60 research outputs found
Prosiding Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pembagian Kerja Antara Laki-laki dan Perempuan pada Usahatani Bawang Daun berbasis Gender
Kebiasaan perempuan yang lazim disebut peran domestik, sering disebut sebagai tugas yang sudah dikodratkan (ditentukan Tuhan), seperti memasak, mencuci, membersihkan rumah, mengurus anak, dan sebagainya. Kesalahpahaman ini sudah mengakar ke dalam budaya masyarakat, padahal pada dasarnya gender merupakan konstruksi sosial bukan kodrat yang berarti ketentuan Tuhan. Pemahaman tersebut menyebabkan timbulnya masalah yang pada akhirnya menjadi penyebab konflik dalam suatu rumah tangga. Bagi kalangan keluarga kelas bawah; misalnya petani. Penghasilan dari sektor pertanian saja belum mampu mencukupi kebutuhan hidup keluarga. Kondisi ini menyebabkan seorang istri harus berperan mencari penghasilan tambahan dengan cara baik ikut ke sawah, membuka kios, menjadi pembantu rumah tangga, dan sebagainya. Keadaan yang demikian itu menyebabkan kaum perempuan mempunyai 2 peran sekaligus. Yakni peran domestik dan peran publik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui (1) ketimpangan pendapatan antara laki-laki dan perempuan dalam kegiatan usahatani bawang daun; (2) pengaruh faktor-faktor jumlah jam kerja, luas lahan, lama usahatani, dan pendapatan pembagian kerja antara laki-laki dan perempuan pada usahatani bawang daun dalam bentuk curahan waktu kerja. Penelitian ini menggunakan analisis ratio gini untuk melihat Ketimpangan pendapatan dan regresi linear berganda dengan model probit untuk melihat faktor-faktor yang mempengaruhi pembagian kerja. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa ada ketimpangan pendapatan dan ada pengaruh variabel jumlah jam kerja, luas lahan, lama usahatani, dan pendapatan pembagian kerja antara laki-laki dan perempuan pada usahatani bawang daun dalam bentuk curahan waktu kerj
Pelestarian Kawasan Konservasi Pengelolaan Hutan Lindung Dan Penguatan Usaha Desa
Program pemberdayaan petani hutan untuk konservasi dan restorasi ekosistem yang telah dilakukan oleh Pemdes Jetak Kecamatan Montong kabupaten Tuban pada tahun 2022 dipandang cukup efektif untuk memanfaatkan lahan di bawah tegakan hutan, namun kesinambungan program dalam bentuk pelestarian masih terus diperlukan. Pelestarian kawasan konservasi pengelolaan hutan masih perlu digalakkan agar terjadi keseimbangan ekosistem. Di lain pihak tumbuhnya kelompok usaha baru sebagai sumber penghasilan rumah tangga di luar sektor pertanian (batik, makanan dari produk pertanian, dan pewarna alami batik). Namun masih mengalami beberapa kendala yang berkaitan dengan produksi daun tanaman, manajemen produksi pewarna batik, legal formal ijin usaha, brand produk dan pemasaran digital. Untuk itu perlu penguatan usaha desa sebagai program yang dapat mengatasi kendala tersebut. Di bawah tegakan pohon masih banyak lahan yang pengelolaannya kurang maksimal sehingga berpotensi dikelola untuk tanaman indigofera tinctoria sebagai bahan baku pewarna alami kain batik dengan inovasi teknologi pemupukan yang menerapkan biochar. Program bertujuan untuk mengoptimalkan pemanfaatan lahan dengan budidaya tanaman di bawah tegakan hutan serta penguatan usaha desa. Optimalisasi pemanfaatan lahan dilakukan dengan scalling up agroforestri kopi. Penguatan usaha desa dilakukan dengan pelatihan dan pendampingan legal formal perijinan, branding produk, dan pemasaran digital. Hasil dari program ada penambahan agroforestry kopi dari 3.000 pohon menjadi 4.500 pohon, ada formal legal ijin usaha desa, dan tersedia toko online untuk produk desa. Agar ekosistem hutan lindung terjaga maka program konservasi perlu terus diupayakan. Disamping itu sebagai program keberlanjutan usaha desa, maka Pemdes perlu mendorong pelaku usaha agar memanfaatkan toko online yang tersedia
Integration of Indonesian Coffee Markets with World Coffee Markets
This study aims to analyze the integration of the Arabica and Robusta coffee markets in Indonesia with world coffee prices. The study uses secondary data in the form of annual time series data during the period 1985 - 2015. The study uses the VECM analysis method. This method explains the relationship of long-term dynamic equilibrium and short-term equilibrium in a system of equations. The analysis shows that Indonesian and world Arabica coffee is not integrated in the long term or the short term. In Robusta coffee VECM estimation analysis shows that there is a significant value at the 10% level in a long-term relationship with a value of 0.08579, which means that there is a short-term relationship between world Robusta coffee prices and domestic Robusta coffee prices in the previous year, but no relationship in the long run
Penerapan Model Budidaya Tanaman Untuk Pencegahan Kerusakan Lahan
Kabupaten Tuban merupakan salah satu wilayah dengan pertumbuhan industri yang sangat pesat, yang terancam keseimbangan ekologisnya di kawasan hulu yang agraris dan forestris dengan kawasan hilir yang industri. Untuk itu, diperlukan upaya peningkatan pengetahuan dan pemahaman masyarakat serta para pemangku kepentingan tentang percontohan penerapan model budidaya tanaman pencegah kerusakan lahan sebagai peningkatan upaya pencegahan kerusakan lahan. Upaya tersebut dilakukan dengan metode pendekatan kegiatan FGD (Focussed Group Discussion) dalam pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat, untuk percontohan adalah Desa Jetak, Kecamatan Montong, yang berada di sebelah selatan wilayah Kabupaten Tuban sebagai kawasan hulu. Hasil FGD menjustifikasi keadaan dan status degradasi lahan hutan Bongok di lokasi kegiatan yang terkategori kritis dan perlu dinisiasi dengan Aksi Konservasi dan Restorasi Ekosistem di Hutan Bongok. Aksi ini merupakan penerapan metode vegetatif konservasi dan restorasi lahan, dengan tiga langkah aksi pendampingan, yaitu: penerapan model budidaya tanaman di bawah pohon tegakan, penerapan model pertanian terpadu-tanaman kopi-indigofera-ternak kambing termasuk inisiasi alih teknologi dan inovasi berbasis kopi, serta pengembangan usaha pengolahan produk pertanian-peternakan dan usaha pewarna alami.
FAKTOR PENENTU PRODUKSI SAYURAN DAERAH DATARAN TINGGI DI KECAMATAN SUKAPURA KABUPATEN PROBOLINGGO
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pendapatan petani sayuran dataran tinggi dan faktor-faktor yang mempengaruhi produksi sayuran dataran tinggi. Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif dan regresi linear berganda dengan model Cobb-Douglass. Hasil analisis menunjukkan bahwa: (1) usahatani sayuran dataran tinggi menguntungkan dengan nilai R/C1, (2) bibit, luas lahan, pupuk buatan, pupuk kandang, tenaga kerja, dan pestisida berpengaruh signifikan terhadap produksi sayuran.DETERMINANTS OF UPLAND AREA VEGETABLE PRODUCTION IN SUKAPURA, PROBOLINGGOABSTRACTThis study aims to analyze the income of upland vegetable farmers and the factors-factors that effect the production of high land vegetables. This research uses descriptive analysis method and multiple linear regression with Cobb-Douglass model. The result of the analysis showed that: (1) upland vegetable farming profitable with R/C1, (2) seeds, land area, artificial fertilizer, manure, labor, pesticide have significant effect on vegetable production
FAKTOR PENENTU PRODUKSI SAYURAN DAERAH DATARAN TINGGI DI KECAMATAN SUKAPURA KABUPATEN PROBOLINGGO
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pendapatan petani sayuran dataran tinggi dan faktor-faktor yang mempengaruhi produksi sayuran dataran tinggi. Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif dan regresi linear berganda dengan model Cobb-Douglass. Hasil analisis menunjukkan bahwa: (1) usahatani sayuran dataran tinggi menguntungkan dengan nilai R/C1, (2) bibit, luas lahan, pupuk buatan, pupuk kandang, tenaga kerja, dan pestisida berpengaruh signifikan terhadap produksi sayuran.DETERMINANTS OF UPLAND AREA VEGETABLE PRODUCTION IN SUKAPURA, PROBOLINGGOABSTRACTThis study aims to analyze the income of upland vegetable farmers and the factors-factors that effect the production of high land vegetables. This research uses descriptive analysis method and multiple linear regression with Cobb-Douglass model. The result of the analysis showed that: (1) upland vegetable farming profitable with R/C1, (2) seeds, land area, artificial fertilizer, manure, labor, pesticide have significant effect on vegetable production
Similarity Respon produksi cabai merah di Desa Tawangsari Kabupaten Malang
Cabai merah(Capsicum annum. L)merupakan komoditi pertanian yang harganya cenderung berfluktuasi. Penelitian ini bertujuanmenganalisis responsproduksi cabai merah di sentra komoditas pertanian ini di Kabupaten Malang yaitu Desa Tawangsari. Data primer dikumpulkan dari 69 petani cabai merah yang dipilih secara acak sederhana. Data yang telah dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner, diedit dilapang, kemudian dikompilasi dan ditabulasi.Analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis regresi linier berganda dengan fungsi produksi Cobb Douglas. Hasil analisis uji regresi menunjukkan bahwa produksi cabai merah merespons secara signifikan penggunaan jumlah benih dan pestisida.Jumlah benih merupakan faktor produksi yang paling dominandiresponsoleh produksi cabai merah
Similarity Faktor Penentu Produksi Sayuran Daerah Dataran Tinggi Di Kecamatan Sukapura Kabupaten Probolinggo
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pendapatan petani sayuran dataran tinggi dan faktor-faktor yang mempengaruhi produksi sayuran dataran tinggi. Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif dan regresi linear berganda dengan model Cobb-Douglass. Hasil analisis menunjukkan bahwa: (1) usahatani sayuran dataran tinggi menguntungkan dengan nilai R/C>1, (2) bibit, luas lahan, pupuk buatan, pupuk kandang, tenaga kerja, dan pestisida berpengaruh signifikan terhadap produksi sayuran
- …