2 research outputs found
Ekstraksi Oleoresin Dari Jahe
Jahe adalah salah satu tanaman rempah yang digunakan sebagai bumbu masakan dan obat-obatan. Selama
penyimpanan, jahe dapat mengalami pengeriputan, perkecambahan, dan pencemaran oleh berbagai mikroba.
Untuk mengatasi masalah tersebut, maka jahe diolah dalam bentuk oleoresin.
Dalam penelitian ini, oleoresin jahe dibuat dari jahe putih besar dengan ekstraksi solven organik. Variabel yang diteliti adalah variasi jenis solvent dan waktu perendaman jahe. Solvent yang digunakan adalah etanol dan n-heksana, dan waktu perendamannya divariasi selama berkisar 0-30 jam. Ekstraksi dilakukan pada jahe putih besar berukuran cmxcmxcm, sebanyak 50 g. Perbandingan massa jahe terhadap volume solvent yaitu 1:4.
Ekstraksi dilakukan selama 6 jam dengan kecepatan pengadukan 150 rpm. Hasil ekstraksi merupakan campuran
antara fixed oil dan minyak atsiri yang mudah menguap. Oleorein jahe berwarna kuning cerah, kuning sampai coklat gelap.
Oleoresin yang dihasilkan masih mengandung sisa solvent. Pemurnian oleoresin jahe menggunakan alat rotary evaporator, di mana oleoresin dapat dipisahkan dari sisa solvent. Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa ekstraksi menggunakan etanol menghasilkan yield yang lebih tinggi dibandingkan ekstraksi menggunakan nheksana.
Untuk semua jenis solvent yang digunakan dalam ekstraksi, semakin lama waktu perendaman potongan jahe maka oleoresin yang terekstrak semakin banyak. Kondisi optimum diperoleh pada ekstraksi jahe menggunakan etanol dan perendaman 30 jam dengan yield 85,40%
Ekstraksi oleoresin dari jahe
Jahe (Zingiber officiale Roscoe) adalah salah satu tanaman rempah, biasa
digunakan sebagai bumbu masakan dan obat-obatan. Selama penyimpanan, jahe
dapat mengalami pengeriputan, perkecambahan, dan pencemaran oleh berbagai
mikroba karena kurang memperhatikan sanitasi pada waktu pengeringan serta
pengepakan yang kurang sempurna sehingga menyebabkan kadar air berubah.
Untuk mengatasi masalah-masalah tersebut, maka jahe diolah dalam bentuk
oleoresin. Oleoresin digunakan dalam berbagai produk makanan sebagai flavoring
agent.
Dalam penelitian ini, oleoresin jahe diekstrak dari jahe putih besar dengan
organic solvent extraction yaitu etanol dan n-heksana. Mula-mula jahe dikecilkan
ukurannya menjadi ¼ x ¼ x ¼ cm dan ditimbang sebanyak 50 gram untuk
direndam dengan 200 mL solvent selama 0-30 jam. Setelah tercapai waktu
perendaman yang diinginkan, dilakukan proses ekstraksi selama 6 jam kemudian
dilakukan pemisahan oleoresin dengan solvent menggunakan alat Rotary
evaporator.
Dari hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa:
1. Ekstraksi menggunakan solvent etanol menghasilkan yield yang lebih
banyak dibandingkan dengan ekstraksi menggunakan solvent n-heksana.
2. Untuk semua jenis solvent yang digunakan dalam ekstraksi, semakin lama waktu perendaman potongan jahe maka oleoresin yang terekstrak semakin banyak.
3. Kondisi optimum diperoleh pada saat ekstraksi menggunakan solvent etanol dan 30 jam perendaman potongan jahe. Yield yang diperoleh pada kondisi ini adalah 85,40%