2 research outputs found
PROFESIONALISME AUDITOR EKSTERNAL TERHADAP PERTIMBANGAN TINGKAT MATERIALITAS UNTUK TUJUAN AUDIT LAPORAN KEUANGAN KLIEN (Studi Empiris Pada KAP Di Wilayah Surabaya Pusat Dan Timur)
Profesionalisme menjadi syarat utama bagi orang yang bekerja sebagai auditor
eksternal. Gambaran seseorang yang professional dalam profesi dicerminkan kedalam
lima hal, yaitu: pengabdian pada profesi, kewajiban sosial, kemandirian, keyakinan
terhadap profesi, dan hubungan dengan sesama profesi. Auditor eksternal yang
memiliki pandangan profesionalisme yang tinggi akan memberikan kontribusi yang
dapat dipercaya oleh para pengambil keputusan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh profesionalisme yang
dicerminkan dalam lima dimensi sebagai variabel independen dengan pertimbangan
tingkat materialitas untuk tujuan audit laporan keuangan klien sebagai variabel
dependen.Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan data primer dari responden
yang menjadi obyek penelitian, data yang diperoleh dari kuesioner kemudian diolah
dengan menggunakan statistik sebagai alat analisis untuk menguji hipotesis yang
diajukan oleh peneliti yaitu dengan menggunakan analisis regresi linier berganda.
Dari hasil analisis disimpulkan bahwa pengabdian pada profesi dan
kemandirian berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap pertimbangan tingkat
materialitas, sedangkan kewajiban sosial dan keyakinan terhadap profesi
berhubungan positif dan signifikan terhadap pertimbangan tingkat materialitas,
dengan demikian hipotesis yang diajukan oleh peneliti telah teruji kebenarannya
Pelatihan Pengelolaan Dokumen untuk Pengajuan Akreditasi Lembaga Raudlatul Athfal Se-Kecamatan Pamekasan Kabupaten Pamekasan
Kegiatan pelatihan ini hendak membuat beberapa lembaga Raudhatul Athfal (RA) di Kabupaten Pamekasan bisa memenuhi standar yang ditetapkan berdasarkan instrumen penilaian yang disusun oleh Badan Akreditasi Nasional Anak Usia Dini dan Pendidikan Non Formal (BAN PAUD & PNF). Target kegiatan pengabdian kepada masyarakat adalah 1). Lembaga mampu menganalisis kesiapan persayaratan maupun dokumen-dokumen yang dimiliki untuk bisa terakreditasi; 2). Lembaga mampu menyusun kebutuhan dokumen sebagai persyaratan akreditasi; 3). Lembaga mampu mengajukan akreditasi melalui aplikasi SISPENA. Metode yang dilakukan adalah dengan kegiatan workshop untuk memberikan gambaran dan pemahaman pengelola lembaga RA terhadap instrumen akreditasi. Selanjutnya lembaga melakukan refleksi/evaluasi terhadap kesiapan lembaganya dalam rangka proses pengajuan akreditasi. Tahapan terakhirnya adalah lembaga menyusun dokumen yang dibutuhkan untuk memenuhi persyaratan akreditasi. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini mampu memberikan gambaran secara konkrit terkait pelaksanaan akreditasi sekolah serta tahapan-tahapannya. Diharapkan, kegiatan ini dapat memotivasi lembaga RA untuk terus meningkatkan mutu lembaga masing-masing melalui akreditasi sekolah