3 research outputs found

    Tradisi Ruwat Badhut Sinampurna Dusun Semburan Desa Ploso Kecamatan Tegalombo Pacitan (kajian living hadis)

    Get PDF
    Tradisi ruwat Badhut Sinampurna merupakan jenis ruwat yang masih eksis di Semburan yang telah mengalami akulturasi agama dan budaya setempat. Ruwat Badhut Sinampurna mengandung nilai-nilai hadis yang dikemas melalui mantra sebagai bentuk syukur sekaligus tolak bala. Telah banyak kajian mengenai ruwat Badhut Sinampurna namun belum ada yang mengkaji mengenai makna mantra dalam pandangan hadis. Maka menurut penulis menjadi penting tradisi tersebut dikaji dari sudut pandang living hadis. Penelitian ini berjenis kualitatif yang bersifat deskriptif analitik dengan melakukan pengumpulan data melalui wawancara, observasi lapangan, dan dokumentasi. Sumber data penelitian adalah sumber lapangan dan kepustakaan. Analisis data dilakukan dengan metode transkripsi lisan dan metode deksriptif. Pembahasan dilakukan berdasarkan teori resepsi living hadis yang dikembangkan Saifuddin Zuhri Qudsy dan Sabkhani Kusuma Dewi dengan pendekatan fenomenologi, dan etnografi, serta syarah hadis dengan metode ‘ijmālī. Hasil penelitian ini adalah ditemukannya proses resepsi dari enam hadis sumber mantra ruwat yang terjadi akibat pengaplikasian hasil penerimaan pemahaman hadis oleh Badhut dalam mantra ruwat. Mantra dari hasil resepsi hadis tersebut yakni mantra penyirepan, persinggahan dan penglumpuhan Jajar Kala. Makna mantra penyirepan yakni tidak tergesa-gesa dan yakin kepada Allah dalam berdoa (HR. Bukhārī no. 6340 dan HR. Tirmiżī no. 3479), Allah menolak marabahaya (HR. Aḥmad no. 2764), Allah murka ketika menyakiti orang lain (HR. Ṭabrānī no. 3607) dan Allah menegakkan keadilan atas kezaliman (HR. Bukhārī no. 2448). Makna mantra persinggahan bahwa al-Fātiḥah sebagai al-syifā (HR. Muslim no. 4081) dan makna mantra penglumpuhan Jajar Kala yakni Allah berkuasa menolak marabahaya (HR. Aḥmad no. 2764)
    corecore