18 research outputs found
Pengaruh Madu Jamur terhadap Penurunan Kadar Glukosa Darah Mencit Jantan
Masing-masing kelompok mencit jantan Bulb/C diberikan madu jamur dengan dosis 0,39 ml/20 g BB; 0,52 ml/20 g BB dan metformin 5 mg/ 20 g BB. 30 menit berikutnya diberikan glukosa monohidrat 75 mg/20 g BB secara per oral untuk meningkatkan kadar glukosa darah. Dilakukan pengukuran kadar glukosa darah setiap menit ke-0, 30, 60, 90 dan 120 setelah pemberian glukosa monohidrat. Hasil menunjukkan bahwa pemberian madu jamur dosis 0,39 ml/20 g BB belum dapat menurunkan kadar glukosa darah mencit (p > 0,05) sedangkan pemberian madu jamur pada dosis 0,52 ml/20 g BB sudah mampu menurunkan kadar glukosa darah setelah 2 jam pemberian glukosa monohodrat (p < 0,05
Data Tanaman dan Pengobatan pada Lontar USAda Rare
Bangsa Indonesia merupakan salah satu bangsa dengan keanekaragaman budaya warisan nenek moyang. Selain kaya akan budaya, terdapat pula warisan tentang ilmu pengobatan. Di Bali warisan budaya tentang pengobatan dikenal dengan Lontar Usada. Lontar USAda rare merupakan salah satu USAda yang membahas tentang pengobatan pada anak-anak dengan menggunakan ramuan tanaman. Dalam lontar USAda rare hanya memuat tentang nama penyakit dan cara pengolahan ramuan tanaman untuk mengobati penyakit tersebut dengan pendekatan secara empiris. Efek farmakologi dan data toksisitas dari tanaman yang digunakan untuk pengobatan dalam USAda rare belum dilakukan inventarisasi. Sehingga ingin dilakukan penambahan data ilmiah khasiat dan toksisitas tanaman obat yang tercantum dalam lontar USAda rare. Terdapat 150 jenis tanaman pada lontar USAda rare tetapi hanya 10 tanaman yang dilakukan penambahan data kandungan kimia dalam tanaman, efek farmakologi secara ilmiah dan efek toksik
Uji Skrining dan Determinasi Kodein dengan Tlc Spektrofotodensitometri
A current research of screening and determination of codeine using Al-TLC Spectrophotodensitometry has been carried out. The separation was performed using TAEA mobile phase. Screening and confirmation were investigated by comparing hRfc of the analyte and hRfc those on data library. Combination hRfc vs correlation also been used as confirmation method, which can be enhanced by spectrum shift reaction using HCl 10% and KOH 0,1 M. The validation parameters were precission, linierity, limit of detection and quantitation (LOD & LOQ) and recovery. TAEA mobile phase performed a good separation among morphine, codeine, caffeine, papaverine and bromhexine standards, which gave Rs value > 1. Test of linierity using regression gave correlation value > 0,99 . LOD and LOQ of Al-TLC were 137.85 ng and 459.63 ng. The recovery of codeine in human plasma using isopropanol as the precipitating agent was 77.1% ± 4.9 (6.5%)
Penentuan Profil Bioautografi Dan Aktivitas Antioksidan Ekstrak Etanol Daun Bidara (Ziziphus Mauritiana Auct. Non Lamk.) Dengan Metode Penangkapan Radikal Dpph
Bidara atau yang dikenal dengan bahasa latin Ziziphus mauritiana Lam. telah diketahui memiliki beberapa aktivitas, diantaranya adalah aktivitas hepatoprotektif, antidiabetes, imunomodulator dan antioksidan. Selain itu terdapat penelitian yang melaporkan bahwa ekstrak etanol daun Z. mauritiana memiliki aktivitas adaptogenik. Suatu teori menyatakan bahwa aktivitas antioksidan berkontribusi terhadap aktivitas adaptogenik yang dimiliki oleh suatu tanaman. Sehingga pada penelitian ini akan dilakukan uji antioksidan ekstrak etanol daun Z. mauritiana serta penentuan profil bioautografi dengan KLT.
Hasil menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun Z. mauritiana memiliki aktivitas antioksidan dengan IC50 sebesar 59,52 ± 1,2 ?g/mL. Dibandingkan dengan vitamin C yang memiliki nilai IC50 sebesar 2,73 ± 0,05 ?g/mL, ekstrak etanol daun Z. mauritiana memiliki aktivitas antioksidan lebih rendah. Hasil profil bioautografi menunjukkan bercak ke-4 dan 10 pada uji flavonoid, bercak ke-12 dan 15 pada uji saponin serta bercak ke-10 pada uji triterpenoid diduga memiliki aktivitas antioksidan
Penentuan Rendemen Antosianin Total Ekstrak Kulit Buah Manggis (Garcinia Mangostana L.) dengan Pengeringan Oven
Ekstrak kulit buah manggis (Garcinia mangostana L.) memiliki kandungan antosianin yang berpotensi sebagai pewarna alami. Antosianin merupakan golongan senyawa fenolik yang memiliki sifat termolabil sehingga metode pengeringan ekstrak dioperasikan pada suhu rendah. Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa proses pengeringan ekstrak dapat menyebabkan pengurangan komponen senyawa fenolik. Pada penelitian ini diamati perbandingan antosianin total (Total Anthocyanin Content) pada ekstrak sebelum dan sesudah proses pengeringan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pengeringan ekstrak dengan oven terhadap rendemen antosianin. Penelitian ini bersifat eksperimental dimana ekstrak cair dikeringkan dengan oven pada suhu 35ºC dan antosianin total (Total Anthocyanin Content) pada ekstrak sebelum dan sesudah dikeringkan dihitung dengan metode perbedaan pH menggunakan spektrofotometer UV-Vis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengeringan ekstrak kulit buah manggis dengan oven pada suhu 35ºCmemberikan pengaruh terhadap antosianin total ekstrak dengan rendemen sebesar 12,61%
Uji Penangkapan Radikal 2,2-difenil-1-pikrihidrazil Dan Profil Bioautografi Ekstrak Etanol Kulit Batang Bidara (Ziziphus Mauritiana Auct. Non Lamk.)
Bidara atau yang dikenal dalam bahasa latin Ziziphus mauritiana Auct. non Lamk. telah dilaporkan memiliki aktivitas antioksidan. Aktivitas antioksidan yang dimiliki tanaman ini berasal dari metabolit sekunder yang tekandung didalamnya. Penelitian ini bertujuan untuk menguji aktivitas antioksidan dari ekstrak etanol 96% kulit batang Ziziphus mauritiana dan mengetahui golongan senyawa apa yang berperan dalam menciptakan aktivitas antioksidan dengan profil bioautografi.
Uji penangkapan radikal bebas DPPH dilakukan untuk mengetahui aktivitas antioksidan yang dimiliki ekstrak etanol 96% kulit batang Z. Mauritiana dengan parameter nilai IC50. Penentuan profil bioautografi dilakukan untuk mengetahui golongan senyawa apa saja yang berperan dalam aktivitas antioksidan yang meliputi pemeriksaan terhadap senyawa golongan triterpenoid, saponin, flavonoid, dan alkaloid.
Hasil pengujian menunjukkan, ekstrak etanol 96% kulit batang Z. Mauritiana memiliki kemampuan penangkapan radikal bebas dengan IC50 19,32±0,17 µg/mL. Senyawa golongan saponin dan flavonoid yang terkandung dalam ekstrak diketahui memiliki aktivitas antioksidan
Uji Aktivitas Antioksidan Minuman Kombucha Lokal di Bali dengan Substrat Gambir
Minuman Kombucha merupakan salah satu antioksidan eksogen yang berasal dari hasil fermentasi antara substrat dengan gula yang ditambahkan dengan yeast dan bakteri asam asetat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antioksidan dari minuman Kombucha lokal di Bali dengan substrat gambir. Penelitian ini terdiri dari 2 tahapan, yaitu penentuan kadar fenolik total dan uji aktivitas antioksidan yang dilihat dari nilai IC50. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa minuman Kombucha lokal di Bali dengan substrat gambir memiliki nilai total fenol 80,07% dengan nilai IC50 sebesar 35,65 ±0,90 µg/mL
Pengaruh Lama Fermentasi terhadap Aktivitas Antioksidan Minuman Kombucha Lokal di Bali dengan Substrat Produk Gambir
Kombucha merupakan air seduhan substrat dan gula yang mengalami proses fermentasi oleh khamir dan bakteri. Substrat yang digunakan dalam penelitian ini adalah produk gambir. Salah satu faktor yang berpengaruh terhadap aktivitas antioksidan minuman Kombucha adalah lama fermentasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh lama fermentasi terhadap aktivitas antioksidan serta mengetahui lama fermentasi yang memiliki aktivitas antioksidan yang optimal dari minuman Kombucha lokal di Bali dengan substrat produk gambir. Penelitian ini dilakukan dalam beberapa tahap yaitu pengukuran pH serta uji aktivitas antioksidan menggunakan metode DPPH (1,1-diphenyl-2-picrylhydrazyl) pada minuman Kombucha lokal di Bali dengan substrat produk gambir yang divariasikan lama fermentasinya (0, 1, 2, 3, 4, dan 5 hari). Data yang diperoleh dianalisis secara statistik menggunakan Repeated ANOVA dengan taraf kepercayaan 95%. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa lama fermentasi berpengaruh terhadap aktivitas antioksidan minuman Kombucha lokal di Bali dengan substrat produk gambir (p <0,05) dan aktivitas antioksidan yang optimal diperoleh setelah minuman tersebut difermentasikan selama 3 hari (IC50 = 54,46 ± 1,59 µg/mL)
Optimasi Komposisi Span® 60 Dan Tween® 80 Sebagai Emulgator Terhadap Stabilitas Fisik Dalam Formulasi Cold Cream Ekstrak Kulit Buah Manggis (Garcinia Mangostana L.)
Ekstrak kulit buah manggis (Garcinia mangostana L.) dengan konsentrasi 10% telah terbukti memiliki aktivitas antiluka. Ekstrak tersebut diformulasikan menjadi sediaan cold cream. Penggunaan variasi nilai HLB kombinasi emulgator Span® 60 dan Tween® 80 bertujuan untuk mendapatkan formula cold cream yang paling stabil. Untuk menentukan kestabilan cold cream, maka dilakukan pengujian pengaruh variasi nilai HLB emulgator Span® 60 dan Tween® 80 terhadap stabilitas fisik cold cream ekstrak kulit buah manggis. Variasi nilai HLB dengan kombinasi emulgator Span® 60 dan Tween® 80 yang digunakan dalam penelitian ini adalah 4,958; 5,573 dan 6,760. Untuk mengetahui pengaruh nilai HLB dilakukan pengujian terhadap stabilitas fisik yang meliputi pH, tipe emulsi dan derajat pemisahan fase. Uji stabilitas dilakukan pada suhu penyimpanan yang berbeda yaitu suhu ruang (25-28 °C) dan suhu 40°C. Data hasil pengujian tersebut dianalisis dengan metode ANOVA one-way, uji Least Significant Different (LSD) dan Independent Samples Test dengan taraf kepercayaan 95%. Hasil penelitian terhadap stabilitas fisik cold cream ekstrak kulit buah manggis menunjukkan bahwa variasi nilai HLB kombinasi emulgator Span® 60 dan Tween® 80 tidak berpengaruh terhadap tipe emulsi namun memberikan pengaruh terhadap pH dan derajat pemisahan fase. Uji stabilitas menunjukkan bahwa perbedaan suhu penyimpanan tidak menyebabkan Perubahan tipe emulsi, namun berpengaruh terhadap pH dan derajat pemisahan fase sediaan cold cream ekstrak kulit buah manggis. Formula dengan kombinasi Span® 60 dan Tween® 80 dengan nilai HLB 4,958 menghasilkan sediaan cold cream dengan stabilitas fisik yang paling stabil
Penetapan Aktivitas Antioksidan yang Optimal pada Teh Hitam Kombucha Lokal di Bali dengan Variasi Waktu Fermentasi
Teh Kombucha yang diketahui memiliki aktivitas antioksidan, merupakan campuran teh dan gula yang difermentasi dengan bantuan simbiosis antara bakteri asam asetat dan yeast. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui waktu fermentasi yang memberikan aktivitas antioksidan optimal pada teh hitam Kombucha lokal di Bali. Uji penangkapan radikal DPPH dilakukan pada teh hitam Kombucha lokal di Bali dengan konsentrasi gula 5% b/v pada waktu fermentasi yang bervariasi (hari ke-1, 8 dan 15). Analisis data dilakukan dengan repeated ANOVA pada tingkat kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa teh hitam Kombucha lokal di Bali pada waktu femerntasi hari ke-1 memberikan aktivitas antioksidan yang optimal karena dalam waktu fermentasi yang pendek mampu menghasilkan % penangkapan radikal DPPH yang tidak berbeda signifikan dibandingkan teh hitam Kombucha lokal yang memberikan aktivitas antioksidan terbesar