11 research outputs found

    Validasi metode deteksi dan penetapan kadar metformin HCl dalam tablet herbal kombinasi ekstrak Andrographis paniculata dan Syzygium polyanthum secara KCKT

    No full text
    Salah satu contoh sediaan obat tradisional diabetes yang terbukti secara klinis dapat menurunkan kadar gula darah adalah tablet herbal kombinasi ekstrak Andrographis paniculata (sambiloto) dan Syzygium polyanthum (salam). Obat tradisional dilarang mengandung bahan kimia hasil isolasi atau sintetik. Berdasarkan penemuan Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM), bahan kimia obat (BKO) yang sering ditambahkan dalam obat tradisional diabetes adalah metformin HCl. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan metode yang valid untuk mendeteksi dan menetapkan kadar BKO metformin HCl dalam tablet herbal kombinasi ekstrak sambiloto dan salam dengan menggunakan KCKT fase balik kolom C18 (250 mm x 4 mm, 10 μm) dan detektor diode array. Deteksi metformin HCl dilakukan pada panjang gelombang 235 nm dan kecepatan alir 1,0 ml/menit. Fase gerak terpilih adalah campuran asetonitril : dapar natrium fosfat pH 2,5 0,05 M 60:40 v/v dengan waktu retensi metformin HCl adalah 1,840 menit. Linieritas diamati pada konsentrasi 10,0-30,0 μg/ml dengan koefisien korelasi 0,9997. Metode ini memiliki batas deteksi 2,0635 μg/ml atau 2,579 mg metformin HCl / tablet herbal dan batas kuantitasi 6,8785 μg/ml atau 8,598 mg / tablet herbal. Metode ini merupakan metode yang valid untuk mendeteksi dan menetapkan kadar BKO metformin HCl dalam tablet herbal kombinasi ekstrak sambiloto dan daun salam

    Validasi metode deteksi dan penetapan kadar metformin HCl dalam tablet herbal kombinasi ekstrak Andrographis paniculata dan Syzygium polyanthum secara KCKT

    Get PDF
    Salah satu contoh sediaan obat tradisional diabetes yang terbukti secara klinis dapat menurunkan kadar gula darah adalah tablet herbal kombinasi ekstrak Andrographis paniculata (sambiloto) dan Syzygium polyanthum (salam). Obat tradisional dilarang mengandung bahan kimia hasil isolasi atau sintetik. Berdasarkan penemuan Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM), bahan kimia obat (BKO) yang sering ditambahkan dalam obat tradisional diabetes adalah metformin HCl. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan metode yang valid untuk mendeteksi dan menetapkan kadar BKO metformin HCl dalam tablet herbal kombinasi ekstrak sambiloto dan salam dengan menggunakan KCKT fase balik kolom C18 (250 mm x 4 mm, 10 μm) dan detektor diode array. Deteksi metformin HCl dilakukan pada panjang gelombang 235 nm dan kecepatan alir 1,0 ml/menit. Fase gerak terpilih adalah campuran asetonitril : dapar natrium fosfat pH 2,5 0,05 M 60:40 v/v dengan waktu retensi metformin HCl adalah 1,840 menit. Linieritas diamati pada konsentrasi 10,0-30,0 μg/ml dengan koefisien korelasi 0,9997. Metode ini memiliki batas deteksi 2,0635 μg/ml atau 2,579 mg metformin HCl / tablet herbal dan batas kuantitasi 6,8785 μg/ml atau 8,598 mg / tablet herbal. Metode ini merupakan metode yang valid untuk mendeteksi dan menetapkan kadar BKO metformin HCl dalam tablet herbal kombinasi ekstrak sambiloto dan daun salam

    Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker di Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan jalan Karang Menjangan nomor 20 Surabaya 05 Juni – 07 Juni 2018

    Get PDF
    corecore