11 research outputs found

    Pemanfaatan amilum bengkuang (pachyrrhizus erosus urban) sebagai bahan pengikat tablet gemfibrozil

    No full text
    Telah dilakukan penelitian mengenai pemanfaatan amilum bengkuang sebagai bahan pengikat pada pembuatan tablet gemfibrozil. Kandungan dalam amilum terdiri amilosa dan amilopektin. Dimana amilosa memberikan sifat keras sedangkan amilopektin menyebabkan sifat lengket. Sebagai pengikat, amilum digunakan dalam bentuk mucilago. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan amilum bengkuang sebagai bahan pengikat tablet gemfibrozil ditinjau dari mutu fisik tablet dan pelepasan obat serta untuk mengetahui kemampuan amilum bengkuang sebagai pengikat dibandingkan dengan amilum kulit pisang dan gelatin Tiap formula mengandung 600 mg Gemfibrozil. Dalam penelitian ini dibuat 3 formula dengan perbedaan pengikat dengan konsentrasi yang sama yaitu amilum bengkuang 7%, amilum kulit pisang 7%, dan gelatin 7%. Komposisi tablet Gemfibrozil meliputi Avicel PH101, SSG dan Magnesium stearat. Tablet dibuat dengan metode granulasi basah. Tablet dari tiap formula diuji mutu fisik granul dan tablet. Semua formula memenuhi persyaratan pada mutu fisik granul dan tablet. Hasil uji mutu fisik granul dan tablet menggunakan bahan pengikat amilum bengkuang didapatkan hasil Carr’s index sebesar 12,33%, Hausner ratio sebesar 1,14% dengan nilai penerimaan keragaman bobot tablet 1,61, kekerasan 6,0 kp, kerapuhan 0,63 %, waktu hancur 6,21 menit, konstanta laju disolusi 0,0202 menit-1, dan ED60 78,39 %. Penetapan kadar memenuhi syarat, yakni tidak kurang dari 90 % dan tidak lebih dari 110 %. Persen pelepasan obat pada menit ke-30 juga memenuhi persyaratan, yakni tidak kurang dari 80 %. Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa amilum bengkuang dapat digunakan sebagai bahan pengikat pada pembuatan tablet Gemfibrozil

    Pemanfaatan amilum bengkuang (pachyrrhizus erosus urban) sebagai bahan pengikat tablet gemfibrozil

    Get PDF
    Telah dilakukan penelitian mengenai pemanfaatan amilum bengkuang sebagai bahan pengikat pada pembuatan tablet gemfibrozil. Kandungan dalam amilum terdiri amilosa dan amilopektin. Dimana amilosa memberikan sifat keras sedangkan amilopektin menyebabkan sifat lengket. Sebagai pengikat, amilum digunakan dalam bentuk mucilago. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan amilum bengkuang sebagai bahan pengikat tablet gemfibrozil ditinjau dari mutu fisik tablet dan pelepasan obat serta untuk mengetahui kemampuan amilum bengkuang sebagai pengikat dibandingkan dengan amilum kulit pisang dan gelatin Tiap formula mengandung 600 mg Gemfibrozil. Dalam penelitian ini dibuat 3 formula dengan perbedaan pengikat dengan konsentrasi yang sama yaitu amilum bengkuang 7%, amilum kulit pisang 7%, dan gelatin 7%. Komposisi tablet Gemfibrozil meliputi Avicel PH101, SSG dan Magnesium stearat. Tablet dibuat dengan metode granulasi basah. Tablet dari tiap formula diuji mutu fisik granul dan tablet. Semua formula memenuhi persyaratan pada mutu fisik granul dan tablet. Hasil uji mutu fisik granul dan tablet menggunakan bahan pengikat amilum bengkuang didapatkan hasil Carr’s index sebesar 12,33%, Hausner ratio sebesar 1,14% dengan nilai penerimaan keragaman bobot tablet 1,61, kekerasan 6,0 kp, kerapuhan 0,63 %, waktu hancur 6,21 menit, konstanta laju disolusi 0,0202 menit-1, dan ED60 78,39 %. Penetapan kadar memenuhi syarat, yakni tidak kurang dari 90 % dan tidak lebih dari 110 %. Persen pelepasan obat pada menit ke-30 juga memenuhi persyaratan, yakni tidak kurang dari 80 %. Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa amilum bengkuang dapat digunakan sebagai bahan pengikat pada pembuatan tablet Gemfibrozil

    Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker di Bidang Sumber Daya Kesehatan Seksi Kefarmasian dan Seksi Alat Kesehatan dan Perbekalan Rumah Tangga Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur Jl. Jenderal Ahmad Yani no. 118 Surabaya (11 Februari - 14 Februari 2019)

    No full text
    corecore