146 research outputs found

    The Critical Temperature of The Superconductor Having an Array of Holes

    Get PDF
    The influence of external magnetic field to the critical temperature of the superconductor having an array of hole has been calculated using time dependent Ginzburg-Landau equation. The investigation is done after calculating numerically the resistance produced when the superconductor is driven by electric current and exposed under perpendicular magnetic field fie. The result indicates that the addition of lattice holes to the superconductor exposed on perpendicular magnetic field changes the critical temperature. The changes of the critical current due to the different sizes of holes are also discussed

    Effect of Precursor Molar Ratio on the Yield of Cu Nanowires Synthesized using Aqueous Solution Method

    Get PDF
    Synthesis yield of Cu nanowires using aqueous solution method has been controlled by varying the precursor molar ratios. The main materials in this experiment consisted of (1) a precursor of copper (II) nitrate trihydrate or Cu(NO3)2.3H2O, (2) a capping agent of ethylenediamine, and (3) a reducing agent of hydrazine. The synthesis process was carried out on the hot plate for 60 min with stirring rate of 60 rpm. For this purpose, the molar ratio of the precursor was varied from 0.012 to 0.2 M. Based on SEM images, we found that the ratio between nanowires and nanoparticles increased by decreasing precursor molar ratio. Furthermore, the Cu nanowires resulted from the synthesis were analyzed by XRD and SEAD, SEM-EDX, and UV-Vis spectroscopy to confirm crystalline properties, morphology and element distribution, and optical properties.

    CRITICAL CURRENT ENHANCEMENT USING HOLES

    Get PDF
    The critical current densities of superconductor having arrays of square holes and lines hole exposed under electric and perpendicular magnetic field are calculated using time dependent Ginzburg-Landau equation (TDGLE). The result shows that the addition of an array of hole and lines hole enhance the critical current density through different pinning mechanism. The enhancement of critical current by an array of hole addition enhances the critical current densities through commensurate effect and produces the critical current peaks at matching magnetic fields while the addition lines hole to superconductor enhances the critical current through a simple pinning but covering a wider magnetic region. The enhancement factors produced by the both holes are discussed.Keywords: Superconductor, Time dependent Ginzburg-Landau, Two dimensions, Holes, Critical curren

    TESTING MICROCRYSTALLINE CELULLOSE USING SPECTROMETER AND POLARIZED LIGHT MICROSCOPE

    Get PDF
    It has been proposed to test the microcrystalline of cellulose materials using polarized light microscope (PLM) and uv-visible spectrometer . The microcrystalline cellulose was prepared from kenaf bast fibers while the nano crystalline was prepared from alpha cellulose using thermal acid hydrolysis. We use at 20% (v/v) and 40% (v/v)H2 SO4 in the experiment mixed and stirred within an hour up to hours. The testing using PLM clearly indicates the existence of microcryatalline cellulose while the use of uv-visible spectrometer can reveal the effectiveness of the acid hydrolysis in extracting the nanofibril from the alpha cellulose

    Pengukuran Kapasitas panas super Kondukto YBa,4 Cu3 06. 5+ x Pada Suhu T > TC

    Get PDF
    ABSTRAK Telah dilakukan pengukuran kapasitas panas superkonduktor bahan superkonduktor YBa2 Cu3 06. b+x\u27 pada suhu diatas suhu kritis.Hasil pengukuran dipakai untuk menyelidiki adanya transisi antiferomagnetik-bahan. Ternyata,tidak dapat diamati adanya transisi antiferomagnetik dari bahansuperkonduktor YBa, Cu3 0 Key words: transisi antiferomagnetik, super kondukto

    Superkonduktor Komposit yba2cu307., + X Dan pengukuran suseptibilitasnya

    Get PDF
    INTISARI Telah dibuat superkonduktor komposit YBa2Cu307.x +X dengan X adalah Ag203 dan PVA (polyvinil alcohol) dan diukur suseptibilitasnya. Massa bahan komposit tambahan Ag203 sekitar 13 %, sedangkan massa PVA adalah 10 %. Superkonduktor komposit disiapkan dengan reaksi padatan. Selanjutnya cuplikan disiapkan dalam bentuk silinder tipis berdiameter 10 mm dan tebal sekitar 2 mm. Cuplikan superkonduktor diuji dengan melihat levitasinya di dalam medan magnet. Pengukuran suseptibilitas dilakukan dengan mengukur suseptibilitas ACnya Hasil pengukuran menunjukkan bahwa penambahan Ag203 ke dalam cuplikan akan mengurangi kekuatan gandengan butiran superkonduktor dan mempengaruhi suhu kritis dari bahan superkonduktor beberapa kelvin. Hasil yang serupa diperoleh pada superkonduktor komposit dengan PVA. Kekuatan gandengan antar butir pada superkonduktor komposit Ag lebih besar dibandingkan dengan kekuatan gandengan antar butir pada superkonduktor komposit PVA. Kata-kata Kunci: Superkonduktor Komposit, Suseptibilitas, dan Pengukuran

    Studi Awal Pemanfaatan Lapisan Si02 Sebagai Sensor Ph

    Get PDF
    Telah dibuat studi awal pembuatan sensor pH berdasarkan prinsip kerja FET, yang terdiri atas silikon tipe-p, tebal 0.1 mm yang dilapisi dengan Si02 dan alumunium (Si02/Si/A1). Permukaan Si02 adalah permukaan kontak sensor dengan cairan. Pelapisan Si02 dilakukan dengan cara meletakkan wafer Si pada udara luar selama 24 jam dan 48 jam setelah wafer dibersihkan dan dilapisi Al. Tanggap waktu sensor berkisar 40-50 detik, sedangkan sensitifitas sensor (4.7 ± 0.1) mV/pH. Kata kunci: Sensor pH, Si/SiO

    KONTAMINASI AWAL DAN DEKONTAMINASI BAKTERI PATOGEN PADA JEROAN SAPI DENGAN IRADIASI GAMMA

    Get PDF
    KONTAMINASI AWAL DAN DEKONTAMINASI BAKTERI PATOGEN PADA JEROAN SAPI DENGAN IRADIASIGAMMA. Telah dilakukan penelitian mengenai kontaminasi awal serta dekontaminasi bakteri patogen dengan iradiasigamma pada jeroan sapi seperti hati, babat dan paru. Bakteri patogen yang digunakan adalah Salmonella typhimurium,Escherichia coli 0157, Escherichia coli polyvalen dan Vibrio cholerae yang diinokulasikan ke dalam jeroansapi. Parameter yang diukur adalah jumlah total bakteri aerob, total bakteri koli, E. coli, Staphylococcus spp danisolasi Salmonella. Pada perlakuan dekontaminasi bakteri patogen, parameter yang diukur adalah jumlah kolonibakteri yang masih hidup setelah diiradiasi pada dosis 0; 0,1; 0,2; 0,3 dan 0,4 kGy di IRPASENA dengan laju dosis1,149 kGy/jam. Hasil penelitian menunjukkan kontaminasi awal total bakteri aerob pada jeroan sapi berkisar antara8,85 x 105 dan 1,08 x 108 cfu/g, sedangkan bakteri koli berkisar antara 2,70 x 106 dan 3,23 x 107 cfu/g. Total bakteriE. coli berkisar antara 8,55 x 105 dan 2,60 x 107 cfu/g. Sedangkan total Staphylococcus spp berkisar antara 1,6 x 105dan 4,10 x 107 cfu/g. Tidak ditemukan Salmonella pada semua contoh yang diteliti, akan tetapi E. coli ditemukanpada semua contoh yang diteliti. Pada jeroan sapi, bakteri E. coli 0157 merupakan bakteri yang paling peka terhadapiradiasi, sedangkan V. cholerae merupakan bakteri yang paling tahan terhadap iradiasi.Kata kunci: Iradiasi, jeroan sapi, bakteri patogen, kontaminasi awal

    Pengaruh Medan Magnet AC pada Hasil Pengukuran Suseptibilitas Superkonduktor

    Get PDF
    Telah dipelajari pengaruh medan magnet AC balk amplitudo maupun frekuensinya pada hasil pengukuran suseptibilitas superkonduktor dengan suseptometer AC yang dibuat sendiri. Hasil menunjukkan bahwa nilai pola suseptibilitas AC dan perolehan besaran kritis seperti suhu kritis yang diukur terpengaruh oleh frekuensi dan medan magnet yang digunakan. Ini menunjukkan bahwa suatu suseptometer AC memiliki nilai medan magnet AC optimal sebagai medan pembangkit sinyal. Nilai optimal pada alat suseptometer AC adalah pada medan magnet 133 Alm dan frekuensi 2.5 kHz. Bata kund : suseptometer AC, superkondukto
    • …
    corecore