48 research outputs found
FACTORS AFFECTING SCHOOL ABSENCE AMONG SCHOOLGIRLS IN SOUTH TANGERANG, INDONESIA
AbstrakLatar belakang: Remaja perempuan sering memiliki pengetahuan yang kurang mengenai kesehatan reproduksi termasuk menstruasi, dan masalah menstruasi dapat mempengaruhi kehadiran siswi di sekolah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan ketidakhadiran siswi sekolah dasar selama masa menstruasi.Metode: Penelitian cross-sectional dilakukan di sembilan sekolah dasar di Kota Tangerang Selatan. Informasi yang dikumpulkan antara lain karakteristik demografi, umur menarche, durasi menstruasi, dismenore, pengetahuan, dan sumber informasi mengenai menstruasi dari remaja siswi. Partisipan terdiri dari 133 siswi yang telah mengalami menstruasi. Uji chi-square dan regresi logistik digunakan dalam data analisis.Hasil: Frekuensi siswi yang tidak masuk sekolah saat menstruasi cukup tinggi (19%). Rata-rata ketidakhadiran sebanyak 2,4 hari setiap siklus menstruasi, dan alasan utama ketidakhadiran di sekolah antara lain takut tembus (69%), rasa sakit/tidak nyaman (62%), dan ejekan dari siswa laki-laki (19%). Pengetahuan yang buruk tentang menstruasi (AOR = 5,24; 95% CI = 1,69-16,30) dan dismenore (AOR = 6,05; 95% CI = 1,32-27,69) mempunyai hubungan positif yang signifikan dengan ketidakhadiran di sekolah (p<0,05), sementara pendidikan ibu secara signifikan dapat mencegah ketidakhadiran siswi pada masa menstruasi (p<0,05).Kesimpulan: Faktor-faktor yang mempengaruhi ketidakhadiran siswi di sekolah adalah pengetahuan tentang menstruasi, dismenore, dan status pendidikan ibu. Penelitian ini menunjukkan bahwa memberikan pengetahuan dan manajemen menstruasi dapat bermanfaat dalam mengurangi ketidakhadiran siswi akibat menstruasi di sekolah.
Kata kunci: menstruasi, menarche, pengetahuan, ketidakhadiran di sekolah
AbstractBackground: Adolescent girls often have limited knowledge regarding reproductive health including menstruation, and challenges associated with menstruation may affect girls’ school attendance. This study aimed to examine factors associated with school absence during menstruation among schoolgirls.Method: A cross-sectional study was conducted in nine elementary schools in the South Tangerang City. The information included the schoolgirls’ demographic background, menarche age, duration of menstrual, dysmenorrhea, knowledge about menstruation, and source of information related to menstruation. Participants were 133 schoolgirls who had experienced first menstruation. Chi-square test and logistic regression were used for data analysis.Results: The frequency of schoolgirls who missed school during menstruation was slightly high (19%). Absentee schoolgirls missed an average of 2.4 days each menstrual cycle, and main reasons for school absence were fear of leakage (69%), pain/discomfort (62%), and boys ridiculed (19%). Poor knowledge about menstruation (AOR = 5.24; 95 % CI = 1.69-16.30) and dysmenorrhea (AOR = 6.05; 95% CI: 1.32-27.69) revealed significant positive association with school absence during menstruation (p<0.05), while mother’s education had significantly prevented the schoolgirls from school absence during menstruation (p<0.05). Conclusion: Factors affecting school absence of schoolgirls included knowledge of menstruation, dysmenorrhea, and mother’s education status. The findings suggest that providing knowledge and menstrual management could benefit on reducing school absenteeism among schoolgirls due to menarche at school.
Keywords: menstruation, menarche, knowledge, school absenc
Obesity and Asthma Risk in Indonesian Adults: Findings from the 2018 Indonesia Basic Health Research
Obesity and asthma are both global public health challenges. Mounting evidence suggests that obesity may increase asthma risk in adults; however, the association by sex remains uncertain. This study examined the association of obesity with asthma risk in Indonesian adult men and women. Data were obtained from the 2018 Indonesia Basic Health Research. The analysis included 299,837 men and 333,218 women aged ≥18 years. Asthma was identified by the self-report of a doctor’s diagnosis. Obesity was defined as a body mass index ≥30 kg/m2. A logistic regression was used for data analysis. Asthma prevalence was 2.7% (2.5% in men and 2.8% in women) and was higher in obese than non-obese adults. The adjusted odds ratio (aOR) of having asthma-related obesity was 1.22, 95% Confidence Interval (CI) = 1.17–1.28 (aOR = 1.25, 95% CI = 1.21–1.34 in women and aOR = 1.14, 95% CI = 1.05–1.25 in men). In conclusion, asthma prevalence was relatively low in Indonesian adults and slightly higher in women than men. Both men and women had a slight increase in the odds of having asthma-related obesity. Longitudinal studies are needed to understand better the causality association of obesity with asthma in adults
KOMUNIKASI YANG EFEKTIF DALAM PENDIDIKAN KARAKTER
Communication becomes a system in a process of character education. It means that character education is influenced by the quality of built communication. An effective communication has rules, requirements, principles and universal strategies so that now the existence is significant enough to be implemented in character education. Various model of communication which come from either Al-Qur’an and Hadist or from thought of communication experts, depend on the educators’ quality in putting their function and responsibility. This article discusses that problem by analyzing model and form of modern communication, combining with the communication principles in Al-Qur’an and Hadits, and its relation with character education. The result shows that educator factor becomes the dominant factor in character education.Keywords; Modern communication, Islamic concept, Character education, Educator
ANALISIS AFIKSASI PADA LAGU TEPAT SAMPAI TUJUAN KARYA ENDAH N RHESA (2023)
Penelitian ini memiliki tjuan untuk memaparkan penggunaan Afiksasi pada lagu “Tepat Sampai Tujuan” karya Endah N Rhesa” (2023). Penelitian ini juga bertujuan sebagai salah satu acuan atau referensi bagi pembaca Ketika hendak memilih topik yang sama yakni mengenai afiksasi. Di dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskripsi analisis agar penelitian ini bersifat komprehensif dan kompleks. Adapun teori yang digunakan dalam penelitian ini yakni menggunakan teori menurut Kridalaksana mengenai jenis – jenis afiksasi. Kemudian objek yang dianalisis dalam penelitian ini yaitu berupa lirik lagu yang terdapat pada platfrom spotify dan youtube mengenai lagu “Tepat Sampai Tujuan” karya Endah N Rhesa (2023). Dengan demikian, hasil dari penelitian ini yaitu peneliti menemukan tiga jenis afiksasi yang terdapat dalam lagu tersebut dengan jumlah keseluruhan data sebanyak 21 data, yang terbagi kedalah tiga jenis afiksasi yaitu (1) prefiks ditemukan atau dianalisis data sebanyak 16 data mulai dari kata menanti, melaju, melewati, dan lainnya. (2) sufiks dijelaskan atau dianalisis terdapat data sebanyak 5 data mulai dari jalani, lewati, dan lainnya. (3) kombinasi afiks memuat 1 data yaitu mengutamakan
Hubungan Akses Informasi Kesehatan dengan Pengetahuan Kesehatan Reproduksi pada Mahasiswa Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Sexually transmitted infections (STIs) among young adults continue to be an important public health problem for many countries, with as many as 333 million cases of STIs occurring among young adults. The lack of reproductive health information driven by socio-cultural changes for young adults makes students vulnerable to reproductive diseases. Information obtained through the media is needed which aims to increase student or young adult knowledge regarding reproductive health. This study aims to see the relationship between access to reproductive health information and students' knowledge related to reproductive health. This study used a quantitative method with a cross sectional approach. The population of this study is all active students at UIN Syarif Hidayatullah Jakarta in 2022, that involved a sample of 266 students using a proportionate stratified random sampling . Data were analyzed using the chi-square test for categorical variables and t-test for continuous variables. A total of 83.5% of students access reproductive health information. Data analysis shows that there is a relationship between information access to knowledge of reproductive health, from the results of the chi square statistical test found p-value < 0.001. Meanwhile, there was no relationship between age, gender, and faculty with knowledge of reproductive health
Kualitas Kesaksian Testimonium De Auditu pada Putusan Mahkamah Syar’iyyah Aceh Terhadap Tindak Pidana Perkosaan Anak
Meningkatnya jarimah pemerkosaan terhadap anak tidak diimbangi dengan penegakan hukum yang berpihak pada korban. Banyak putusan mahkamah syar’iyyah aceh yang justru membebaskan pelaku karena minimya alat bukti. kesaksian saksi testimonium de auditu ditolak untuk dipertimbangkan karena saksi dianggap tidak melihat, mendengar dan mengalami langsung peristiwa pidana yang disaksikannya penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dasar perimbangan hakim dalam menilai kualitas kesaksian saksi testimonium de aiditu dalam Putusan No. 7/JN/2021/MS.Aceh dan menganalisisnya berdasarkan perspektif hukum positi dan fikih jinayah. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Hakim dalam memutus jarimah pemerkosaan terhadap anak di bawah umur pada Putusan Nomor 7/JN/2021/MS.Aceh menilai bahwa kualitas kesaksisan saksi testimonium de auditu tidak dapat diterima sehingga tidak terdapat minimum dua alat bukti yang sah yang dapat membuktikan bahwa Terdakwa telah melakukan pemerkosaan terhadap anak di bawah umur. Kualitas kesaksian saksi testimonium de auditu ditinjau dari hukum positif meskipun bukan atas apa yang dilihat, di dengar dan dialami sendiri tetap dapat dijadikan alat bukti petunjuk. Sedangkan ditinjau dari fiqih jinayah kesaksian testimonium de auditu tidak boleh dikesampingkan atau ditolak sepenuhnya oleh hakim karena Hakim harus mendengarkan keterangan semua pihak demi terciptanya keadilan
Efektivitas Komunikasi Interpersonal terhadap jalinan persahabatan antar mahasiswa: studi pada mahasiswa prodi minat studi Public Relation
Skripsi ini merupakan hasil dari penelitian lapangan dan dilaksanakan untuk menjawab persoalan yang hendak peneliti kaji antara lain: (1) Apakah komunikasi interpersonal efektif terhadap jalinan persahabatan antar mahasiswa prodi ilmu komunikasi minat studi Public Relation. (2) Seberapa efektif komunikasi interpersonal terhadap jalinan persahabatan antar mahasiswa prodi ilmu komunikasi minat studi Public Relation. Pengumpulam data dalam penelitian ini menggunakan metode angket (kuesioner) merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pemyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya, untuk memberikan fakta terkait dengan komunikasi interpersonal terhadap jalinan persahabatan antar mahasiswa. Disertai pula dengan pengumpulan data melalui wawancara dan observasi. Kemudian data tersebut dianalisis untuk mengambil kebenaran fakta dengan menggunakan metode kuantitatif (positivistik) yang dilandasi dengan teori dari Lesli Baxter dan Barbara Montgomery. Hasil penelitian ini ditemukan: Pertama, hasil dari analisis wilcoxon menunjukkan hipotesis Ha (kerja) yang menyatakan terdapat hubungan yang efektif komunikasi interpersonal terhadap jalinan persahabatan antar mahasiswa minat studi Public Relation diterima, karena hasil perbandingan Z hitung dan Z tabel menunjukkan Z hitung lebih besar dari pada Z tabel (-5.130> 1,96), begitu juga dengan perbandingan taraf signifikansi menunjukkan bahwa signifikansi lebih kecil dari pada 0,05 (0,000 < 0,05), maka Ho ditolak dan Ha diterima. Kedua, berdasarkan hasil dari pengujian rumus koefisien korelasi diketahui bahwa dari signifikansi 0,000 maka taraf signifikansinya masuk pada nilai 0,00-0, 199 yang artinya bahwa tingkat hubungan jalinan persahabatan antar mahasiswa minat studi Public Relation "sangat rendah."
Efektivitas Komunikasi Interpersonal terhadap jalinan persahabatan antar mahasiswa: studi pada mahasiswa prodi minat studi Public Relation
Skripsi ini merupakan hasil dari penelitian lapangan dan dilaksanakan untuk menjawab persoalan yang hendak peneliti kaji antara lain: (1) Apakah komunikasi interpersonal efektif terhadap jalinan persahabatan antar mahasiswa prodi ilmu komunikasi minat studi Public Relation. (2) Seberapa efektif komunikasi interpersonal terhadap jalinan persahabatan antar mahasiswa prodi ilmu komunikasi minat studi Public Relation. Pengumpulam data dalam penelitian ini menggunakan metode angket (kuesioner) merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pemyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya, untuk memberikan fakta terkait dengan komunikasi interpersonal terhadap jalinan persahabatan antar mahasiswa. Disertai pula dengan pengumpulan data melalui wawancara dan observasi. Kemudian data tersebut dianalisis untuk mengambil kebenaran fakta dengan menggunakan metode kuantitatif (positivistik) yang dilandasi dengan teori dari Lesli Baxter dan Barbara Montgomery. Hasil penelitian ini ditemukan: Pertama, hasil dari analisis wilcoxon menunjukkan hipotesis Ha (kerja) yang menyatakan terdapat hubungan yang efektif komunikasi interpersonal terhadap jalinan persahabatan antar mahasiswa minat studi Public Relation diterima, karena hasil perbandingan Z hitung dan Z tabel menunjukkan Z hitung lebih besar dari pada Z tabel (-5.130> 1,96), begitu juga dengan perbandingan taraf signifikansi menunjukkan bahwa signifikansi lebih kecil dari pada 0,05 (0,000 < 0,05), maka Ho ditolak dan Ha diterima. Kedua, berdasarkan hasil dari pengujian rumus koefisien korelasi diketahui bahwa dari signifikansi 0,000 maka taraf signifikansinya masuk pada nilai 0,00-0, 199 yang artinya bahwa tingkat hubungan jalinan persahabatan antar mahasiswa minat studi Public Relation "sangat rendah."
Sosiodemografi dan tingkat kecemasan mahasiswa pada masa pandemi COVID-19
The COVID-19 pandemic is an epidemiological crisis. It has impacted psychological conditions, creating concerns about the mental health of young people around the world – including anxiety issues. Though past research has revealed that the level of anxiety may depend on the person's sociodemographic background, not many have examined the topic within the pan-demic context. Moreover, sociodemographic context may differ – due to cultural relativism. This study aimed to determine the relationship of sociodemographic factors with anxiety levels in university students. This study used a cross-sectional study design. Participants were undergraduate students of UIN Syarif Hidayatullah. The accidental sampling method was used to select 415 participants. Data collection was performed online using a google form. Data were analyzed by univariate, bivariate, and multivariate tests. The results of this study showed that the prevalence of severe anxiety was 57.20% (n=239) in university students. The results of multivariate analysis showed that relatives/acquaintances affected by COVID-19 and geographic location were associated with anxiety levels (p<0.05). Participants who have relatives/acquaintances infected with COVID-19 have a 1.70 times higher risk of experiencing severe anxiety (OR=1.70; 95%CI=1.111-2.602). Participants who live in urban areas have a 1.79 times higher risk of experiencing severe anxiety (OR=1.79; 95%CI=1.142-2.818). Students were expected to manage anxiety during a pandemic. Recommendation to the university includes providing health promotions to prevent the transmission of COVID-19 and psychological consultation services to maintain the mental health of students during the pandemic
ANALISIS POTENSI DAN PENGEMBANGAN WILAYAH KABUPATEN LEBAK PROVINSI BANTEN
Lebak regency is one of regencies in Banten province. It has a lot of potential. The potential of such close to the capital city of Jakarta and superior in food products. However, it is one of Lebak regency left behind so that the necessary efforts to develop the region through the determination of the base sector, other sectors that have the potential to be developed as well as the interaction between Lebak regency in Banten Province.
The purpose of this study is to identify the sector base in Lebak Regency by using a Location Quotient (LQ) then identify potential sectors that have competitive advantage and specialization by using shift share analysis tools and models Growth Ratio (MRP) and then these analysis tools are combined and form overlay analysis. The last purpose is identifying the interaction between Lebak Regency withthe other regions in Banten Province. It is using the gravity method.
Based on LQ analysis, we know that Lebak regency has 6 basic sectors, such as agriculture, mining and excavating, building and constructing, trading, hotel and restaurant, finance and leasing. Besides, there are 3 non basic sectors, electricity, gas, and clean water. From Shift Share, MRP, and Overlay analysis, there are 9 sectors that have excellent competitiveness and others have only special characteristic. Sectors which have excellent competitiveness are mining and excavating, building and construction, trading, hotel and restaurant, and also financing, leasing and other services. These sectors are potential to be developed. Other sectors that have potential to be developed are expedition and communication. The result of gravitation method is about strong interaction between Lebak regency with Tangerang, Serang, and Pandegalang Regency, and also Tangerang, South Tangerang, Serang City. Besides, weak interaction is happened with Cilegon Cit