4 research outputs found

    Muslim self-concept measurement model: towards filling the research gap of self-concept among Muslims

    Get PDF
    A person’s understanding of self is significantly associated with the world view that he or she believes in. This self understanding concept shall only be well established if it is viewed from the perspective that is connected to real epistemology. The importance of this understanding is due to its influence on human perception in all matters related to themselves. As a Muslim with an ultimate goal, which is the happiness of the world and the hereafter, then the real conceptualisation of oneself is essential. However, the influence of secularism and dualism that exist in the education stream is disconcerting in this regard. Therefore, the concept of self in Islam shall be examined and re-assessed. To evaluate the self-concept of a Muslim, the concept and instrument used must be based on the Islamic philosophy and realm. However, the variety of instruments used to evaluate the existing self-concept are in accordance with the Western epistemology, which contradicts the Islamic world view to describe the self-concept of a Muslim. Thus, this study aims to propose an ideal self-concept evaluation model for studies involving Muslims. In conclusion, there are limited studies carried out and leave a decent impact to researchers, especially in the field of Education and Psychology and Humanities

    Tindak tutur perbualan bersama golongan Badwi dan Ansar: analisa strategi komunikasi Rasulullah

    Get PDF
    Teori tindak tutur atau teori “speech act” mengkaji kata-kata yang diucapkan yang dilihat sebagai satu tindakan atau perbuatan. Pada masa yang sama, teori ini juga menyumbang kepada pemahaman penggunaan gaya dan strategi komunikasi. Artikel ini menganalisa perbandingan tindak tutur Nabi Muhammad SAW dengan golongan Badwi dan golongan Ansar. Pertama, sampel pertuturan Rasulullah, yang diambil daripada Sahih Bukhari, dianalisa menggunakan kategori tindak tutur oleh John Searle untuk melihat bagaimana fungsi pertuturan Rasulullah dengan dua golongan tersebut. Kedua, daya ilokusi Rasulullah dan implikasi pertuturan baginda berdasarkan ungkapan yang dipilih dianalisa untuk mendapatkan corak dan strategi komunikasi terhadap dua golongan tersebut. Analisa menunjukkan bahawa daya ilokusi Nabi Muhammad terhadap kaum Badwi dan Ansar dalam menyampaikan ajaran Islam adalah berbeza. Dapatan berdasarkan teori tindak tutur menunjukkan komunikasi Rasulullah bersama kaum Badwi lebih tertumpu kepada daya ilokusi arahan secara tidak langsung dengan penggunaan kata kiasan yang melambangkan cara komunikasi yang lebih sopan. Manakala ucapan tindak tutur Rasulullah kepada kaum Ansar lebih berbentuk pernyataan dan arahan secara langsung dan daya ilokusi yang lebih ekspresif. Faktor kefahaman dan kesediaan menerima ajaran Islam boleh menerangkan perbezaan pendekatan yang digunakan oleh Rasulullah terhadap kedua-dua golongan ini. Masyarakat Badwi dilihat mempunyai pengetahuan yang amat sedikit atau tiada langsung berkaitan Islam dan tahap penerimaan ajaran Islam dalam kalangan mereka dilihat amat rendah. Berbeza dengan golongan Ansar, mereka sudah melakukan perjanjian angkat sumpah dengan Rasulullah sekaligus menunjukkan kesediaan dan keinginan yang tinggi untuk menerima Islam

    Kesan kepercayaan epistemologi Islam terhadap pembentukan konsep kendiri guru Pendidikan Islam

    Get PDF
    Kertas kerja ini bertitik tolak daripada tanggungjawab besar yang dipikul oleh seorang Guru Pendidikan Islam dalam membentuk akhlak pelajar. Bagi melunaskan tanggungjawab ini, Guru Pendidikan Islam perlu meletakkan diri mereka sebagai model contoh kepada para pelajarnya. Justeru, keyakinan, persepsi serta penilaian positif terhadap diri perlu diterapkan dalam minda GPI. Hal ini demikian kerana konsep diri yang terbina daripada ketiga-tiga perkara ini akan mencetuskan amalan atau tingkah laku seiring dengan apa yang dipercayai. Namun, krisis dualisme dan sekularisme yang mengakibatkan pemecahan kesepaduan ilmu antara Fardhu Ain dan Fardhu Kifayah meletakkan Pendidikan Islam sebagai satu subjek yang kurang pentingnya dan sempit skopnya. Hal ini demikian dilihat mungkin memberi kesan kepada pembentukan kendiri positif GPI. Justeru, bagi menyediakan dan mengembalikan konsep diri GPI pada tahapnya, kepercayaan espitemologi Islam perlu kukuh dalam sanubari GPI. Kepercayaan ini akan membentuk satu tasawur keilmuan yang luas mengikut acuan Islam yang sebenar. Tasawur ini kemudiannya akan memangkin kepada pembentukan konsep kendiri positif dalam diri GPI di mana konsep ini penting bagi mencetus amalan-amalan positif. Kertas kerja ini bertujuan untuk melihat bagaimana kepercayaan espitemologi Islam dapat membantu pembentukan kendiri seorang pendidik terutama Guru Pendidikan Islam

    EDUCATIONAL REGULATION OF PARENTAL EMOTIONS FOR CHILDREN ABSENCE OF EFFORTS CONFORMING TO ISLAM TOWARD FAMILY WELFARE

    No full text
    Abstract   In comparison to parents of typically developing children, parents of children with special needs are subject to elevated levels of stress. Without systematic and thorough support and aid from the government or charity groups, it is extremely challenging for these parents to give the finest care and nurture for their exceptional children. On the basis of the current module, it was determined that there is a deficit in the area of emotional regulation for parents of disabled children. For the establishment of a prosperous family, this paper will stress the initial debate regarding the emotional regulation of parents of disadvantaged children based on the Sunnah of the Prophet. Correct emotional regulation is essential for ensuring that parents can manage their emotions in order to prevent incorrect acts while raising children with special needs. This is due to the fact that the majority of incidents of neglect and abuse of children with disabilities are caused by a lack of parental emotional management skills. This article seeks to achieve an amount of objectives, namely: 1. issues and challenges of families with impaired children, 2. emotional regulation and its significance in managing challenged children, and 3. emotional regulation solutions for parenting disabled children in accordance with Islam. This work is based on library research using journal articles that highlight the most recent concerns and challenges experienced by parents with disabled children. In addition, references are made to literature on emotional regulation and its significance. The verses of the Quran and the hadith of the Prophet SAW were also studied in order to acquire Islamic instruction for the most effective emotional regulation, particularly in relation to the emotional strain felt by the worried parents. This article is seen crucial in offering parents with information and skills on emotional regulation tactics for parenting children with special needs. Not only can it assist parents in controlling their emotions to foster a healthy family environment, but it may also organize advocacy efforts over time towards the formation of an inclusive community. &nbsp
    corecore