14 research outputs found
Self Presentation Dalam Kehidupan Virtual
: The Sims 4 is a life simulation digital game, wherein the player can create and manage their virtual world. This research aims to reveal the players\u27 ideas in constructing their virtual world in this game. It is a qualitative research, using indepth interview to collect the data. Based on Ervin Goffman\u27s dramaturgy theory, “The presentation of self in everyday life”, this research concludes that The Sims 4 is played like a “real” life to create the expected self-image in the real world
MARKETING POLITIK
Pemasaran politik atau political marketing merupakan serangkaian aktivitas terencana, strategis dan praktis dalam menyebarkan makna politik kepada pemilih untuk mensukseskan kandidat atau partai politik dengan segala aktivitas politiknya yang dilakukan dengan metode atau pendekatan marketing dalam menghadapi persaingan dan memperebutkan pasar (market) melalui saluran-saluran komunikasi tertentu dengan tujuan mengubah wawasan, pengetahuan, sikap dan perilaku calon pemilih secara efektif dan efisien. Penggunaan pendekatan marketing dalam dunia politik yang dikenal dengan istilah marketing politik (political marketing) memberikan inspirasi tentang cara seorang kandidat dalam membuat produk berupa isu dan program kerja berdasarkan permasalahan-permasalahan yang sedang dihadapi masyarakat
Manajemen Pemasaran Pendidikan
Pengaruh belajar peserta didik tidak hanya dipengaruhi guru, setiap peserta didik dipengaruhi oleh banyak faktor. Terkait berbagai faktor ini digolongkan menjadi dua faktor yaitu faktor intern, yaitu faktor yang berasal dari dalam diri peserta didik itu sendiri dan faktor ekstern yaitu faktor yang berasal dari luar peserta didik yaitu dari orang tua, dari guru dan dari masyarakat. Slamet (2003) mengemukakan bahwa Faktor intern dibagi menjadi tiga yakni faktor jasmaniah, faktor psikologis dan faktor kelelahan. Di dalam faktor psikologis sekurang-kurangnya ada tujuh faktor yang mempengaruhi belajar antara lain: intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan dan kesiapan. Dan faktor-faktor inilah yang harus diperhatikan oleh setiap pendidik agar dapat mengendalikan dan mengatur belajar agar dapat berlangsung efektif, terarah dan optimal.
Sejalan dengan hal ini Syaiful Sagala (2003) mengemukakan bahwa Psikologi adalah sesuatu yang sangat esensial dalam “dunia” pendidikan, ini menjadi hal yang sangat esensial karena dalam menyambut era globalisasi, pendidikan sangat berperan penting dan menjadi salah satu faktor yang paling menentukkan kemajuan suatu bangsa. Jika suatu bangsa tidak maju pendidikannya maka pasti bangsa itu tidak dapat bersaing dengan bangsa yang lain, dan akan menjadi bangsa yang terbelakang. Untuk hal ini maka psikologi harus diterapkan dalam dunia pendidikan, agar pendidikan dapat berjalan efektif.
Syaiful Sagala (2003) mengemukakan bahwa manfaat dan kegunaan psikologi pendidikan antara lain membantu seorang guru dalam memahami peserta didiknya sesuai dengan kemampuan dan karakteristik masing-masing yang dimilikinya, sehingga dengan mengetahui kemampuan dan karakteristik tersebut diharapkan setiap guru dapat mendesain pendekatan belajar yang lebih efektif dan sesuai dengan kondisi dari masing-masing peserta didik
MARKETIK POLITIK TEORI DAN KONSEP
Marketing politik telah menjadi fokus perhatian banyak kalangan, tidak hanya antara akademisi maupun praktisi, tetapi juga antara politisi dengan marketer. Berada dalam persinggungan antara ilmu marketing dan politik membuat marketing politik sarat dengan pro dan kontra. Buku ini berdiri di tengah-tengah pro dan kontra dan mencoba mengakomodasi keberatan dari setiap kubu. Marketing politik telah dilakukan tidak hanya di negara maju seperti Amerika dan Eropa, tetapi kita juga dapat melihat fakta-fakta bahwa marketing politik juga telah diterapkan di Indonesia. Marketing politik dilihat sebagai kebutuhan ketimbang sebagai suatu polemik sosial dan politik.
Marketing politik menawarkan kepada para politisi untuk dapat mengefektifkan penyusunan produk politik, segmentasi politik, positioning politik dan komunikasi politik. Selain itu juga, dalam buku ini dibahas bagaimana kampanye politik dilakukan. Kampanye politik tidak hanya dilihat sebagai fenomena sesaat, lebih dari itu, kampanye politik harus dilakukan secara permanen. Publik akan merekam semua aktivitas politik, pengalaman politik, diskursus politik dan keberpihakan kepada masyarakat yang telah dilakukan baik oleh kontestan individu ataupun partai politik. Memori kolektif ini nantinya akan memberikan basis legitimasi kepada masing-masing kandidat politik untuk dapat memenangkan perolehan suara
MARKETING POLITIK (TEORI DAN KONSEP)
Marketing politik telah menjadi fokus perhatian banyak kalangan, tidak hanya antara akademisi maupun praktisi, tetapi juga antara politisi dengan marketer. Berada dalam persinggungan antara ilmu marketing dan politik membuat marketing politik sarat dengan pro dan kontra. Buku ini berdiri di tengah-tengah pro dan kontra dan mencoba mengakomodasi keberatan dari setiap kubu. Marketing politik telah dilakukan tidak hanya di negara maju seperti Amerika dan Eropa, tetapi kita juga dapat melihat fakta-fakta bahwa marketing politik juga telah diterapkan di Indonesia. Marketing politik dilihat sebagai kebutuhan ketimbang sebagai suatu polemik sosial dan politik. Marketing politik menawarkan kepada para politisi untuk dapat mengefektifkan penyusunan produk politik, segmentasi politik, positioning politik dan komunikasi politik. Selain itu juga, dalam buku ini dibahas bagaimana kampanye politik dilakukan. Kampanye politik tidak hanya dilihat sebagai fenomena sesaat, lebih dari itu, kampanye politik harus dilakukan secara permanen. Publik akan merekam semua aktivitas politik, pengalaman politik, diskursus politik dan keberpihakan kepada masyarakat yang telah dilakukan baik oleh kontestan individu ataupun partai politik. Memori kolektif ini nantinya akan memberikan basis legitimasi kepada masing-masing kandidat politik untuk dapat memenangkan perolehan suara
PERILAKU KONSUMEN
uatu kondisi dalam faktor kebutuhan (need) dan keinginan (want) konsumen yang menjadi salah satu dasar bagi perusahaan (produsen) untuk menyelaraskan tujuan perusahaan dengan melihat perkembangan permintaan pasar. Perusahaan juga harus mampu untuk membuka komunikasi yang baik terhadap kebutuhan yang diinginkan oleh konsumen. Mempelajari perilaku konsumen (consumer behavior) ini sangat membantu untuk memahami bagaimana keputusan pembelian dibuat dan bagaimana mereka mencari suatu produk. Selain itu, pemahaman perilaku ini membantu pemasar untuk mengetahui apa, di mana, kapan, bagaimana dan mengapa konsumsi konsumsi produk.
Perilaku konsumen merupakan proses dan aktivitas ketika seseorang berhubungan dengan pencarian, pemilihan, pembelian, penggunaan, serta pengevaluasian produk dan jasa demi memenuhi kebutuhan dan keinginan yang mendasari konsumen untuk membuat keputusan pembelian.
Pengkajian dalam buku ini di awali dengan pengenalan terhadap kerangka kerja untuk analisa dan mengenal afeksi serta kognisi dalam perilaku konsumen yang dilanjutkan dengan pengetahuan produk konsumen dan keterlibatan, kemudian perhatian dan pemahaman, sikap, tujuan, pengambilan keputusan, perhatian, pemahaman konsumen selanjutnya strategi mempengaruhi perilaku konsumen, kultural, sub kultural, dan kelas sosial, segmentasi, target pemosisian produk serta pengaruh individu dan pengaruh kelompok referensi, terakhir tentang pengaruh lingkungan dan media sosial terhadap perilaku konsumen serta strategi program loyalitas pelangga
PRILAKU KONSUMEN (RUANG LINGKUP DAN KONSEP DASAR)
Perilaku konsumen bisa diartikan sebagai studi tentang individu-individu, kelompok maupun organisasi mengenai segala kegiatan yang berkaitan dengan pembelian, penggunaan atau pun pembuangan barang atau jasa. Perilaku konsumen ini bisa berupa respon emosional, mental atau pun segala hal yang menjadi faktor dasar dalam melakukan tindakan konsumtif.
Perilaku dapat diartikan sebagai tindakan, aktivitas, atau kegiatan yang dilakukan seseorang untuk mencapai atau mendapatkan sesuatu. Perilaku ini dapat dipengaruhi oleh diri sendiri (internal) maupun disebabkan oleh pengaruh dari luar (eksternal). Perilaku internal bisa menjadi bagian dari karakter atau hasrat yang dimiliki orang tersebut. Sedangkan perilaku eksternal adalah hal-hal persuasif yang membuat seseorang tersebut tergiur terhadap sesuatu. Makna Konsumen sendiri adalah orang-orang yang menggunakan, mengonsumsi atau bisa saja memberdayakan produk-produk tertentu. Konsumen dalam bisnis merupakan bagian dari segmentasi pasar yang selalu menjadi perhatian agar pangsa pasar dapat tepat sasaran. Jadi konsumen adalah bagian penting dalam kegiatan bisnis karena akan berpengaruh terhadap jumlah jual dan profit yang ingin dicapai.
Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan bersama bahwa Perilaku Konsumen adalah sifat-sifat abstrak yang dimiliki individu maupun kelompok dalam melakukan pencarian, penilaian dan pengaturan barang atau jasa. Proses ini berkaitan dengan unsur waktu, biaya dan usaha yang dimiliki setiap orang sehingga tujuan yang hendak dicapai utamanya adalah agar konsumen dapat melakukan pembelian. Ruang lingkup perilaku konsumen juga mendeskripsikan beberapa bagian atau hal penting berkaitan dengan tindakan atau sikap konsumen terhadap sebuah produk atau jasa. Ruang lingkup ini bisa terdiri dari beberapa unit atau kelas sehingga jika diteliti satu per satu maka akan membantu dalam memaksimalkan apa maksud dari perilaku konsumen ini