721 research outputs found
Upaya Meningkatkan Aktivitas Belajar dan Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran Geografi dengan Menggunakan Metode Kooperatif (Cooperative Learning) Tipe STAD di Kelas XI SMA Negeri 2 Pontianak
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) peningkatan aktivitas belajar siswa pada kompetensi dasar pertumbuhan penduduk melalui penerapan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Teams Achievement Divisions), dan (2) peningkatan hasil belajar siswa pada kompetensi dasar pertumbuhan penduduk melalui penerapan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Teams Achievement Divisions). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) berupa perlakuan (treatment) khusus dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD sebanyak dua siklus. Untuk mengukur aktivitas dan hasil belajar siswa digunakan angket sebelum, pada saat, dan sesudah pembelajaran, dan tes belajar setiap akhir siklus. Berdasarkan hasil penelitian, analisis, dan refleksi maka dapat disimpulkan bahwa: (1) penerapan pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan aktivitas kooperatif (aktivitas belajar) siswa. Pada siklus I skor aktivitas kelompok secara klasikal sebesar 75% (B), sedangkan pada siklus II meningkat menjadi 83,56% (A), dan (2) penerapan pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat prestasi belajar siswa. Pada skor awal menunjukkan rata-rata skor siswa 70,12, pada siklus I sebesar 73,2 dan siklus II sebesar 87,8. Implikasi teoretis penelitian ini adalah bahwa metode pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat digunakan dalam sebagai salah satu metode pembelajaran Geografi. Metode pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Teams Achievement Divisions) sangat tepat diterapkan kegiatan pembelajaran kompetensi dasar tersebut sehingga dapat diterapkan pada kompetensi dasar-kompetensi dasar lain yang sejenis. Adapun implikasi praktis adalah siswa memperoleh pengalaman baru dalam aktivitas belajarnya dan mendorong siswa untuk belajar menyelesaikan masalah secara berkelompok, guru dapat mengembangkan kreativitas dalam menentukan metode yang efektif dalam pengelolaan kelasnya khususnya untuk pembelajaran Geografi dalam rangka peningkatan aktivitas dan hasil belajar, dan sekolah sebagai pertimbangan dalam menentukan serta mengembangkan metode pembelajaran yang mengarah pada peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa.
Analisis Kompetensi Pedagogik Guru Mata Pelajaran Geografi Sekolah Menengah Atas (SMA) Sebagai Pelaksana Kurikulum 2013 di Kabupaten Ketapang
Penelitian ini bertujuan mengetahui kemampuan pedagogik guru mata pelajaran geografi Sekolah Menengah Atas (SMA) dalam mengimplementasikan kurikulum 2013 di Kabupaten Ketapang. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Metode yang digunakan dalam penelitin ini adalah kuantitatif deskriptif. Data yang digunakan berupa data primer yang dikumpulkan melalui angket. Analisis data menggunakan rata-rata dan persentase skor. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kemampuan pedagogik guru pada indikator: a) memahami karateristik peserta didik dari aspek fisik, moral, spiritual, sosial, kultural emosional, dan intelektual dikategorikan dengan rata-rata nilai 3,06% baik; b) menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran dikategorikan baik dengan rata-rata nilai 3,25% baik; c) mengembangkan kurikulum terkait mata pelajaran yang diampu dikategorikanbaik dengan rata-rata nilai 3,20% baik; d) menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik dengan rata-rata nilai 3,03% baik; e) memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dengan rata-rata nilai 2,76% kurang mampu; f) mengembangkan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya dengan rata-rata nilai 3,21 baik; g) berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan rata-rata nilai 3,21 baik; h) menyelenggarakan penilaian dan evaluasi hasil belajar dengan rata-rata nilai 3,43 baik; i) Memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi 2,78 baik; j) melakukan tindakan reflektif dengan rata-rata nilai 3,00 baik
Meningkatkan Kemampuan melalui Pembelajaran Quantum pada Mahasiswa Pendidikan Geografi STKIP PGRI Pontianak
Penelitian ini bertujuan mengetahui untuk mengetahui hasil belajar dan peningkatan setelah diberikan model pembelajaran Quantum pada mahasiswa Prodi Geogerafi STKIP PGRI Pontianak. Bentuk penelitian adalah penelitian tindakan kelas. Subjek penelitian ini adalah mahasiswa program studi pendidikan geogerafi STKIP PGRI Pontianak. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah dokumentasi dan tes hasil belajar mahasiswa. Berdasarkan pengujian hipotesis menggunakan uji deskriptif kuantitatif secara umum pembelajaran melalui model Quantum dalam pencapaian tujuan pembelajaran geogerafi adalah meningkat, hal tersebut ditunjukkan berdasarkan kesimpulan sub masalah yang menggambarkan: (1) Pelaksanaan perkuliahan dengan pembelajaran quantum berjalan dengan baik yang dapat dilihat berdasarkan hasil yang diperoleh bahwa rata-rata pada kelas A Sore sebesar 76,85 yang berjumlah 49 orang mahasiswa, adapun nilai yang diperoleh sebanyak 43 orang mahasiswa yang meraih nilai B, dan 6 orang mahasiswa meraih nilai A, dengan keterangan 100% lulus. Dan rata-rata kelas B Sore sebesar 76,86 yang berjumlah 52 orang mahasiswa, adapun nilai yang diperoleh sebanyak 46 orang mahasiswa yang meraih nilai B, dan 6 orang mahasiswa meraih nilai A, dengan keterangan 100% lulus; (2) Perkuliahan melalui pembelajaran quantum dapat meningkatkan kemampuan mahasiswa pendidikan geogerafi, khususnya pada mata kuliah geogerafi politik
Patient Risk and Data Standards in Healthcare Supply Chain
Patient safety is one of the most important health care challenges. It is a big concern since 1 in every 10 patients around the world is affected by healthcare errors. The focus of this study is given to preventable adverse events that caused by the errors or system flaw that could have been avoided. In this study, simulation models are developed using Arena to evaluate the impact of GS1 data standards on patient risk in healthcare supply chain. The focus was given to the provider hospital supply chain operations where inventory discrepancy and performance deficiencies in recall, return, and outdate management can directly affect patient safety. Simulation models are developed for various systems and scenarios to compare different performance measures and analyze the impact of GS1. The results indicates that as the validation points are closer to the point of use, the number of recalled or outdated products administered to a patient are still reduced significantly so checking at the bedside or PAR is critical. But validation only at these points may cause some problems such as stock outs; therefore, validating in other locations is also needed
Inventarisasi Karakteristik Lahan Lokasi Sumber Air Panas untuk Pengembangan Pariwisata di Kecamatan Jangkang Kabupaten Sanggau
Penelitian ini bertujuan: 1) mengetahui karakteristik lahan untuk untuk pengembangan pariwisata air panas di daerah penelitian, 2) melakukan upaya pengembangan pariwisata air panas di daerah penelitian. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survei. Data yang diperlukan adalah data primer dan sekunder. Data primer antara lain; topografi, tanah, batuan, hidrologi dan aksesibilitas data sekunder terdiri dari data monografi, curah hujan, peta geologi, peta tanah, penggunaan lahan dan jaring-jaring jalan. Metode analisis Data yang digunakan adalah anaisis SWOT. Hasil penelitian ini menunjukkan 1) Karakteristik lahan untuk untuk pengembangan pariwisata air panas di daerah penelitian adalah: mempunyai kemiringan lereng 3 - 7 %, ketinggian tempat berkisar dari 25 – 400 meter di atas permukaan air laut, bentuklahan yang menyusun adalah dataran aluvial dan perbukitan denudasional, tanah bertekstur lempung dan tersusun dari batuan sedimen, menuju lokasi air panas tersebut dengan jarak tempuh kurang lebih 70 km dari kota Sanggau. 2) Upaya yang dapat ditempuh untuk pengembangan pariwisata sumber air panas adalah peningkatan anggaran APBD khususnya untuk pengembangan dan pengelolaan pariwisata, pemasaran yang lebih intensif, peningkatan industri-industri pariwisata di lokasi penelitian dan peningkatan tingkat kesadaran wisata
Flood Risk Spatial Modeling Based on Geographical Information Systems and Remote Sensing in the Pemangkat Regensi
Flood is a disaster that occurs every year in Indonesia with various risks. This study aims to create a spatial model of flood risk and determine the distribution of flood risk in Pemangkat, Sambas Regency. The method used is surveying and interpreting secondary data from the Digital Elevation Model, topographic maps, and land cover images. The data collected includes area, elevation, slope, distance from the river, land use, and rainfall. The tool used is a set of Geographic Information System tools, namely Arcgis 10.8. Data analysis using Weighted Sum for generated Flood risk map and Geographically Weighted Regression for flood risk spatial modeling. The results showed that the Pemangkat sub-district had flood risk classes, namely very low, low, moderate, high, and very high classes. Very high to high flood-risk classes are spread in the cities of Pemangkat and Sabatuan. In contrast, medium to deficient classes are spread in Jelutung, Gugah Sejahtera, Penjajap, Harapan, Lonam, and Parapakan. Very low flood risk area is 8.17 ha (8.16%), low 16.97 ha (16.97%, medium 28.17 ha (28.16%), high 32.28 ha (32.28%) and very high 14.41ha (14.39%). The values obtained from the analysis show that GWR modeling is excellent because R2 is relatively tiny, 0.39
Upaya Dosen Mengembangkan Kecerdasan Interpersonal dan Intrapersonal pada Proses Perkuliahan Pendidikan Geografi di IKIP PGRI Pontianak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui upaya dosen mengembangkan kecerdasan interpersonal dan kecerdasan intrapersonal pada proses Perkuliahan Pendidikan Geografi di IKIP PGRI Pontianak. Bentuk penelitian yang digunakan adalah penelitian ini adalah survey (Survey Studies). Subjek penelitian ini adalah Dosen dan mahasiswa semester III program studi pendidikan Geografi IKIP PGRI Pontianak. Tehnik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah Tehnik komunikasi Lansung dan Tehnik komunikasi tidak lansung. serta teknik observasi langsung sebagai objek pendukung dalam pengumpulan data. Berdasarkan Pengujian Hipotesis Penelitian, maka dapat diartikan bahwa upaya dosen mengembangkan kecerdasan interpersonal dan intrapersonal pada proses pembelajaran Pendidikan Geografi dikategorikan baik, dengan persentase yang dicapai adalah 78,23% dan masuk dalam rentang persentase 70%-79% dengan kategori “Baik”. Adapun hasil analisis data untuk setiap upaya yang dilakukan adalah sebagai berikut: 1) Upaya dosen mengembangkan kecerdasan interpersonal, dikategorikan baik dengan persentase 78,26%. 2)Upaya dosen mengembangkan kecerdasan intrapersonal, dikategorikan baik dengan persentase 78,21%
- …