10 research outputs found
Uji efektivitas minyak atsiri daun kemangi (Ocimum basilicum L.) sebagai bioinsektisida dalam sediaan antinyamuk spray terhadap mortalitas nyamuk Aedes aegypti
Nyamuk Aedes aegypti merupakan suatu vektor atau pembawa
penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD). Angka kasus penyakit DBD di Indonesia masih cukup tinggi. Salah satu upaya untuk mencegah penyebaran penyakit tersebut yaitu dengan pengendalian vektor nyamuk menggunakan bioinsektisida dari minyak atsiri daun kemangi. Minyak atsiri daun kemangi (Ocimum basilicum L.) memiliki efek sebagai bioinsektisida
karena terdapat kandungan kimia yang berpotensi sebagai racun terhadap nyamuk. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui efektivitas dari minyak atsiri daun kemangi sebagai bioinsektisida dalam sediaan antinyamuk spray terhadap mortalitas nyamuk Aedes aegypti. Metode penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorik. Penelitian ini
dilakukan menggunakan 5 kelompok perlakuan dengan jumlah replikasi sebanyak 5 kali, setiap kelompok uji berisi 25 ekor nyamuk Aedes aegypti dewasa. Kelompok perlakuan terdiri dari kontrol negatif (etanol dan propilen glikol), kontrol positif (Baygon), minyak atsiri 10%, 20%, dan 30%. Data diperoleh dari pengamatan waktu jatuh (KT50 dan KT90) pada menit ke-5 hingga ke-60 dengan interval waktu 5 menit dan mengamati
kematian nyamuk (LC50 dan LC90) pada jam ke-1 hingga jam ke-24. Nilai KT50 yang diperoleh dari masing-masing konsentrasi yaitu 6,424, 4,005, 3,602 menit dan nilai KT90 pada masing-masing konsentrasi 11,997, 8,043, 7,570 menit. Nilai LC50 10,292% dan LC90 20,175%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa minyak atsiri daun kemangi memiliki potensi sebagai bioinsektisida terhadap nyamuk Aedes aegypti. Berdasarkan hasil analisis, pada konsentrasi 30% tidak memiliki perbedaan bermakna dengan Baygon
Uji efektivitas minyak atsiri daun kemangi (Ocimum basilicum L.) sebagai bioinsektisida dalam sediaan antinyamuk spray terhadap mortalitas nyamuk Aedes aegypti
Nyamuk Aedes aegypti merupakan suatu vektor atau pembawa
penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD). Angka kasus penyakit DBD di Indonesia masih cukup tinggi. Salah satu upaya untuk mencegah penyebaran penyakit tersebut yaitu dengan pengendalian vektor nyamuk menggunakan bioinsektisida dari minyak atsiri daun kemangi. Minyak atsiri daun kemangi (Ocimum basilicum L.) memiliki efek sebagai bioinsektisida
karena terdapat kandungan kimia yang berpotensi sebagai racun terhadap nyamuk. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui efektivitas dari minyak atsiri daun kemangi sebagai bioinsektisida dalam sediaan antinyamuk spray terhadap mortalitas nyamuk Aedes aegypti. Metode penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorik. Penelitian ini
dilakukan menggunakan 5 kelompok perlakuan dengan jumlah replikasi sebanyak 5 kali, setiap kelompok uji berisi 25 ekor nyamuk Aedes aegypti dewasa. Kelompok perlakuan terdiri dari kontrol negatif (etanol dan propilen glikol), kontrol positif (Baygon), minyak atsiri 10%, 20%, dan 30%. Data diperoleh dari pengamatan waktu jatuh (KT50 dan KT90) pada menit ke-5 hingga ke-60 dengan interval waktu 5 menit dan mengamati
kematian nyamuk (LC50 dan LC90) pada jam ke-1 hingga jam ke-24. Nilai KT50 yang diperoleh dari masing-masing konsentrasi yaitu 6,424, 4,005, 3,602 menit dan nilai KT90 pada masing-masing konsentrasi 11,997, 8,043, 7,570 menit. Nilai LC50 10,292% dan LC90 20,175%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa minyak atsiri daun kemangi memiliki potensi sebagai bioinsektisida terhadap nyamuk Aedes aegypti. Berdasarkan hasil analisis, pada konsentrasi 30% tidak memiliki perbedaan bermakna dengan Baygon