9 research outputs found
Effects of Moderate Intensity Exercise on Glutathione Peroxidase Activity and VO2max in Elderly Women
BACKGROUND: Sedentary lifestyle in the elderly decreases the function of cardiovascular system may lead reduction performance. Many previous studies reported that moderate intensity aerobic exercise was recommended for older persons because it may increases reactive oxygen species (ROS) at optimum level. The increasing of ROS can activate antioxidant mechanism against oxidatif stress due to exercise.
AIM: The aim of this study was to investigate the change of glutathione peroxidase (GPx) activity and VO2max on moderate intensity aerobic exercise and its correlation.
METHODS: The study design was quasi-experimental. Subjects were sedentary elderly women age 65 ± 5.06 years old. Total subject was 73 persons selected by consecutive sampling. Subjects did moderate intensity aerobic exercise for 12 weeks by walking for 30 min a day, 3 times a week at 50–85% of maximum heart rate. The parameters were measured on the baseline and 12 weeks after exercise. GPx activity from the plasma was examined by ELISA and the VO2max was measured by 6-min walking distance. The data were analyzed by unpaired t-test and Spearman test.
RESULTS: GPx activity and VO2max were significantly increased about 41.75% and 24.11% (p < 0.05) on the experimental group, respectively. There was a correlation between GPx activity and VO2max (r = 0.223, p = 0.041).
CONCLUSION: Regular moderate intensity aerobic exercise significantly increased GPx activity and VO2max. This kind of exercise is advised for the elderly because it can elevate antioxidant level as a defense against oxidative stress due to aging; therefore, it can improve aerobic capacity in the elderly
Perbandingan Gaya Hidup Mahasiswa Urban dan Rural Terhadap Hasil Pembelajaran pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Prima Indonesia
A student's lifestyle can be influenced by their studio housing friends, the surrounding environment, local culture, and their level of curiosity. Friends in the boarding house are often the main influence in determining students' daily habits, such as eating patterns, recreational activities, and study habits. Consequently, this research aims to identify requency of exercise, length of study, and type of study between students who live in urban areas and those who live in rural areas and the academic achievements of students at the Faculty of Medicine, Prima Indonesia University. Cross-sectional checks at the Prima University Faculty of Medicine included 60 students. A cross-sectional examination of 60 students from the Faculty of Medicine, Prima Indonesia University was the focus of this research. The variables measured in the research are independent variables, namely the lifestyle of urban students and the lifestyle of rural students, while the dependent variable is learning outcomes seen from the Grade Point Average (GPA). The results of the Spearman rank correlation test show that the relationship between exercise frequency, study duration, study method and total student lifestyle respectively has a p value of 0.043, 0.050, 0.000, and 0.006 < 0.05, consequently it can be concluded that, in part, each student's exercise frequency, study time, study mode and overall lifestyle have a significant relationship with their academic performance. student at Faculty of Medicine, Prima University Indonesia
Pengaruh Latihan Aerobik Intensitas Ringan dan Sedang terhadap Kelelahan Otot (Muscle Fatique) Atlet Sepakbola Aceh
Kelelahan selama berolahraga menjadi suatu masalah yang dapat mengakibatkan terpuruknya suatu prestasi. Kondisi ini menjadi permasalahan yang sering dihadapi para atlet pada saat bertanding karena kekurangan cadangan energi dan tingginya kadar asam laktat di dalam darah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh latihan aerobik intensitas ringan dan sedang dapat memperlambat kelelahan selama berolahraga pada atlet sepakbola aceh. Penelitian kuasi eksperimental dengan rancangan eksperimen ulang non-random (non randomized pretest-posttest with control group design). Penelitian dilakukan untuk membandingkan kadar asam laktat perifer , waktu uji latih sampai lelah dan skala Borg (persepsi rasa sesak dan kaki lelah) sebelum dan sesudah program latihan pada 3 kelompok, yaitu kelompok perlakuan latihan aerobik intensitas ringan (LAIR), kelompok latihan aerobik intensitas sedang (LAIS) dan kelompok kontrol. Penelitian dilaksanakan di stadion sepakbola Harapan Bangsa Banda aceh. Subjek penelitian adalah atlet sepakbola Dispora Aceh yang tergabung dalam PPLP. Penurunan asam laktat setelah uji latih yang bermakna terlihat pada kelompok dengan LAIS (p= 0,04). Rerata waktu lelah ketiga kelompok menunjukkan perbedaan. Peningkatan waktu lelah setelah uji latih yang berbeda bermakna terlihat pada kelompok dengan LAIS (p = 0.009). Rerata skala borg sesak ketiga kelompok menunjukkan perbedaan. Penurunan nilai scoring skala borg sesak setelah uji latih yang berbeda bermakna terlihat pada kelompok dengan LAIS (p = 0.000). Rerata skala borg kaki lelah ketiga kelompok menunjukkan perbedaan. Penurunan nilai scoring skala borg kaki lelah setelah uji latih yang berbeda bermakna terlihat pada kelompok dengan LAIS (p = 0.012) dan LAIR (p = 0.008). Latihan aerobik yang dilakukan dengan intensitas, durasi dan frekuensi yang tepat dapat meningkatkan performa dan prestasi atlet. Pada penelitian ini menunjukkan latihan aerobik intensitas sedang dapat berpengaruh dalam memperlambat kelelahan selama berolahraga pada atlet sepakbola Aceh
Prevalensi maloklusi skeletal dan inklinasi gigi insisivus rahang atas ditinjau dari radiograf sefalometri
Studi ini bertujuan untuk menganalisis prevalensi maloklusi skeletal dan inklinasi gigi insisivus rahang atas yang ditinjau dari radiograf sefalometri. Penelitian ini merupakan observasional dengan teknik deskriptif yang bertujuan untuk mendeskripsikan jumlah kasus maloklusi dan jenis diklinasi rahang atas yang ditinjau dengan radiografi sefalometri. Penelitian dilakukan pada bagian instalasi Radiologi Kedokteran Gigi RSGM Prima yang dimulai dari bulan Juni 2022 hingga bulan Oktober 2022. Populasi pada penelitian ini yaitu radiograf sefalometri tentang kasus maloklusi pada masa fase gigi bercampur yang berusia 9-12 tahun dan pernah dirawat di RSGM Prima serta pengambilan sampel dimulai dari April sampai Mei 2022. Jumlah radiograf yang didapatkan sebanyak 49. Pada penelitian ini ditemukan prevalensi maloklusi skeletal yang ditinjau dari radiograf sefalometri dengan menggunakan analisis Steiner di RSGM Prima Medan dengan prevalensi terbanyak diduduki oleh maloklusi skeletal kelas I. Inklinasi normal menjadi kelompok terbanyak yang ditemukan pada penelitian ini. Diperlukan penelitian lebih lanjut mengenai prevalensi maloklusi dental serta inklinasi gigi insisivus rahang bawah dan rahang atas dengan memakai analisis model studi dan analisis sefalometri
Korelasi karies gigi dan status gizi pada anak usia 3-5 tahun
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan karies gigi dengan status gizi. Penelitian ini merupakan jenis penelitian observasional analitik dengan desain cross-sectional. Penelitian ini dilakukan di Desa Araskabu, Kecamatan Beringin, Kabupaten Deli Serdang pada bulan Oktober 2022 hingga Desember 2022. Besar sampel pada studi ini sebanyak 70 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuisioner serta dilakukan pemeriksaan indeks DMF-T berdasarkan WHO melalui pemeriksaan klinis pada rongga mulut menggunakan diagnostic set disposable dan pencahayaan dari headlamp. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis univariat dan bivariat (uji Chi Square). Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada kaitan antara karies gigi dengan status gizi pada anak usia 3-5 tahun (p=0,357). Namun dengan tingginya prevalensi karies gigi (61,1%) maka perlu adanya perhatian khusus untuk mengintervensi melalui pemantauan berkala, memperhatikan konsumsi makanan anak dan memberikan edukasi pada orang tua dan pihak sekolah
PENGARUH LATIHAN AEROBIK TERHADAP ASAM LAKTAT DAN SKALA BORG ATLET SEPAKBOLA
Kadar asam laktat yang tinggi pada atlet akan memberikan dampak negatif karena akan mempercepat kelelahan. Skala Borg digunakan untuk menilai tanggapan yang dirasakan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh latihan aerobik dapat menurunkan asam laktat dan skala borg. Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian kuasi eksperimental dengan rancangan eksperimen ulang non-random. Penelitian dilakukan untuk membandingkan kadar asam laktat dan skala borg sebelum dan sesudah program latihan pada tiga kelompok, yaitu kelompok perlakuan latihan aerobik intensitas ringan (LAIR), kelompok latihan aerobik intensitas sedang (LAIS) dan kelompok kontrol. Penelitian dilaksanakan di stadion sepakbola Harapan Bangsa Banda Aceh dengansubjek atlet sepakbola PPLP Dispora Aceh. Rerata kadar asam laktat ketiga kelompok menunjukkan perbedaan. Penurunan asam laktat setelah uji latih yang bermakna terlihat pada kelompok dengan LAIS (p=0,04). Rerata skala Borg ketiga kelompok menunjukkan perbedaan. Penurunan nilai scoring skala Borg setelah uji latih yang berbeda bermakna terlihat pada kelompok dengan LAIS (p=0,012) dan LAIR (p=0,008). Latihan aerobik yang dilakukan dengan intensitas, durasi dan frekuensi yang tepat dapat meningkatkan performa dan prestasi atlet
Gambaran pengetahuan dokter mengenai karsinoma sel skuamosa rongga mulut dan human papillomavirus
Karsinoma sel skuamosa rongga mulut atau oral squamous cell carcinoma (OSCC) lazim di seluruh dunia dan merupakan salah satu penyebab paling banyak pada kanker. Faktor etiologi yang paling dikenal untuk OSCC adalah penggunaan tembakau. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa infeksi Human papillomavirus (HPV) juga merupakan faktor risiko penting untuk OSCC. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran pengetahuan dokter umum di lingkungan Universitas Prima Indonesia mengenai OSCC terkait HPV. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan kuesioner online kepada 80 dokter umum di lingkungan Universitas Prima Indonesia. Responden dipilih dengan menggunakan teknik purposive sampling. Dari hasil peneilitian ini, sebanyak 63 responden atau 78,8% memiliki gambaran pengetahuan baik, dan sebanyak 17 responden atau 41,1 % memiliki gambaran pengetahuan yang cukup. Pengetahuan dokter umum di lingkungan Universitas Prima Indonesia mengenai OSCC terkait HPV sudah terbilang baik
PENGARUH LATIHAN AEROBIK TERHADAP ASAM LAKTAT DAN SKALA BORG ATLET SEPAKBOLA
Kadar asam laktat yang tinggi pada atlet akan memberikan dampak negatif karena akan mempercepat kelelahan. Skala Borg digunakan untuk menilai tanggapan yang dirasakan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh latihan aerobik dapat menurunkan asam laktat dan skala borg. Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian kuasi eksperimental dengan rancangan eksperimen ulang non-random. Penelitian dilakukan untuk membandingkan kadar asam laktat dan skala borg sebelum dan sesudah program latihan pada tiga kelompok, yaitu kelompok perlakuan latihan aerobik intensitas ringan (LAIR), kelompok latihan aerobik intensitas sedang (LAIS) dan kelompok kontrol. Penelitian dilaksanakan di stadion sepakbola Harapan Bangsa Banda Aceh dengansubjek atlet sepakbola PPLP Dispora Aceh. Rerata kadar asam laktat ketiga kelompok menunjukkan perbedaan. Penurunan asam laktat setelah uji latih yang bermakna terlihat pada kelompok dengan LAIS (p=0,04). Rerata skala Borg ketiga kelompok menunjukkan perbedaan. Penurunan nilai scoring skala Borg setelah uji latih yang berbeda bermakna terlihat pada kelompok dengan LAIS (p=0,012) dan LAIR (p=0,008). Latihan aerobik yang dilakukan dengan intensitas, durasi dan frekuensi yang tepat dapat meningkatkan performa dan prestasi atlet
Potential of Hydrogel Acemannan Aloe Vera (Aloe vera) on Wound Healing After Tooth Extraction In vivo Via Regulation of Inflammatory Response
Background: Tooth extraction is a surgical procedure that involves hard tissue such as bone and soft tissue. Wounds on soft tissue are then followed by a healing process that occurs through three phases, namely the inflammatory phase, the proliferative phase, and the remodeling phase. Acemannan has the ability to stimulate hematopoiesis and antioxidant effects. Acemannan is able to reduce inflammation through prostaglandin synthesis and increase leukocyte infiltration and play a significant role in the oral wound healing process.
Methods: This study is an in vivo experimental study. A total of 30 rats (5 each/group) were divided into groups that received 1%, 2%, 4%, 8%, povidone-iodine, and carbopol acemannan Aloe vera hydrogel. Furthermore, the number of macrophage cells in the tissue after tooth extraction was assessed. Data analysis was carried out with the help of SPSS with ANOVA and post hoc LSD tests.
Results: There was a significant difference between the application of acemannan 1% hydrogel and 4% acemannan hydrogel, 8%, povidone-iodine, and carbopol, between the application of acemannan 2% hydrogel 4% acemannan hydrogel, 8%, povidone-iodine and carbopol, applications acemannan hydrogel 8% with carbopol, and between povidone-iodine and carbopol (p≤0.05).
Conclusion: Acemannan Aloe vera hydrogel is able to accelerate wound healing after tooth extraction in vivo by suppressing macrophage cell activity