16 research outputs found
PEKERJAAN DRAINASE DAN PENYEBAB BANJIR LINGKUNGAN PERMUKIMAN
Pekerjaan drainase sangat perlu diperhatikan dalam perhitungan volume drainase adalah bentuk drainase itu sendiri. Kita tidak perlu memperdulikan terbuat dari apa drainase tersebut. Apakah hanya berupa saluran tanah saja atau dari bahan pasangan batu atau bahkan dari beton karena cara menghitung volume drainase untuk setiap jenis bahan yang digunakan adalah sama. Namun seiring dengan pesatnya pertumbuhan penduduk dan perkembangan wilayah, ketersediaan fasilitas drainase yang ada tidak mencukupi. Saluran samping merupakan saluran yang dibuat pada sisi kanan dan kiri jalan yang berfungsi untuk menampung dan mebuang air yang berasal dari permukaan jalan dan daerah pengaliran sekitar jalan, Dalam merancang saluran samping jalan harus diperhatikan pengaruh material untuk saluran tersebut dengan kecepatan rencana aliran yang ditentukan oleh sifat hidrolis penampang saluran (kemiringan saluran). Dalam merancang saluran samping pada suatu jalan harus sesuai dengan kriteria dalam merancang suatu infrastruktur keairan dari segi analisis hidrologi dan hidrolika
MITIGASI BANJIR PADA SISTEM DRAINASE
Sistem Jaringan Drainase Mayor umumnya dipakai dengan periode ulang antara 5 sampai 10 tahun sedang kan system jaringan Mikro Pada umumnya drainase mikro ini direncanakan untuk hujan dengan periode ulang 2, 5 atau 10 tahun tergantung pada tata guna lahan yang ada.Beberapa daerah diantaranya Kecamatan Medan Polonia, Medan Sunggal, Medan Petisah, Medan Tembung, Medan Barat, Medan Timur selalu terjadi banjir karena draina setidak mampu menampung lagi. Mengingat begitu banyaknya kerugian yang ditimbulkan oleh banjir atau genangan luas dan tinggi, maka penelitian berjudul “Mitigasi Banjir Pada Sistem Drainase” dengan tujuan untuk mengetahui penyebab debit banjir dari besaran hujan. Data yang digunakan data curah hujan dari BMKG selama 10 tahun, untuk menganalisa hidrologi menggunakan Metode Log Pearson III dan Analisa hidrolika menggunakan debit banjir. Mencari hujan rencana dengan kala ulang 2 tahun, 5 tahun, 10 tahun. Kemudian hasilnya dibuat dalam bentuk kurva. Selanjutnya perhitungan debit banjir periodic menggunakan Metode Rasional untuk research. Hasil yang ditargetkan dengan adanya karyai lmiah ini dapat digunakan oleh instansi yang bersangkutan. metode log pearson type III Intensitas curah hujan untuk periode ulang ulang 2 tahun adalah 83,83 mm/jam dan debit banjir rancangan untuk Q 2 Tahun adalah 2,885 m3/det. Hasil penelitian ini diharapkan dapat mengurangi risiko banjir
EVALUASI BANJIR RANCANGAN DAS DELI DENGAN METODE HSS GAMA 1 DAN HSS SCS
Sungai Deli adalah salah satu sungai di propinsi Sumatera Utara, memiliki panjang 47 km dan luas DAS sebesar 402 km2. Sungai Deli ini tidak luput dari masalah banjir yang pada akhirnya dapat menyebabkan banyak kerusakan. Perencanaan pengendalian banjir, pengamanan sungai dan berbagai bangunan air di sungai Deli perlu dilakukan analisis hidrologi untuk mendapatkan besaran banjir rencana. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh besaran debit banjir rencana dan membandingkan debit banjir agar memperoleh perbandingan debit banjir rencana. Dalam penelitian ini digunakan metode Hidrograf Satuan Sintetik Gama I. Hasil perhitungan didapat debit banjir rencana HSS Gama 1 Periode ulang 2, 5, 10, 25, 50, 100 tahun adalah 151, 251, 347, 514, 679, 889 m3/det. Sedangkan HSS SCS Periode ulang 2, 5, 10, 25, 50, 100 tahun adalah 89, 149, 205, 304, 402, 526 m3/det. Perbandingan metode HSS Gama 1 dan metode HSS SCS adalah 1 : 1,69.Manfaat evaluasi banjir dapat memberikan informasi tentang penggunaan metode HSS Gama 1 dan HSS SCS dalam analisis banjir rancangan di DAS Del
ANALISA DEBIT AIR UNTUK KAPASITAS PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) PEUSANGAN I TAKENGON KABUPATEN ACEH TENGAH
PLTA adalah pembangkit listrik yang mengubah energi potensial dan energi kinetik yang berasal dari air untuk menghasilkan energi listrik. Secara umum pembangkit listrik tenaga air adalah suatu bangunan yang terdiri dari bendung pengatur (regulating weir), bendung pengalih (diversion weir), pipa pengalir air (tailrace tunnel), pipa pesat(penstock), rumah turbin dan generator (power house) dan switchyard. PLTAtidak selamanya bekerja dengan maksimal dalam menghasilkan energi listrik. Hal tersebutdipengaruhi oleh kondisi lingkungan sekitar PLTA. Kondisi diantaranya adalah debit air pada sungai yang tidak stabil, sehingga kapasitas listrik yang dihasilkan tidak terpenuhi. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui debit air untuk kebutuhan pembangkit listrik tenaga air terhadap energi listrik yang dihasilkan oleh PLTA Peusangan. Metode yang digunakan dalam menganalisa debit air pada penelitian ini menggunakan metode F. J. Mock dimana dalam proses perhitungan metode F. J. Mock terdapat proses perhitungan evapotranspirasi. Evapotranspirasi dalam penelitian ini menggunakan metode Penman. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat 3 bulan debit air yang memenuhi untuk kebutuhan PLTA yaitu pada bulan Mei sebesar 27,54 m3/dtk, Oktober sebesar 25,23 m3/dtk, dan bulan Desember sebesar 25,65 m3/dtk sedangkan kebutuhan untuk PLTA Peusangan sendiri sebesar 25,0 m3/dtk
ANALISA PENGOLAHAN AIR LIMBAH PABRIK KELAPA SAWIT PT. HUTABAYU MARSADAKECAMATAN HUTABAYU RAJA KABUPATEN SIMALUNGUN
Instalasi Pengolahan Air Limbah yang kurang efektif akan mengakibatkan pendangkalan atau endapan (TSS) lumpur yang terjadi pada dasar kolam limbah sehingga menyebabkan berkurangnya daya tampung atau efektifitas kolam limbah dan LCPKS tidak terurai semua karena pendangkalan tersebut akan menempati volume kolam limbah sekian persen. Berkurangnya keefektifan kolam limbah tersebut dilihat dari sering meluapnya kolam limbah.Pendangkalan tersebut disebabkan karena hasil Total Suspended Solid yang terkandung di limbah cair tersebut. Tujuan dari dilakukannya penelitian ini adalah Mengetahui penyebab tingginya hasil limbah cair PMKS, Mengetahui berapa hasil Total Suspended Solid yang terdapat pada LCPKS, Mengetahui berapa ketinggian pendangkalan yang terjadi pada kolam limbah PMKS berdasarkan hasil Total Suspended Solid, Mengetahui bagaimana dampak yang timbul akibat pendangkalan yang terjadi pada kolam limbah tersebut. Penelitian dilakukan pada bulan Juli sampai dengan Okteber 2020, metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif analisis. Dimana data yang diperoleh dilapangan dikelompokkan sesuai dengan kebutuhan dan dilakukan perhitungan kemudian dideskripsikan dan dianalisis. Berdasarkan hasil pembahasan dapat disimpulkan bahwa penyebab tingginya hasil LCPKS yaitu pemakaian air pada High Speed Separator sebesar 3 ton/jam,Ketinggian pendangkalan yang terjadi pada kolam limbah Pks berdasarkan hasil Total Suspended Solidyaitu sebesar 5m,Volume kolam yang dibutuhkan agar dapat menampung %LCPKS sebanyak 76.28%, jam olah 19.23 jam, kapasitas pabrik 60 ton/jam. Dan hasil pengolahan kualitas air limbah yang dilakukan di laboratorium PT.Radar akurasi laboratorium sesuai dengan Permen .LH No 05 Tahun 2014 memenuhi syarat untuk dibuang ke sunga
KEBUTUHAN AIR MINUM NAGARI MALAMPAH KECAMATAN TIGO NAGARI KABUPATEN PASAMAN
AbstrakSalah satu cara pemenuhan kebutuhan air di perkotaan yaitu melalui PDAM, dengan menambahkan jumlah Instalasi Pengolahan Air (IPA) terutama di daerah yang mengalami kesulitan air bersih. Tujuan Penelitian ini adalah mengetahui prediksi kebutuhan air bersih di wilayah Nagari Malampah, Kecamatan Tigo Nagari serta menganalisa perencanaan Sistem Penyediaan Air Minum. Penelitian ini menggunakan studi metode deskriptif kuantitatif. Data yang diperlukan antara lain, data jumlah penduduk yang diproyeksikan sampai tahun 2035 , data debit aliran,dan data kapasitas produksi. Data Existing dari Jumlah Penduduk pada tahun 2019 adalah 9621 Jiwa. Dari hasil perhitungan kebutuhan air domestik tahun 2035 adalah 885.000 l/hari. Kebutuhan air non domestik existing adalah 165.700 l/hr ,Debit air baku = 302 l/det dengan rencana dimensi intake 7 x 3.5 x 3 m.Rencana pipa yang akan dipasang untuk pipa GI diameter 300 milimeter sepanjang 3.047 meter, pipa GI diameter 250 milimeter sepanjang 1.142 meter, pipa HDPE diameter 250 milimeter sepanjang 2.787 meter, pipa HDPE diameter 200 milimeter sepanjang 7.375 meter, pipa HDPE diameter 150 milimeter 5.865 meter, pipa HDPE 100 mm sepanjang 1.235 meter, sedangkan pipa HDPE diameter 75 milimeter sepanjang 5.072 mm jadi total pipa yang akan dipasang sepanjang 23.477 meter. Kata kunci: Kebutuhan Air, Instalasi Pengolahan Air, Pertumbuhan Penduduk, Proyeksi Penduduk, Cakupan Pelayanan
PENERAPAN PROGRAM BANTU EPASWMM 5.1 UNTUK MENGEVALUASI SALURAN DRAINASE JALAN SEMPURNA KECAMATAN MEDAN KOTA
Kondisi kota Medan yang padat penduduk dan topografi lahan yang relatif datar menyebabkan kota Medan memiliki potensi yang besar terjadi banjir. Khususnya dikawasan jalan sempurna kecamatan Medan Kota yang merupakan daerah padat pemukiman dan perkotaan adalah salah satu kawasan yang sering terjadi banjir disaat intensitas hujan tinggi. Dikarenakan hal tersebut, perlu dilakukan evaluasi saluran drainase dikawasan jalan sempurna untuk mengetahui kondisi saluran eksisting saat terjadi hujan dan solusi yang diperlukan untuk mengatasi masalah tersebut. Dalam penelitian ini, dilakukan evaluasi dengan menggunakan program bantu EPASWMM 5.1 pada saluran dikawasan jalan sempurna. Data yang digunakan adalah data intensitas curah hujan yang diperoleh dengan menggunakan metode log person III dan rumus mononobe, geometri saluran eksisting melalui pengukuran langsung dilapangan, elevasi saluran dan tata guna lahan. Hasil evaluasi menunjukkan titik banjir yang terjadi pada saluran yang disimulasi dengan EPASWMM 5.1 adalah saluran c3, c4, c7 dan c8. Debit maksimal yang didapat adalah 0,370 m³/s untuk saluran yang terjadi peluapan. Dimensi baru saluran yang direncanakan disimulasi ulang dengan program EPASWMM 5.1 dan menunjukkan bahwa saluran tersebut sudah mampu untuk menerima debit yang diberikan. Dari hasil evaluasi tersebut, direncanakan dimensi baru saluran yang optimal agar dapat menampung debit yang diberikan kepada saluran. Perencanaan dimensi baru saluran dilakukan dengan menggunakan metode rasional dengan hasil saluran c3 b=0,6m h=0,8m, saluran c4 b=0,74 h=0,54m, saluran c7 b=0,75m h=0,55m dan saluran c8 b=0,74m h=0,54m
ANALISIS PENGUKURAN BATIMETRI DAN PASANG SURUT UNTUK MENENTUKAN KEDALAMAN SUNGAI BATANG HARI PROVINSI JAMBI
Sungai batanghari merupakan salah satu sungai terpanjang di Pulau Sumatera yang terletak pada Provinsi Jambi dan Sumatera Barat. Perkembangan kemudian lintas perdagangan dan bertambahnya arus transportasi maka dilakukan usaha pengembangan fasilitas- fasilitas khususnya yang berkaitan dengan pembangunan Breasting Dolphin serta Mooring Dolphin yang direncanakan di lokasi Batimetri ini. dalam hal ini dilakukan analisis pengukuran batimetri dan pengamatan pasang surut di Sungai batanghari buat menentukan kedalaman secara terencana. Data pasang surut selama lima piantan dianalisis dengan metode admiralty dan pengukuran kedalaman sungai yg ditentukan sinkron draft (sarat kapal) kapal maksimum yang direncanakan. ke 2 data tadi akan dikombinasikan terhadap ruang kebebasan bruto sebesar 7% asal draft maksimum. dengan memperhitungkan gerak kapal sebab dampak alam mirip gelombang, angin, dan pasang surut; kedalaman sungai batanghari ialah 1,1 kali draft kapal pada muatan penuh pada bawah elevasi muka air rencana. Dasar sungai batanghari, homogen-homogen bermorfologi flat to almost flat (homogen/ hampir rata) dengan nilai kelerengan berkisar 1,278-1,547 % serta memiliki kedalaman 2,980-20,06 m. Sedangkan tipe pasang surut sungai batanghari artinya pasang surut harian tunggal (diurnal tide); menggunakan nilai datum yang didapat menjadi berikut: MSL 2,19 m, LLWL -0,22 m, HHWL 9,06 m, dan Z0 5.43 m dengan nilai FORMZAHL 1,55 M. Dimana jenis kapal sudah ditentukan dari pihak PT. MITRA ANUGERAH PELABUHAN yang diizinkan bersandar didolphin yang sudah direncanakan perusahaan tadi. kemudian sesuai data batimetri yang sudah dikoreksi pasang surut data kedalaman sungai batanghari yang berada pada bawah 3 m; wajib dilakukan pengerukan
MANAJEMEN SISTEM PEMIPAAN UNTUK PENYEDIAAN AIR BERSIH PADA KECAMATAN MEDAN SUNGGAL KOTA MEDAN
Dalam melakukan sebuah manajemen untuk perbaikan sistem managemen, salah satu faktor yang sangat penting untuk diperhatikan adalah masa target dari proses perbaikan atau pengmbangan yang dilakukan. pemodelan menggunakan bantuan software EPANET 2.0. Metode penelitian yang digunakan adalah, terlebih dahulu mengumpulkan data yang dibutuhkan baik primer dan sekunder, kemudian menghitung banyaknya penduduk yang ada di Kecamatan Medan Sunggal dengan menggunakan persamaan geometrik setelah itu ditentukan kebutuhan airnya untuk sektor domestik dan non domestik sampai. Untuk analisa jaringan pipa diambil sampel yaitu Perumahan Graha Sunggal yang mana jaringan pipanya dilakukan analisa menggunakan analisis Program EPANET 2.0, Dalam analisa yang dilakukan untuk mencari kebutuhan air bersih Kecamatan Medan Sunggal pada, seluruh proyeksi jumlah pengguna air bersih di sektor domestik dan non domestik. Berdasarkan hasil penelitian ini didapat proyeksi jumlah penduduk pada tahun 2034 sebanyak 129.076 jiwa dan debit air yang dibutuhkan untuk sektor domestik dan non domestik adalah sebesar 292.951 l/s. Jika dibandingkan dengan kapasitas produksi air bersih IPA Sunggal yang sebesar 27670152 m3 , jumlah penduduk 145.632 jiwa tahun 2054 maka pasokan air bersih untuk kecamatan medan sunggal masih terbilang aman. Pada jaringan pipa Perumahan Graha sunggal headloss tertinggi yang terjadi pada pipa CD adalah 101.6 mm dan debit tertinggi adalah 0.0068 m3/det
ANALISIS PROSES PENGOLAHAN AIR LIMBAH DOMESTIK PDAM TIRTANADI CABANG CEMARA
Air merupakan material kehidupan yang terjadi di bumi. Air limbah domestik adalah limbah yang berasal dari usaha atau kegiatan pemukiman, perkantoran, rumah peribadatan, dan lain – lain. PDAM Tirtanadi Cabang Cemara yang bertujuan untuk mengetahui proses pengolahan dan unit – unit pengolahan air limbah domestik di Instalasi Pengolahan Air Limbah Cemara. Proses yang digunakan pengolahan air limbah adalah proses pengendapan, proses biologis, proses kimiawi dan proses lanjutan. Studi pendahuluan dilakukan terlebih dahulu dengan melakukakan studi pustaka yang berasal dari buku, jurnal dan catatan kuliah dijadikan dasar dalam penelitian,pengumpulan data primer berupa dokumentasi lokasi penelitian, kemudian data sekunder berupa data jumlah penduduk, data fasilitas kota (fasilitas pendidikan, peribadatan, kesehatan), data pelanggan dan data kapasitas produksi air bersih PDAM Tirtanadi. Berdasarkan hasil analisa unit- unit perlu diadakan perbaikan di beberapa alat demi mendukungnya pengolahan yang baik.