaya etnik Bali yang terpresentasi dalam kumpulan  puisi Patiwangi karya Oka Rusmini ditunjukkan melalui dua hal yaitu a. Payas Agung,  b. pemikiran yang modern.  Kata Kunci: identitas budaya, subjek pencerahan, subjek sosiologis, subjek pascamoder

    SUBJEKTIVITAS TOKOH UTAMA DALAM FILM GET OUT KARYA JORDAN PEELE: KAJIAN TEORI SUBJEK SLAVOJ ZIZEK

    Get PDF
    Penelitian ini menjelaskan tentang subjektivitas tokoh utama dalam film Get out. Penjelasan mengenai subjektivitas Chris sebagai tokoh utama bertujuan memahami bagaimana tokoh tersebut menghadapi realitas simboliknya. Dalam menjelaskan subjektivitas yang telah dirumuskan oleh Slavoj Zizek, subjek pada dasarnya kosong. Subjek yang mengetahui kekosongannya tersebut tidak mungkin dapat dipenuhi. Subjek akan melakukan proses untuk memenuhi kekosongannya, sehingga subjek menjadi otentik ketika ia berada pada wilayah rill, sebuah wilayah yang tak tersimbolkan. Untuk mendapatkan hasil yang objektif, penelitian ini menggunakan metode yang dalam pemilihannya disesuaikan dengan objek yaitu metode penelitian kualitatif. Bertujuan untuk mendeskripsikan dan mengetahui tindakan radikal pada subjektivitas dalam tokoh utama. Data yang dikumpulkan dari objek penelitian ini yaitu dengan observasi atau pengamatan langsung menonton film dan teknik pustaka bertujuan untuk mengumpulkan fakta empirik dan mengumpulkan data dari berbagai sumber artikel, buku dsb. Hasil penelitian Chris sebagai tokoh utama berhasil merobohkan yang simbolik dari dirinya. Ia tidak memikirkan tentang siapa kulit hitam dan siapa kulit putih. Chris membunuh satu-persatu anggota keluarga Armitage. Tindakan radikal yang dilakukan Chris adalah kemuakan antara kepalsuan keluarga Armitage kepadanya. Sehingga apa yang dilakukan Chris termasuk dalam tindakan otentik sebuah momen yang menandakan adanya kekosongan diri tanpa ada konstruksi simbolik, moralitas, maksud, tanpa rencana yang memengaruhinya.   Kata kunci: Subjektivitas, Tindakan Radikal, Film, Slavoj Zizek, Momen Kekosonga

    The Meaning of Signs in Balia Spell of Kaili Ethnic in Palu

    Get PDF
    This research aimed to find the meaning of the signs in Balia spells of Kaili ethnic in Palu. It used metapragmasemiotik theory, which is a combination of metalinguistic, pragmatic, and semiotic theories. This research is descriptive qualitative approach. The source of the spell treatment is the text. The data collection is through recording, transcription, and transliteration. The data analysis technique used objective hermeneutics which is divided into two procedures namely (1) sequential analysis and (2) detailed analysis. The findings of this study are the sign meanings in Balia spells of  Kaili ethnic in Palu, namely (1) narrowed meaning, (2) broad meaning, (3) cognitive meaning, (4) emotive meaning, (5) referential meaning, (6) grammatical meaning, (7) idional meaning, and (8) idiomatic meaning. Theoretically, this study strengthens pragmatics and semiotics because the findings of this study indicate that the meaning of the sign in the Balia ritual spells is generated from verbal signs, namely speech. Practically, this finding is useful for universities related to the teaching of oral literature that develops interdisciplinary science by integrating three theories for one study namely metalinguistic, pragmatic, and semiotics. Keywords: meaning, signs, spells, Balia. DOI: 10.7176/RHSS/10-6-08 Publication date:March 31st 202
    • …
    corecore