18 research outputs found
Utilization of copper fiber waste to increase compressive strength and split tensile strength of rigid pavement
The rigid pavement is a pavement construction in which a concrete slab is used as the top layer, which is located above the foundation or directly above the subgrade, without or with an asphalt surface layer. One type of rigid pavement used in Indonesia is rigid pavement without using reinforcement which is usually used in areas with low traffic or residential areas. Pavement without using reinforcement is the small split tensile strength so that the part of the plate will experience cracks due to stresses that cannot be avoided from traffic loads. Therefore, it is necessary to have reinforcement on the concrete slab so that the cracks do not extend. In this research, the use of copper fiber waste from electronic cables as a substitute solution for reinforcement to be used as a mixture in concrete. The experiments were carried out using fiber with variations of 0%, 0.5%, 1%, and 1.5% of the total weight of concrete mixture material and then tested at 28 days of concrete age. This research showed the variation of fiber weight until 1,5% increase the split tensile strength up to 32,46% and the compressive strength up to 9,16%
Utilization of waste ceramic powder as a substitute of fine aggregate and addition of zinc fibre to increase the split tensile strength of concrete
Almost all buildings and buildings made of concrete have many advantages such as being easy to form, withstanding heavy loads, relatively low cost, and many other advantages concrete. However, there are still many buildings whose columns, walls, and beams still have cracks; the concrete is not strong against tensile forces and because of the overload carried by the concrete. Therefore, this research was conducted to find a solution to this problem. In this study, making concrete by adding additional materials to increase the split tensile strength of the concrete, namely ceramic powder and zinc fibre. Ceramic powder uses percentages of 0%, 20%, 25%, 30% as a substitute for fine aggregate. While the percentage of zinc fibre is 0%, 0.25%, 0.5%, 0.75%, 1%, and 1.5% as a substitute for coarse aggregate. The results of data analysis and sample testing show the value of the tensile strength of mixing ceramic powder and mixing the ceramic powder with zinc fibre. The results of testing concrete with ceramic powder mixing have an average split tensile strength optimum value at the age of 28 days 2.3 MPa, 3.16 MPa, 1.93 MPa. While the optimum value of the test results of the split tensile strength of concrete by mixing 25% ceramic powder and zinc fibre at the age of 28 days was 1.86 MPa, 1.73 MPa, 1.7 MPa, 1.73 MPa, 1.83 MPa, 2 MP
Perbaikan Tanah Ekspansif Menggunakan Berbagai Bahan Tambahan dan Alat Yang Berbeda
Expansive soils, often the source of geotechnical problems in various construction sites, require a practical
approach to overcome significant expansion and shrinkage problems. This research aims to investigate multiple
additives and tools that can improve the properties of expansive soils. The study included comprehensive
laboratory testing by combining different expansive soil types with additives such as gypsum, fly ash, and
polymers. In addition, various compaction tools and techniques are used to evaluate the effects of soil
improvement. The results of this research will provide a better understanding of the different soil improvement
options available and the most effective tools for addressing the challenges posed by expansive soils. This
information will be invaluable in designing stable and sustainable construction in areas affected by
expansive soils.
Keywords: additional material, expansive soils, geotechnical problems, / Tanah ekspansif, yang sering kali menjadi sumber masalah geoteknik di berbagai konstruksi, memerlukan
pendekatan yang efektif untuk mengatasi masalah pengembangan dan penyusutan yang signifikan. Penelitian ini
bertujuan untuk menyelidiki berbagai bahan tambahan dan alat yang berbeda yang dapat digunakan untuk
memperbaiki sifat tanah ekspansif. Studi ini mencakup pengujian laboratorium yang komprehensif dengan
mengkombinasikan berbagai jenis tanah ekspansif dengan bahan tambahan seperti gypsum, fly ash, dan polimer.
Selain itu, berbagai alat dan teknik pemadatan digunakan untuk mengevaluasi efek perbaikan tanah. Hasil
penelitian ini akan memberikan pemahaman yang lebih baik tentang berbagai pilihan perbaikan tanah yang
tersedia dan alat yang paling efektif dalam mengatasi tantangan yang ditimbulkan oleh tanah ekspansif. Informasi
ini akan sangat berharga dalam merancang konstruksi yang stabil dan berkelanjutan di daerah yang terpengaruh
oleh tanah ekspansif.
Kata kunci: bahan tambahan, masalah geoteknik, tanah ekspansi
Laporan Pengabdian pada Masyarakat : Assessment Bangunan Akibat Gempa Bumi Kabupaten Cianjur
Kegiatan yang dijelaskan dalam PKM ini adalah sebagai bentuk pelaksanaan Tridharma
Perguruan Tinggi yaitu melakukan pengabdian kepada masyarakat yaitu dalam bentuk
Assessment Bangunan Akibat Gempa Bumi yang terjadi di Kabupaten Cianjur.
Tim PKM berharap agar Laporan ini dapat diterima untuk kemudian dapat menjadi suatu
Referensi maupun pedoman kegiatan yang sukses serta mencapai maksud, tujuan, dan tepat
sasaran. Semoga dengan terselenggaranya program kegiatan ini, Program Studi Teknik Sipil
Universitas Kristen Indonesia dapat mewujudkan visi dan misinya
Laporan Pengabdian kepada Masyarakat : Pendampingan Teknis dalam bentuk FGD (Forum Group Discusion) Pemberdayaan Masyarakat dalam memperbaiki Infrastruktur Drainase sebagai Pencegahan Genangan Air dalampengembangan Bahan dan Infrastruktur Jalan Desa Tuapejat Kabupaten Mentawai
Seperti kita ketahui bersama drainase adalah suatu terminologi yang digunakan untuk
menyatakan sistem-sistem yang berkaitan dengan masalah kelebihan air, baik diatas
maupun dibawah permukaan tanah.
Tidak terbatas pada teknik pembuangan air yang berlebih, ttp juga keterkaitan dengan
aspek kehidupan dalam kawasan perkotaan. Drainase yang cukup merupakan faktor
penting dalam lokasi dan geometrik desain jalan raya. Fasilitas drainase di setiap jalan raya
atau jalan harus memadai dan disediakan untuk aliran air dari permukaan trotoar ke saluran
drainase.
Drainase yang tidak memadai pada akhirnya akan mengakibatkan kerusakan serius pada
struktur jalan raya. Selain itu, lalu lintas dapat diperlambat oleh akumulasi air pada
pavement jalan, dan kecelakaan dapat terjadi sebagai akibat dari tergelincirnya roda
kendaraan.
Di sinilah pentingnya manajemen air untuk pembangunan jalan raya dialokasikan untuk
fasilitas drainase. Sebagai gambaran untuk konstruksi pengendalian erosi dan struktur
drainase, seperti gorong-gorong, jembatan, saluran, dan parit.
Permasalahan yang dihadapi dalam pembangunan jalan raya terutama berkaitan dengan
dua sumber air