11 research outputs found
Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker di Apotek Kimia Farma 603 Jalan Akhmad Yani No.119 Gedangan-Sidoarjo 15 Januari 2018 - 17 Februari 2018
Uji aktivitas antiangiogenesis ekstrak biji jintan hitam (Nigella sativa) terhadap sel PMN jaringan membran korioalantois telur ayam berembrio diinduksi bFGF
Kanker merupakan pertumbuhan sel yang tidak terkendali, sehingga memicu terbentuknya pembuluh darah baru atau angiogenesis. Angiogenesis berperan memasok nutrisi dan oksigen untuk mempercepat penyebaran sel kanker ke jaringan sekitarnya. Ekstrak biji jintan hitam mengandung senyawa aktif thymoquinone yang memiliki aktivitas antikanker melalui mekanisme penghambatan COX-2 yaitu menekan
proliferasi, meningkatkan apoptosis serta mengurangi angiogenesis. Tujuan penelitian adalah untuk membuktikan aktivitas antiangiogenesis dan mengetahui dosis optimal ekstrak biji jintan hitam yang efektif menurunkan jumlah sel PMN pada membran korioalantois telur ayam berembrio yang diinduksi bFGF. Subjek penelitian menggunakan 24 butir Telur Ayam Berembrio (TAB) berumur 9 hari dengan 6 kelompok perlakuan, masing-masing kelompok perlakuan menggunakan 4 butir telur. Kelompok uji 1 menggunakan ekstrak biji jintan hitam dosis 75µg, kelompok uji II menggunakan ekstrak biji jintan hitam dosis 90µg, kelompok uji III menggunakan ekstrak biji jintan hitam dosis 110µg, kelompok uji IV
menggunakan Celecoxib dengan dosis 60mg, kelompok K(+)
menggunakan bFGF, kelompok K (-) menggunakan Tris-HCl. Telur diberi larutan uji dengan cara implantasi ke dalam membran korioalantois melalui lubang di atas posisi embrio. Hasil rata-rata jumlah sel PMN tertinggi terdapat pada kelompok K (+) (17,25±1,61) kemudian dilanjutkan kelompok uji I (11,50±0,66) dan kelompok uji II (9,85±0.19), kelompok
uji III (3,65±0,50), kelompok uji IV (8,10±0,73). Hasil yang paling mendekati kelompok K (-) (20,00 ± 4,69) adalah kelompok uji III (3,65±0,50). Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pemberian ekstrak biji jintan hitam dosis 110 µg mampu menurunkan jumlah sel PMN lebih tinggi dibandingkan pemberian ekstrak biji jintan
hitam dosis 75µg, 90µg dan Celecoxib
Uji aktivitas antiangiogenesis ekstrak biji jintan hitam (Nigella sativa) terhadap sel PMN jaringan membran korioalantois telur ayam berembrio diinduksi bFGF
Kanker merupakan pertumbuhan sel yang tidak terkendali, sehingga memicu terbentuknya pembuluh darah baru atau angiogenesis. Angiogenesis berperan memasok nutrisi dan oksigen untuk mempercepat penyebaran sel kanker ke jaringan sekitarnya. Ekstrak biji jintan hitam mengandung senyawa aktif thymoquinone yang memiliki aktivitas antikanker melalui mekanisme penghambatan COX-2 yaitu menekan
proliferasi, meningkatkan apoptosis serta mengurangi angiogenesis. Tujuan penelitian adalah untuk membuktikan aktivitas antiangiogenesis dan mengetahui dosis optimal ekstrak biji jintan hitam yang efektif menurunkan jumlah sel PMN pada membran korioalantois telur ayam berembrio yang diinduksi bFGF. Subjek penelitian menggunakan 24 butir Telur Ayam Berembrio (TAB) berumur 9 hari dengan 6 kelompok perlakuan, masing-masing kelompok perlakuan menggunakan 4 butir telur. Kelompok uji 1 menggunakan ekstrak biji jintan hitam dosis 75µg, kelompok uji II menggunakan ekstrak biji jintan hitam dosis 90µg, kelompok uji III menggunakan ekstrak biji jintan hitam dosis 110µg, kelompok uji IV
menggunakan Celecoxib dengan dosis 60mg, kelompok K(+)
menggunakan bFGF, kelompok K (-) menggunakan Tris-HCl. Telur diberi larutan uji dengan cara implantasi ke dalam membran korioalantois melalui lubang di atas posisi embrio. Hasil rata-rata jumlah sel PMN tertinggi terdapat pada kelompok K (+) (17,25±1,61) kemudian dilanjutkan kelompok uji I (11,50±0,66) dan kelompok uji II (9,85±0.19), kelompok
uji III (3,65±0,50), kelompok uji IV (8,10±0,73). Hasil yang paling mendekati kelompok K (-) (20,00 ± 4,69) adalah kelompok uji III (3,65±0,50). Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pemberian ekstrak biji jintan hitam dosis 110 µg mampu menurunkan jumlah sel PMN lebih tinggi dibandingkan pemberian ekstrak biji jintan
hitam dosis 75µg, 90µg dan Celecoxib