2 research outputs found

    PELATIHAN DIVERSIFIKASI PANGAN PEMBUATAN TEPUNG PISANG BLUR (BANANA FLOUR) DAN SIRUP SIRNA (SIRUP GULA KELAPA) DI DESA TELUK NANGKA

    Get PDF
    Pelaksanaan kegiatan Pelatihan Diversifikasi Pangan Pembuatan Tepung Pisang Blur (Bananana flour) dan Sirup Sirna (Sirup Gula Kelapa) di Desa Teluk Nangka, Kabupaten Kubu Raya sukses dilaksanakan dengan baik. Kegiatan pelatihan ini bertujuan untuk menambah wawasan bagi ibu ibu PKK didesa Teluk Nangka untuk mengolah pisang menjadi tepung dan gula kelapa menjadi sirup dan meningkatkan kreatifitas warga sekitar melalui olahan tepung pisang menjadi makanan bernilai ekonomis (brownies dan cookies). Kegiatan pelatihan dilaksanakan pada tanggal 23 dan 24 Juni 2023 di Kantor Desa Teluk Nangka dengan melibatkan ibu-ibu PKK sebanyak 18 orang. Pelaksanaan kegiatan meliputi lima tahapan yaitu: 1) Survei lokasi, 2) Persiapan dan penyediaan alat dan bahan kegiatan, 3) Pelatihan diversifikasi produk olahan pisang dan gula kelapa, 4) Pelatihan diversifikasi produk olahan tepung pisang 5) Pelatihan pengemasan produk usaha. Kegiatan ini menjadi langkah awal dalam pengembangan produk wirausaha kreatif bagi kelompok PKK Desa Teluk Nangka

    Pemanfaatan Habitat oleh Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis) di Taman Nasional Gunung Palung sebagai Sumber Belajar Biologi

    No full text
    One of the most distributed primate species in Gunung Palung National Park is the long-tailed monkey (Macaca fascicularis). This study aims to determine habitat characteristics, daily activities, use of habitat as a source of food by long-tailed monkeys, and potential use of habitat by long-tailed monkeys in Gunung Palung National Park as a source of learning biology. The study was conducted using the observation method with focal animal sampling data collection techniques in two transects. The results show that the habitat characteristics have a position that is not far from the watershed (watershed) and belongs to the alluvial forest area. The vegetation condition is dominated by trees from the Angiospermae sub-division which is divided into 12 families. The result of the frequency of resting activity is the highest daily activity among the 4 types of activity observed, which is 48 times. While the plant species that became the highest source of diet trees was Blumeodendron tokbrai, with a percentage of 55.56%. Judging from the results of 7 respondents who came from high school teachers in North Kayong Regency, Gunung Palung National Park was suitable as a learning resource. The requirements of learning resources, namely clarity of potential, conformity with learning objectives, the accuracy of targets, clarity of exploration guidelines, and clarity of expected gains, the results of the study on Habitat Utilization by Long-Tailed Monkeys in Gunung Palung National Park in achieving basic competencies in the spatial material scope of biology, various levels of biodiversity, plants, and materials ecology can be used as a learning resource for high school biology class XSalah satu jenis primata yang paling banyak tersebar di Taman Nasional Gunung Palung adalah kera ekor panjang (Macaca fascicularis). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik habitat, aktivitas sehari-hari, pemanfaatan habitat sebagai sumber makanan oleh kera ekor panjang, dan potensi pemanfaatan habitat kera ekor panjang di Taman Nasional Gunung Palung sebagai sumber belajar biologi. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode observasi dengan teknik pengumpulan data focal animal sampling di dua transek. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik habitat memiliki posisi yang tidak jauh dari daerah aliran sungai (DAS) dan termasuk dalam kawasan hutan aluvial. Kondisi vegetasi didominasi oleh pohon-pohon dari subdivisi Angiospermae yang terbagi menjadi 12 famili. Hasil frekuensi aktivitas istirahat merupakan aktivitas harian tertinggi diantara 4 jenis aktivitas yang diamati yaitu 48 kali. Sedangkan jenis tumbuhan yang menjadi sumber pohon diet tertinggi adalah Blumeodendron tokbrai, dengan persentase 55,56%. Dilihat dari hasil 7 responden yang berasal dari guru SMA di Kabupaten Kayong Utara, Taman Nasional Gunung Palung layak untuk dijadikan sebagai sumber belajar. Berdasarkan 7 responden yang mengisi angket, diketahui bahwa Taman Nasional Gunung Palung cocok sebagai sumber belajar. Persyaratan sumber belajar yaitu kejelasan potensi, kesesuaian dengan tujuan pembelajaran, ketepatan sasaran, kejelasan pedoman eksplorasi, dan kejelasan hasil yang diharapkan, hasil penelitian Pemanfaatan Habitat Monyet Ekor Panjang di Taman Nasional Gunung Palung dalam pencapaian kompetensi dasar dalam ruang lingkup materi biologi, berbagai tingkat keanekaragaman hayati, tumbuhan, dan materi ekologi dapat digunakan sebagai sumber belajar biologi kelas X SMA
    corecore