4 research outputs found

    Perencanaan unit pengolahan brownies gluten free “ReBrown” dengan kapasitas produksi 36 box (@4 pcs) per hari

    Get PDF
    Brownies merupakan produk bar cookies yang digemari di Indonesia sebagai cemilan. Brownies memiliki warna coklat kehitaman dengan tekstur yang tidak begitu mengembang namun memiliki sifat addictive karena penuh dengan rasa coklat. Secara umum bahan baku pembuatan brownies salah satunya adalah tepung terigu yang mampu memberikan bentuk dan tekstur yang baik pada brownies. Terigu memiliki kandungan protein (gluten) yang tidak cocok untuk penderita celiac disease sehingga dapat diganti dengan mocaf (modified cassava flour) menghasilkan brownies gluten free. Hasil survey terhadap 44 responden di Surabaya menunjukkan 54,5% menyukai brownies dan 72% menunjukkan belum pernah mengkonsumsi brownies gluten free. Hal ini menunjukkan adanya peluang untuk mengembangkan usaha brownies gluten free. Brownies yang diproduksi memiliki nama “ReBrown” dengan ciri khas coklat gelap dan memiliki shiny crust yang di kemas dalam box kardus dengan isi 4 potong. Produksi “ReBrown” dilakukan di Jl. Medayu Selatan XII No. 17, Perumahan Kosaghra, Surabaya dengan jenis tata letak produk yang dirancang dengan kapasitas produksi 36 box/hari. Usaha “ReBrown” berstruktur organisasi garis dan staff dengan bentuk usaha home industry yang terdiri dari 1 pimpinan dan 2 karyawan. Pemasaran dilakukan melalui media sosial dengan membuka pre-order. Berdasarkan evaluasi kelayakan usaha, “ReBrown” memiliki nilai Rate of Return (ROR) 57,40%, Pay Out Time (POT) 20,48 bulan, Break Even Point (BEP) 63,91%. Berdasarkan faktor teknis dan ekonomis, industri pengolahan pangan brownies “ReBrown” yang direncanakan layak didirikan dan dioperasikan

    Pengaruh perbedaan konsentrasi angkak dan lama penyimpanan terhadap sifat fisikokimia dan sensoris sambal tempe dengan metode pengukusan

    No full text
    Sambal adalah salah satu jenis saus yang berbahan dasar cabai dengan salah satu pemanfaatan cabai menjadi olahan pangan yaitu sambal dengan bahan dasar tempe. Tempe merupakan makanan terfermentasi tradisional, dengan bahan baku kedelai dan kultur starter Rhizopus oligosporus. Sambal tempe sebagai salah satu derivat olahan produk tempe dengan bahan baku tempe segar, cabai, dan penambahan angkak. Penambahan angkak dengan berbagai konsentrasi pada sambal tempe dapat mempengaruhi kualitas sambal tempe yang dihasilkan seperti rasa, warna, aroma dan sifat fisikokimianya selama masa simpan yang ditentukan. Oleh sebab itu, tujuan dari penelitian adalah untuk menentukan konsentrasi penambahan angkak yang tepat selama masa simpan yang ditentukan terhadap sif at fisikokimia dan sensoris. Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan desain Faktorial yang terdiri dari konsentrasi angkak yang terdiri dari 5 taraf yaitu 0%; 0,2%; 0,4%; 0,6%; dan 0,8% (b/b) dan lama penyimpanan 0 hari, 7 hari dan 14 hari. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan konsentrasi angkak berpengaruh nyata terhadap warna meliputi lightness (21,23-43,27); redness (10,20- 19,13); yellowness (9,70-20,57); chroma (15,20-30,43); dan ⁰hue (27,20-55,40), dan sifat sensoris yang meliputi kesukaan terhadap warna 3,73-6,08 (sedikit tidak suka-suka); aroma 4,21-5,94 (netral- sedikit suka); dan rasa 3,75-5,58 (sedikit tidak suka-sedikit suka). Interaksi konsentrasi angkak dan lama penyimpanan berpengaruh nyata terhadap angka peroksida 0-0,93 meq/kg sampel; %inhibisi 50,36-82,36%; dan total fenol 6,66-17,09 mg GAE/g sampel

    Perencanaan unit pengolahan brownies gluten free “ReBrown” dengan kapasitas produksi 36 box (@4 pcs) per hari

    No full text
    Brownies merupakan produk bar cookies yang digemari di Indonesia sebagai cemilan. Brownies memiliki warna coklat kehitaman dengan tekstur yang tidak begitu mengembang namun memiliki sifat addictive karena penuh dengan rasa coklat. Secara umum bahan baku pembuatan brownies salah satunya adalah tepung terigu yang mampu memberikan bentuk dan tekstur yang baik pada brownies. Terigu memiliki kandungan protein (gluten) yang tidak cocok untuk penderita celiac disease sehingga dapat diganti dengan mocaf (modified cassava flour) menghasilkan brownies gluten free. Hasil survey terhadap 44 responden di Surabaya menunjukkan 54,5% menyukai brownies dan 72% menunjukkan belum pernah mengkonsumsi brownies gluten free. Hal ini menunjukkan adanya peluang untuk mengembangkan usaha brownies gluten free. Brownies yang diproduksi memiliki nama “ReBrown” dengan ciri khas coklat gelap dan memiliki shiny crust yang di kemas dalam box kardus dengan isi 4 potong. Produksi “ReBrown” dilakukan di Jl. Medayu Selatan XII No. 17, Perumahan Kosaghra, Surabaya dengan jenis tata letak produk yang dirancang dengan kapasitas produksi 36 box/hari. Usaha “ReBrown” berstruktur organisasi garis dan staff dengan bentuk usaha home industry yang terdiri dari 1 pimpinan dan 2 karyawan. Pemasaran dilakukan melalui media sosial dengan membuka pre-order. Berdasarkan evaluasi kelayakan usaha, “ReBrown” memiliki nilai Rate of Return (ROR) 57,40%, Pay Out Time (POT) 20,48 bulan, Break Even Point (BEP) 63,91%. Berdasarkan faktor teknis dan ekonomis, industri pengolahan pangan brownies “ReBrown” yang direncanakan layak didirikan dan dioperasikan

    Proses Pengolahan Roti di Perusahaan Roti Matahari Pasuruan Jawa Timur

    Get PDF
    Roti merupakan salah satu jenis pangan olahan yang terbuat dari fermentasi tepung terigu dengan menggunakan ragi (Saccharomyces cerevisiae). Pembuatan roti diperlukan penggunaan bahan tambahan lainnya seperti garam, gula, susu, lemak, dan bahan pelezat. Perusahaan Roti Matahari merupakan salah satu perusahaan yang beroperasi di Indonesia yang berlokasi di Pasuruan, Jawa Timur, Indonesia. Perusahaan Roti Matahari berdiri sejak tanggal 1 maret 1955 hingga saat ini. Perusahaan Roti Matahari merupakan salah satu industri roti yang telah mendapatkan izin dari Departemen Perdagangan dalam bentuk Hinder Ordonantie (HO). Hingga saat ini, Perusahaan Roti Matahari memiliki jumlah karyawan sebanyak 58 orang, dengan produk roti yang masih berkembang hingga sekarang yang terdiri dari roti sisir, rounde, warmball, roti kasur, dan roti blencong. Metode yang digunakan oleh Perusahaan Roti Matahari ialah metode sponge and dough. Metode sponge and dough ini terdiri dari dua langkah yaitu pengadukan sponge dan pembuatan dough. Flavor yang khas seperti aroma tape dari produk roti dihasilkan oleh babon dengan pendekatan pada sourdough. Pembuatan babon dibuat dalam kurun waktu 1 hari sekali dengan 75% bagian dari babon akan diambil untuk dicampurkan dalam adonan roti dan sisanya sebanyak 25% digunakan untuk peremajaan berikutnya. Pendistribusian oleh Perusahaaan Roti Matahari sudah mencakup di berbagai wilayah di Jawa Timur dan Bali
    corecore