3 research outputs found

    PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PELATIHAN MANAJEMEN WAKTU PADA SISWA KELAS VIII B DI SMP NEGERI 4 WATES

    Get PDF
    PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PELATIHAN MANAJEMEN WAKTU PADA SISWA KELAS VIII B DI SMP NEGERI 4 WATES Oleh : Erli Setyowati 07104244048 ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan motivasi belajar matematika melalui metode pelatihan manajemen waktu pada siswa kelas VIII B di SMP Negeri 4 Wates. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan subyek penelitian yaitu siswa kelas VIII B di SMP Negeri 4 Wates sebanyak 32 siswa. Teknik pengambilan subyek dengan menggunakan purposive sampling. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan skala motivasi belajar matematika dan observasi, sedangkan instrumen yang digunakan adalah skala motivasi belajar matematika dan pedoman observasi. Penelitian dimulai dari uji coba instrumen, pelaksanaan pre test, pelatihan manajemen waktu, dan post test. Untuk teknik analisis data digunakan teknik deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan motivasi belajar matematika siswa melalui pelatihan manajemen waktu. Tindakan pelatihan manajemen waktu yang dilakukan dalam satu siklus meliputi 4 tindakan dengan 3 kali pertemuan. Tindakan 1 peneliti memberikan penjelasan tentang manajemen waktu dan memberikan pertanyaan-pertanyaan serta memberikan permainan yang berkaitan dengan manajemen waktu sebagai gambaran mengenai manajemen waktu, tindakan 2 menjelaskan mengenai prioritas kegiatan, mengarahkan siswa untuk mengingat kembali kegiatan pada hari sebelumnya dan mengelompokannya berdasarkan prioritas kegiatan, tindakan 3 memberikan masalah yang berkaitan dengan manajemen waktu dan mendiskusikan dalam kelompok, tindakan 4 memberi tugas untuk mengaplikasikan manajemen waktu dalam kehidupan sehari-hari dengan pembuatan jadwal kegiatan berdasarkan prioritas. Peningkatan tersebut dibuktikan dengan perolehan rata-rata pre test sebesar 81,9 dengan kategori sedang menjadi 116 pada post test dengan kategori tinggi dan mengalami peningkatan sebesar 34,1. Pelatihan manajemen waktu dapat meningkatkan motivasi belajar matematika siswa karena pada saat sebelum tindakan siswa tidak teratur dalam belajar matematika karena malas, kemudian setelah tindakan siswa lebih tekun dalam belajar matematika, siswa lebih teratur dalam belajar matematika, tidak menunda-nunda dalam mengerjakan tugas ataupun tidak menunda-nunda dalam belajar untuk mempersiapkan ulangan atau ujian dan lebih aktif dalam mengikuti pelajaran matematika. Kata kunci: manajemen waktu, motivasi belajar matematik

    UPAYA MENURUNKAN PROKRASTINASI AKADEMIK MELALUI LAYANAN KONSELING KELOMPOK DENGAN PENDEKATAN BEHAVIORISTIK PADA PESERTA DIDIK KELAS XI TKJ DI SMK MA’ARIF 1 NANGGULAN

    Get PDF
    Sudah sekitar enam bulan virus covid 19 ada di Indonesia yang berakibat pada kebijakan pembatasan fisik. Pemerintah menghimbau untuk bekerja, belajar, dan beribadah dari rumah semasa pandemi virus covid 19. Siswa melaksanakan pembelajaran dari rumah sebagai upaya memutus mata rantai penyebaran virus covid 19 ini. Kurangnya pengawasan dalam melakukan pembelajaran secara daring membuat peserta didik cenderung menunda-nunda waktu belajar. Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penurunan perilaku prokrastinasi akademik melalui konseling kelompok behavioristik dengan teknik manajemen waktu. Hasil penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan teori tentang penerapan layanan konseling kelompok behavioristik sebagai upaya menurunkan perilaku prokrastinasi akademik. Prokrastinasi akademik adalah suatu kegagalan untuk memulai melakukan maupun menyelesaikan suatu tugas atau aktivitas pada waktu yang ditentukan. Prokrastinator tidak bermaksud untuk menghindari tugas yang dihadapi tetapi hanya menunda untuk mengerjakan sehingga membutuhkan waktu yang lama untuk menyelesaikan tugas. Konseling behavioral dikenal juga dengan modifikasi perilaku yang dapat diartikan sebagai tindakan yang bertujuan untuk mengubah perilaku. Modifikasi perilaku dapat pula diartikan sebagai usaha menerapkan prinsip-prinsip belajar maupun prinsip-prinsip psikologi hasil eksperimen lain pada perilaku manusia. Jadi behaviorisme berfokus pada bagaimana orang-orang belajar dari kondisi-kondisi apa saja yang menentukan tingkah laku mereka. Penelitian ini menggunakan model penelitian tindakan Bimbingan dan Konseling (PTBK). Dalam penelitian ini terdapat dua jenis variabel penelitian. Variabel bebas (independent variable) dan variabel terikat (dependent variable). Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI TKJ SMK Ma’arif 1 Nanggulan. Instrumen yang digunakan adalah angket, pedoman observasi dan pedoman wawancara. Tahapan dalam PTBK ini dimulai dari perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara telah menunjukan penurunan

    Upaya Menurunkan Prokrastinasi Akademik Melalui Layanan Konseling Kelompok Dengan Pendekatan Behavioristik Pada Peserta Didik Kelas XI TKJ Di SMK Ma'arif 1 Nanggulan

    Get PDF
    Sudah sekitar enam bulan virus covid 19 ada di Indonesia yang berakibat pada kebijakan pembatasan fisik. Pemerintah menghimbau untuk bekerja, belajar, dan beribadah dari rumah semasa pandemi virus covid 19. Siswa melaksanakan pembelajaran dari rumah sebagai upaya memutus mata rantai penyebaran virus covid 19 ini. Kurangnya pengawasan dalam melakukan pembelajaran secara daring membuat peserta didik cenderung menunda-nunda waktu belajar. Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penurunan perilaku prokrastinasi akademik melalui konseling kelompok behavioristik dengan teknik manajemen waktu. Hasil penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan teori tentang penerapan layanan konseling kelompok behavioristik sebagai upaya menurunkan perilaku prokrastinasi akademik. Prokrastinasi akademik adalah suatu kegagalan untuk memulai melakukan maupun menyelesaikan suatu tugas atau aktivitas pada waktu yang ditentukan. Prokrastinator tidak bermaksud untuk menghindari tugas yang dihadapi tetapi hanya menunda untuk mengerjakan sehingga membutuhkan waktu yang lama untuk menyelesaikan tugas. Konseling behavioral dikenal juga dengan modifikasi perilaku yang dapat diartikan sebagai tindakan yang bertujuan untuk mengubah perilaku. Modifikasi perilaku dapat pula diartikan sebagai usaha menerapkan prinsip-prinsip belajar maupun prinsip-prinsip psikologi hasil eksperimen lain pada perilaku manusia. Jadi behaviorisme berfokus pada bagaimana orang-orang belajar dari kondisi kondisi apa saja yang menentukan tingkah laku mereka. Penelitian ini menggunakan model penelitian tindakan Bimbingan dan Konseling (PTBK). Dalam penelitian ini terdapat dua jenis variabel penelitian. Variabel bebas (independent variable) dan variabel terikat (dependent variable). Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI TKJ SMK Ma’arif 1 Nanggulan. Instrumen yang digunakan adalah angket, pedoman observasi dan pedoman wawancara. Tahapan dalam PTBK ini dimulai dari perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara telah menunjukan penurunan
    corecore