5 research outputs found
Inkorporasi Nilai-Nilai Kearifan Lokal dalam Pengembangan Pariwisata Budaya di Kampung Sasak Ende, Lombok Tengah
Indonesia merupakan negara kepulauan yang kaya akan budaya dan kearifan lokal. Dengan keanekaragaman yang dimiliki, maka sangat memungkinkan untuk dikembangakan sebuah konsep pariwisata, yaitu pariwisata budaya. Salah satu destinasi pariwisata di Indonesia yang masih mempertahankan budaya dan kearifan lokal adalah Kampung Sasak Ende, Lombok Tengah. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi nilai-nilai kearifan lokal yang masih dijunjung tinggi oleh masyarakat suku Sasak di Kampung Sasak Ende dan menganalisis bagaimana nilai-nilai kearifan lokal tersebut dapat diinkorporasikan dalam pengembangan pariwisata budaya di kawasan tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Data yang dianalisis merupakan data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui observasi wilayah dan wawancara mendalam kepada masyarakat lokal, ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis), dan pengelola destinasi pariwisata di Kampung Sasak Ende. Sedangkan data sekunder diperoleh melalui literatur ilmiah yang sudah tersedia di internet. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa masyarakat di Kampung Sasak Ende sampai saat ini masih memegang teguh nilai-nilai kearifan lokal yang diajarkan oleh para leluhur mereka. Dalam kehidupan sosial kemasyarakatan, nilai-nilai kearifan lokal yang masih dijunjung tinggi yaitu Saling Ajinang, Tertip-terpi, Teguq, Solah Perateq, Soloh, Tetes, Saling Saduq, Besemeton, Ra'i, dan Bedadayan. Nilai-nilai kearifan lokal tersebut tidak hanya mendukung pencapaian tujuan pembangunan di masyarakat dari sisi ekonomi saja, namun juga dapat menjamin terpeliharanya keharmonisan sosial dan lingkungan
Pariwisata Berbasis Masyarakat dan Dampaknya terhadap Sosial,Ekonomi, dan Lingkungan: Tinjauan Pustaka
Konsep pariwisata berbasis masyarakat atau community-based tourism (CBT)telah lama digunakan dalam pengembangan pariwisata. Konsep ini muncul sebagai bentuk pariwisata alternatif yang lebih berkelanjutan untuk mengatasi dampak negatif dari pariwisata massal (mass tourism). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak pariwisata berbasis masyarakatterhadap tiga aspek keberlanjutan, yaitu sosial, ekonomi, dan lingkungan.Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dimana data yang dianalisis merupakan data sekunder yang didapatkan dari beberapa literaturtentang pariwisata berbasis masyarakat. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pariwisata berbasis masyarakat memiliki dampak yang signifikan terhadap aspek sosial, ekonomi, dan lingkungan, seperti memberikan kesejahteraan dan kepuasan bagi masyarakat, meningkatkan pemberdayaan dan partisipasi masyarakat, memberikan kepuasan kepada pengunjung, meningkatkan perekonomian, memberikan lapanganpekerjaan, menjaga kelestarian lingkungan, dan mengurangi sampah dan emisi