2 research outputs found

    Jurnal Arkeologi Siddhayatra Vol.23 No.2 tahun 2018

    Get PDF
    Seluruh artikel yang dimuat di dalam terbitan Volume 23 No. 2 bulan November tahun 2018 ini melingkupi kajian arkeologi prasejarah, kolonial, klasik, dan linguistik. Tulisan dari Muhammad Nofri Fahrozi memfokuskan pada temuan Rel di Sungailiat, artikel ini berusaha menghubungkan berbagai peristiwa masa lalu khususnya pada zaman kolonial Belanda. Dalam artikel ini disebutkan antara hubungan rel kereta dengan penambangan timah. Juga perlunya penelusuran ulang rel kereta api untuk upaya revitalisasi demi pariwisata. Seffiani Dwi Azmi dan Kristantina Indriastusti pada edisi kali ini membahas mengenai tipologi lesung batu di Kecamatan Pajar Bulan. Hasil yang diperoleh adalah terdapat 3 tipe lesung batu yaitu lesung Oval Circuit (A1), persegi panjang dengan sudut lancip (B1), Tipe Oval Easimove (A2). Lesung batu di Kecamatan Pajar Bulan mempunyai ciri khas masing-masing baik dari bentuk ataupun relief. Masyarakat prasejarah pasemah adalah masyarakat yang mempunyai pengetahuan dan nilai estetika yang tinggi dilihat dari berbagai jenis tinggalan megalitik yang beragam, serta taat dalam hal religi. Artikel Muhammad Riyad Nes pada edisi ini mengenai instalasi militer tinggalan Jepang di Palembang. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa instalasi militer di Kota Palembang memiliki beberapa bentuk, yaitu bentuk tidak beraturan, bentuk huruf U, persegi panjang, segi empat dan lingkaran/melingkar. Adapun fungsi dari instalasi militer tersebut adalah untuk mempertahankan wilayah tambang minyak di Kota Palembang dan sebagai basis pertahanan serta tempat untuk mengintai musuh. Artikel Taeyoung Cho membahas mengenai tamadun Islam dan tulisan Arab. Disebutkan juga bahwa kedatangan Islam ke Nusantara tidak hanya menyebar agama, tetapi juga memengaruhi perubahan sistem sosial di mana tulisan Arab menulis berbagai bidang tamadun Islam dan menyampaikannya ke masyarakat lokal. Kemunculan huruf varian dalam varian-varian tulisan Arab (Jawi, Pégon, Sérang, dan Buri Wolio) adalah sebuah hasil dari penyusuaian tulisan Arab dengan bahasa-bahasa lokal untuk mengantar unsur-unsur tamadun Islam ke dalam konteks masyarakat lokal Artikel Surini Widyawati dan Sondang Martini Siregar menjadi artikel terakhir dalam edisi ini. Tulisan tersebut mengenai hubungan pendirian bangunan Candi Tingkip dengan sumberdaya alam di daerah Musi. Hasil penelitan menunjukkan bahwa Musi Rawas memiliki potensi alam yang cocok sebagai tempat didirikannya bangunan suci, karena memiliki jenis tanah yang kandungan organiknya cocok dipakai untuk bertanam, selain itu juga dikelilingi oleh Sungai dan anak sungai, dan vegetasi yanga ada di sekitanya berupa tanaman pertanian dan perkebunan. Potensi sumber daya alam Musi Rawas mempengaruhi didirikannya Candi Tingkip

    TIPOLOGI INSTALASI MILITER JEPANG DI KOTA PALEMBANG, SUMATERA SELATAN

    Full text link
    The military installation is a defense building that is specifically established,strengthened and closed, serves to protect an area or army from enemy attacks. Thepurpose of this paper is to find out the shape and function of military installations in the cityof Palembang. This research method consists of the stages of data collection and specialanalysis using a spatial approach. The results of this study indicate that militaryinstallations in the city of Palembang have several forms, namely irregular shapes, U,rectangular, rectangular and circular / circular shapes. The function of the militaryinstallation is to maintain the oil mining area in the city of Palembang and as a base ofdefense and a place to spy on the enemy
    corecore