12 research outputs found

    Perbandingan aktivitas analgesik parasetamol dengan kombinasi parasetamol ibuprofen pada mencit putih jantan (mus musculus) dengan metode panas (hot plate)

    Get PDF
    Analgesik merupakan senyawa yang dalam dosis terapeutik dapat mengurangi atau melenyapkan rasa nyeri tanpa menghilangkan kesadaran. Parasetamol merupakan metabolit aktif dari fenasetin yang memiliki efek analgesik. Ibuprofen bekerja dengan menghambat sintesis prostaglandin, menekan inflamasi dan nyeri. Penelitian ini bertujuan mengetahui aktivitas analgesik senyawa parasetamol dibanding dengan parasetamol kombinasi ibuprofen pada mencit (Mus musculus). Subjek penelitian berupa mencit sebanyak 27 ekor dengan 3 kelompok perlakuan, masing masing kelompok menggunakan 9 ekor mencit. Kelompok I menggunakan senyawa parasetamol 500 mg, kelompok II menggunakan kombinasi parasetamol 350 mg dengan ibuprofen 200 mg, kelompok K(-) menggunakan larutan CMC-Na 0,5%. Mencit diberi larutan uji secara per oral, dengan metode panas (Hot Plate) dilakukan setiap 10 menit selama 90 menit. Perhitungan presentase hambatan nyeri parasetamol 0,35% lebih tinggi dibandingkan kombinasi parasetamol dengan ibuprofen 0,31%. Maka dapat disimpulkan bahwa obat dosis tunggal parasetamol 500 mg memiliki aktifitas analgesik yang sama dengan obat dosis kombinasi parasetamol 350 mg ibuprofen 200 mg

    Perbandingan aktivitas analgesik parasetamol dengan kombinasi parasetamol ibuprofen pada mencit putih jantan (mus musculus) dengan metode panas (hot plate)

    No full text
    Analgesik merupakan senyawa yang dalam dosis terapeutik dapat mengurangi atau melenyapkan rasa nyeri tanpa menghilangkan kesadaran. Parasetamol merupakan metabolit aktif dari fenasetin yang memiliki efek analgesik. Ibuprofen bekerja dengan menghambat sintesis prostaglandin, menekan inflamasi dan nyeri. Penelitian ini bertujuan mengetahui aktivitas analgesik senyawa parasetamol dibanding dengan parasetamol kombinasi ibuprofen pada mencit (Mus musculus). Subjek penelitian berupa mencit sebanyak 27 ekor dengan 3 kelompok perlakuan, masing masing kelompok menggunakan 9 ekor mencit. Kelompok I menggunakan senyawa parasetamol 500 mg, kelompok II menggunakan kombinasi parasetamol 350 mg dengan ibuprofen 200 mg, kelompok K(-) menggunakan larutan CMC-Na 0,5%. Mencit diberi larutan uji secara per oral, dengan metode panas (Hot Plate) dilakukan setiap 10 menit selama 90 menit. Perhitungan presentase hambatan nyeri parasetamol 0,35% lebih tinggi dibandingkan kombinasi parasetamol dengan ibuprofen 0,31%. Maka dapat disimpulkan bahwa obat dosis tunggal parasetamol 500 mg memiliki aktifitas analgesik yang sama dengan obat dosis kombinasi parasetamol 350 mg ibuprofen 200 mg
    corecore