68 research outputs found
Bunga Rampai budaya berpikir positif suku-suku bangsa
Berpikir positif merupakan salah satu nilai budaya yang amat luhur milik masyarakat Indonesia dari suku bangsa manapin mereka. Berpikir positif merupakan suatu keharusan yang dituntut oleh semua institusi adat dan tradisi. Berpikir positif juga dianjurkan dalam resam dan diwujudkan dalam kebiasaan. Buku Bunga Rampai ini menyajikan nuansa dari tujuh belas etnik yang ada di Nusantara dalam budaya berpikir positif, yaitu Aceh, Bali, Banjar, Batak Toba, Betawi, Bugis, Buton, Dayak, Flores, Gayo, Jawa, Madura, Mandailing, Melayu, Minangkabau, Sasak (Lombok), dan Sunda. Pemilihan etnik tersebut tidak didasarkan atas penting atau tidak pentingnya suatu etnik tertentu, tetapi lebih karena adanya dukungan serta kesediaan para penulis dan bahannya dalam waktu relatif amat terbatas. Karena itu sangat diharapkan pada masa mendatang secara bertahap kesemua etnis yang ada di Nusantara dapat disajikan juga
Sulsel: dimensi sosial-budaya untuk pariwisata
Ada tiga bahasa daerah yang memiliki penutur yang besar
di Sulawesi Selatan, yaitu bahasa Bugi. , bahasa Makassar dan
bahasa Toraja. Sebelum Sulawesi Selatan dimekarkan menjadi
dua Provinsi, sekarang menjadi Provinsi Sulawesi Selatan dan
Provinsi Sulawesi Barat, ada empat bahasa besar di Sulawesi
Selatan ketika itu, namun sekarang bahasa Mandar sepenuhnya
digunakan sebagai bahasa daerah di Provinsi Sulawesi Barat
Tata kelakuan di lingkungan pergaulan keluarga dan masyarakat Makasar
Tata kelakuan yang menjadi pokok inventarisasi dalam penelitian ini, adalah tata kelakuan masyarakat Makassar yang berdiam di kampung Parangbanoa, kelurahan Tetebatu, kecamatan Pallangga, kabupaten Gowa, Propinsi Sulawesi
Selatan.
Tata kelakuan di lingkungan keluarga menunjukkan materi yang harus dicari dan diungkapkan di kalangan orang Makassar, sedang keluarga dan masyarakat setempat merupakan tempat atau daerah penelitian. Tata kelakuan di lingkungan pergaulan mengandung dua unsur yang menjadi inti kajian ini. Hal yang pertama adalah tata kelakuan itu sendiri sedang yang kedua adalah hal pergaulan di lingkungan masyarakat bersangkutan
Sejarah Kebudayaan Indonesia Sistem Teknologi
Buku ini memberikan gambaran mengenai sistem teknologi dari masyarakat berburu-meramu, masyarakat berladang-pindah, masyarakat beternak, masyarakat nelayan, masyarakat bertani-irigasi, serta masyarakat industri barang dan jasa dalam perspektif masa lalu dan masa kini, yang merupakan perwujudan dari kemampuan manusia untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan alam, lingkungan sosial dan lingkungan budaya yang berada disekitarnya
Sejarah kebudayaan Indonesia : Religi dan falsafah
Jilid 1xxix,203p. : il.; 23 c
- …