35 research outputs found
Upacara “Tolak Bala” Refleksi Kearifan Lokal Masyarakat Nelayan Kenagarian Painan Kabupaten Pesisir Selatan Propinsi Sumatera Barat terhadap Laut
Nagari (local village) of Painan is a fishing area located in Pesisir Selatan Regency, West Sumatera Province. Sometimes the number of fish fished in this area is so low. The community believes the reason for this is some kind of mystical strength. Therefore they try to avoid it by holding ‘tolak bala\u27 (rejecting misfortune) ceremony. The main question of this study is what role does the ceremony play in the Painan fishermen community? The data is analysed using functional structural theory of Redcliffe-Brown. As a materialization of local wisdom, the ceremony is important among the fishermen community. Religious, social, and economic aspects of the ceremony can change the perception of society. Fishermen realize the harmony between human and supernatural creatures. In the other hand, the ceremony helps develop and preserve the social binding and teach them about the importance of saving and economical spending
Nilai Filsafat Kato Nan Ampek dalam Komunikasi Masyarakat Minangkabau
Kato nan ampek merupakan salah satu filsafat dalam kebudayaan Minangkabau. Etika dan norma dalam melakukan komunikasi pada setiap tingkatan diatur dalam adat melalui kato nan ampek baik dengan sesama maupun yang lebih tua. Penelitian ini memiliki tujuan mendeskripsikan nilai filsafat yang terkandung didalam filsafat kato nan ampek. Metode penelitian yang digunakan adalah studi literatur yang bersumber dari buku, jurnal, artikel dan lain sebagainya. Kesimpulan dari penelitian ini adalah Kato nan Ampek merupakan tata cara, pedoman dan aturan dalam bertutur bahasa masyarakat Minangkabau dalam berkomunikasi bagi semua orang yang terlibat didalamnya. Kato nan ampek terdiri dari kato mandata, kato mandaki, kato manurun dan kato malereng, memiliki nilai filsafat yang sangat baik dalam melakukan komunikasi antar sesama maupun lebih tua dikalangan masyarakat Minangkabau. Aturan yang dapat dijadikan pedoman dan tata krama dalam melakukan komunikasi
Konsep, Kedudukan, Ruang Lingkup, Dan Manfaat Filsafat Ilmu
Penulisan artikel ini bertujuan untuk mendeskripsikan mengenai konsep Filsafat Ilmu, Kedudukan, Ruang Lingkup, dan Manfaat Filsafat Ilmu. Artikel ini menerapkan metode kuantitatif dengan pendekatan literature review atau metode kepustakaan. Filsafat bisa juga dikatakan dengan mencari kebenaran dari kebenaran yang ada kebenaran dan merupakan salah satu bidang kajian yang mengkaji cara berpikir secara mendalam tentang hakikat sesuatu. Filsafat merupakan induk dari berbagai ilmu pengetahuan. Sehingga filsafat berarti upaya manusia untuk memahami segala sesuatu secara terstruktur, radikal, dan kritis. Ruang lingkup filsafat ilmu terdiri dari Ontologi, Epistemologi, Aksiologi, Filsafat ilmu juga bermanfaat sebagai sarana pengujian penalaran ilmiah, metode untuk merefleksi, menguji, mengkritisi, memberikan asumsi keilmuan, dan memberikan pendasaran logis terhadap metode keilmuan serta mengkaji berbagai macam sumber pengetahuan. Urgensi filsafat dalam ilmu pengetahuan ialah memberi penilaian tentang sumbangan ilmu –ilmu pada perkembangan pengetahuan manusia guna mencapai kebenaran tapi filsafat tidak ikut campur dalam ilmu-ilmu tersebut dimana filsafat selalu mengarah pada pencarian akan kebenara
Tinjauan Literatur Falsafah Adat Minangkabau : Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah
Falsafah hidup “Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah” menjadi filosofi yang dideklarasikan bagi orang minangkabau pada awal abad ke-19 yang dikenal dengan Piagam Bukit Marapalam. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan falsafah hidup pada masyarakat minangkabau yaitu “Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah”. Metode penelitian yang digunakan adalah studi literatur dengan menggunakan artikel, karya tulis yang berkaitan mengenai falsafah hidup masyarakat minangkabau. Teknik analisis yang digunakan adalah teknik analisis isi dari artikel – artikel dan karya tulis berupa buku yang telah dikumpulkan sebagai bahan penelitian. Berdasarkan penelitian, kesimpulan yang dapat diambil dari “Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah” adalah adat dalam mengatur tatanan kehidupan sehari – hari harus sejalan dengan aturan dan ajaran agama islam. Setiap perilaku dan tindakaan dalam kehidupan sehari – hari harus mengimplementasikan ajaran agama islam ditengah – tengah masyarakat minangkabau
Utilization of The Adityawarman Museum as A Source of History Learning
This research aims to analyze the use of the Adityawarman Museum as a source of historical learning and its obstacles. This research was carried out in Padang City, focusing on the Adityawarman Museum and SMA PGRI 4 Padang. The form of this research is descriptive qualitative with a case study strategy. Data collection was carried out by informant interviews with teachers, students and museum officials, as well as document analysis using an inventory of the Adityawarman Museum collection, syllabus and lesson plans. The results of the research show that the use of the Adityawarman Museum as a source of history learning at SMA PGRI 4 Padang is optimal because teachers are greatly helped by the learning resources from the Adityawarman Museum collection objects, while students will understand more easily and be clearer in concretizing the material in the books history lessons and foster students' enthusiasm and activeness in learning. The use of the Adityawarman Museum as a source of history learning at SMA PGRI 4 Padang was not simply implemented well. This is because there are obstacles in its implementation, namely time, funds or costs, long distance, permits and the Adityawarman Museum collection which is more dominant about Minangkabau culture
Fenomena Rekrutmen Artis Sebagai Calon Legislatif Ditinjau dari Perspektif Aksiologi
Analyzing the Phenomenon of the Recruiting Asrtists As Legislative Candidates Examined from the Perspective of Axiology, Politic Parties tend to use the popularity of artists in general election being one of the strategy by a lot of politic parties in Indonesia. This research used a qualitative approach using literature review. The results of the analysis in this article can be viewed in two sides. The first side, the thing can be understood, because the artists are popular in sociecty. In the other side, the phenomenon can be a risk for quality of the candidates, due to not all artists have have great capacity and competency for being a legislator. The phenomenon affects discussion in the public space and it implicates the society's sovereignty as the main sovereignty in the democratic state and the benefits that will be felt by the society of Indonesia. Therefore, researchers are interested in conducting research on this phenomenon.
Abstrak
Menganalisis Fenomena rekrutment Artis sebagai calon legislatif ditinjau dari perspektif Aksiologi, kecendrungan Partai Politik memanfaatan popularitas yang dimiliki oleh calon artis dalam pesta demokrasi menjadi salah satu satu strategi oleh mayoritas partai politik di Indonesia. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode pengumpulan data melalui penelitian literatur kepustakaan. Hasil analisis dalam artikel ini adalah fenomena rekrutmen artis sebagai calon legislatif dapat dilihat dari dua sisi. Di satu sisi, hal ini dapat dianggap positif, karena artis memiliki popularitas di masyarakat. Di sisi lain, hal ini dapat menimbulkan risiko terhadap kualitas calon legislatif yang diusung, karena tidak semua artis memiliki kapasitas dan kompetensi yang memadai untuk menjadi seorang legislator. fenomena tersebut berdampak terhadap diskusi di ruang publik serta implikasinya terhadap kedaulatan rakyat sebagai pemegang kedaulatan utama dalam Negara demokrasi dan kebermanfaatan yang akan dirasakan oleh rakyat Indonesia. Oleh karena itu, peneliti menjadi tertarik melakukan penelitian tentang fenomena tersebut.Menganalisis Fenomena rekrutment Artis sebagai calon legislatif ditinjau dari perspektif Aksiologi, peran partai politik dalam melaksanakan proses rekrutmen dan kaderisasi yang melibatkan kalangan artis sebagai upaya meraup suara di pemilihan legislatif. Kecendrungan permanfaatan popularitas yang dimiliki oleh calon artis tersebut dalam pesta demokrasi menjadi salah satu satu strategi oleh mayoritas partai politik di Indonesia. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode pengumpulan data melalui penelitian literatur kepustakaan. Hasil analisis dalam artikel ini adalah langkah partai politik tersebut diakibatkan oleh demokrasi yang diterapkan di Indonesia yang membutuhkan perolehan suara partai politik memenuhi standar ambang batas parlemen. Langkah Partai Politik tersebut mengesampingkan nilai kebermanfaatan untuk rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi. Wajah baru demokrasi Indonesia yang bergeser dari pertarungan gagasan menjadi pertarungan popularitas. Popularitas artis merupakan faktor utama partai politik merekrut artis menjadi calon legislatif. Dampak dari fenomena tersebut terhadap diskusi di ruang publik serta implikasinya terhadap kedaulatan rakyat sebagai pemegang kedaulatan utama dalam Negara demokrasi dan kebermanfaatan yang akan dirasakan oleh rakyat Indonesia menjadi pertanyaan selanjutnya. Oleh karena itu, peneliti menjadi tertarik melakukan penelitian tentang fenomena tersebut
Metodologi Ilmu Pengetahuan : Kuantitatif Dan Kualitatif Dalam Bentuk Implementasi
Artikel tentang metodologi Ilmu pengetahuan ini memuat perihal begitu pentingnya menemukan hakikat kebenaran sebuah ilmu pengetahuan. Maka pentingnya untuk terus menerus memperbarui dan memperkaya diri didunia ilmu pengetahuan maka makalah ini mencoba membahas mengenai metodologi ilmu pengetahuan. Dalam untuk mencari kebenaran hakiki suatu ilmu perlua adanya kajian dengan prosedur yang kompleks. Pentingnya penerapan metode dan teknik penelitian adalah agar terjaminnya keabsahan suatu fakta pengetahuan sehingga nantinya menjadi suatu kesatuan yang kokoh dan tidak dapat dibantah. Tujuannya adalah agar manusia dapat menjadikannya sebagai landasan berfikir rasional dalam baik tindakan akademik maupun dalam kehidupan sehari – hari. Dalam untuk memperoleh kebenaran yang dimaksud dialinea diatas diperlukan metode sebagai prosedur penemuan kebenaran ilmu tersebut. Metodologi penelitian kuantitatif maupun kualitatif adalah metode analisis dalam pencarian data dan informasi terkait ilmu yang akan diuji kebenarannya yang sampai saat ini menjadi prosedur utama baik penggunaannya salah satu maupun kombinasi keduanya. Tujuan artikel ini adalah untuk membahas teori mengenai apa itu metodologi ilmu serta penjabaran tentang penelitian kuantitatif maupun kualitatif. Metode dalam memuat konten dalam artikel ini adalah metode analisis atau studi kepustakaan Pembahasan mendalam dalam artikel ini termasuk mengenai definisi metodologi ilmu pengetahuan, definisi kuantitatif dan kualitatif serta langkah atau prosedur dalam menjalankan metode penelitian tersebut
Filsafat Ilmu Terhadap Sumbang 12 (DUO BALEH) Terkhusus Pada Sumbang Kato, Sumbang Pakai, Sumbang Bagaua Dalam Kehidupan Generasi Milenial Di Minangkabau
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan nilai-nilai norma adat di suatu daerah yaitu norma sumbang 12 (duo baleh) terkhusus pada sumbang kato, sumbang pakai, sumbang bagaua dalam kehidupan generasi milenial di Minangkabau, metode penelitian yang digunakan yaitu menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Pendekatan ini digunakan untuk dapat melihat mengenai bagaimana sumbang 12 (duo baleh) terkhusus pada sumbang kato, sumbang pakai, sumbang bagaua dalam kehidupan generasi milenial di minangkabau. Data yang digunakan di dalam penelitian ini berasal dari berbagai hasil penelitian dan studi terdahulu yang masih memiliki relevansi dengan penelitian ini. Setelah data penelitian berhasil dikumpulkan oleh peneliti, maka selanjutnya data-data tersebut akan di olah, agar kemudian hasil dari penelitian ini dapat ditemukan. Adat memiliki aturan yang dimaksudkan untuk memberikan kebaikan pada masyarakat di minangkabau. Pada adat Minangkabau, adat banyak memberikan aturan yag didasarkan pada nilai-nilai keislaman. Seperti pada kasusnya menjaga kehormatan perempuan dengan larangan yang disebut sebagai sumbang 12(duo baleh). Dua belas prilaku sumbang yang harus dihindari oleh wanita Minangkabau tersebut adalah (1) sumbang duduak, (2) sumbang tagak, (3) sumbang bajalan, (4) sumbang kato, (5) sumbang caliak, (6) sumbang makan, (7) sumbang pakai, (8) sumbang karajo, (9) sumbang tanyo, (10) sumbang jawek, (11) sumbang bagaua, dan (12) sumbang kurenah. Dari 12 subang tadi ada 3 sumbang yang lebih dominan kita lihat di kalangan milenial saat sekarang ini terkhusus pada sumbang kato, sumbang pakai, sumbang bagaua. Tiga sumbang ini menjadi focus untuk melihat pola prilaku generasi milenial Minangkabau yang sudah mulai terpengaruhi oleh berbagai facto
Memahami Nilai-Nilai Pancasila Menurut Perspektif Filsafat Administrasi Negara
Pancasila merupakan sintesa dari pendapat para founding fathers tentang konsep dasar negara. Nilai-nilai agama dan adat mengilhami Pancasila yang menjadi pedoman bangsa Indonesia. Nilai-nilai etika Pancasila menjadi landasan ilmu ketatanegaraan Indonesia. Tulisan ini mengkaji nilai-nilai Pancasila dari sudut pandang filsafat ketatanegaraan. Penelitian ini menggunakan metodologi kualitatif deskriptif. Hasil kajian menunjukkan bahwa falsafah Pacasila yang bersumber dari nilai-nilai luhur bangsa Indonesia merupakan sumber utama dalam pembentukan falsafah ketatanegaraan yang dirumuskan dari lima sila Pancasila yang mengandung nilai-nilai luhur bangsa. ajaran moral tentang bagaimana berperilaku yang baik, beretika, dan beretika. Penyelenggara negara harus bertindak tepat dan memberikan manfaat bagi warga negara
PERGESERAN NOMENKLATUR ADMINISTRASI NEGARA MENJADI ADMINISTRASI PUBLIK
Administrasi negara memegang peranan penting dalam penyelenggaraan pemerintah. Kualitas penyelenggaraan menentukan penyelenggaraan negara dan pelayanan publik. Pergeseran paradigma penyelenggaran negara berdampak pada pelaksanaan peran administrasi negara. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan pergeseran administrasi negara menjadi administrasi publik. Penelitian ini dilakukan menggunakan metode pendekatan Deskriptif kualitatif dengan studi kepustakaan. Pergeseran paradigma mulai dari reformasi administrasi dilakukan melalui dua strategi yakni revitalisasi status dan Penataan kembali sistem administrasi Negara, desentralisasi dengan fokus pada administrasi publik mengisi kapasitas pemerintah daerah, kualitas pelayanan publik berfokus pada Perkembangan paradigma new public management, dan good governance fokus pada Penguatan partisipasi dilakukan melalui citizen’s charter dan complain mechanism